Perhatikan perkataan saya bahwa iri hati mulai bekerja pada anda, bukan di dalam anda. Itu adalah suatu perbedaan yang penting.
Jika anda adalah orang percaya yang telah lahir baru, iri hati bukanlah bagian dari sifat rohani anda. Itu adalah sesuatu yang iblis coba tekankan pada anda agar anda menerimanya. Dia menggantungkannya di depan anda seperti umpan pada kait, berharap agar anda akan menggigitnya.

Dia ingin untuk mengalahkan anda! Dia ingin untuk membuat anda tetap sakit, miskin, sedih dan terus-menerus terperangkap di dalam masalah anda. Dan untuk dapat melakukannya, bagaimanapun juga dia harus dapat menghentikan anda dari hidup dengan iman.
Karena dia tidak dapat datang begitu saja dari pintu depan dan mencuri iman langsung dari hati anda, dia menyelinap masuk lewat pintu belakang. Dia menggunakan iri hati dan perselisihan untuk mengganggu aliran kasih di dalam hidup anda.
Begitu kasih terganggu, iman anda juga berhenti bekerja karena “iman bekerja oleh kasih” (Galatia 5:6 King James Version).
Banyak orang Kristen tidak mengerti prinsip tersebut sehingga mereka bergelut dalam pertentangan dan percekcokan satu dengan yang lainnya―dan bertanya-tanya mengapa selama ini iman mereka tidak membawa hasil. Mereka tidak menyadari bahwa agar dapat berjalan di dalam kuasa dan berkat dari Tuhan, mereka tidak dapat mengijinkan iri hati atau perselisihan untuk masuk ke dalam kehidupan mereka. Titik.
Yakobus 3:16 [King James Version] menunjukkan kepada kita mengapa itu benar. Di situ dikatakan, “Sebab di mana ada iri hati dan perselisihan di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.” Dengan kata lain, iri hati dan perselisihan membuka pintu bagi iblis untuk masuk ke dalam kehidupan anda.
Jenis-jenis “perbuatan jahat” macam apa yang akan dibawa iblis melalui pintu yang terbuka tersebut? Segalanya dari depresi sampai pembunuhan. Ya, pembunuhan! Itu adalah perbuatan iri hati yang pertama kali dicatat. Iri hati bertanggung-jawab atas penumpahan darah yang pertama. Alkitab menceritakannya kepada kita di dalam Kejadian 4:3-7.:
Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan; Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkanNya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram. Firman TUHAN kepada Kain: “Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.
Kain merasa iri hati karena adiknya mendapatkan persetujuan dari Tuhan dan dia tidak.
Sekarang perhatikan bahwa Tuhan tidak berkata, Oh Kain, tak usah pikirkan tentang hal itu. Bagaimanapun juga, perasaan tersebut adalah sesuatu yang alamiah. Kamu hanya mengalami suatu persaingan antar saudara.
Tidak. Dia berkata, Kain, dosa sudah mengintip di depan pintu.
Kita semua perlu untuk memperhatikan kata-kata tersebut. Kita perlu untuk menyadari bahwa iri hati adalah dosa. Itu adalah kebalikan dari kasih. Iri hati berasal dari iblis dan jika kita mengijinkannya tinggal di dalam hidup kita, tak lama lagi kita akan menyerah pada roh jahat yang menguasainya.
Itulah yang dilakukan oleh Kain dan sebagai hasilnya dia “…memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia” (ayat 8).
Hal itu bukanlah kejadian satu-satunya. Jejak-jejak yang mematikan dari iri hati banyak dicatat di dalam Alkitab.
Sebagai contohnya, Mazmur 106:16-17 mengatakan kepada kita bahwa Datan iri hati kepada Musa dan Harun. Anda tahu apa yang terjadi kepadanya bukan? Dia ditelan oleh bumi.
Anak-anak Yakub menjual saudara mereka Yusuf sebagai budak karena iri hati. Mereka pikir dengan menyingkiran Yusuf, kehidupan mereka akan menjadi baik. Tetapi bukannya bertambah baik, hidup mereka malah bertambah buruk. Bahkan keadaan menjadi begitu buruknya sehingga mereka harus pergi ke negeri lain untuk mendapatkan makanan bagi keluarga mereka agar mereka tidak mati kelaparan.
Di dalam Perjanjian Baru, sikap orang-orang Farisi kepada Yesus diracuni oleh iri hati. Akhirnya, kita tahu bahwa hal itu mendorong mereka untuk membunuh Yesus, karena Matius 27:18 mengatakan, “…bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki [iri hati].”
Dari Kejadian sampai Wahyu anda dapat melihat iri hati dalam melakukan pekerjaannya yang jahat, mencoba untuk menghentikan rencana Tuhan.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Monday, December 28, 2009 0 komentar

Ketika itu Tuhan telah bekerja enam hari lamanya. Kini giliran diciptakan para ibu. Seorang malaikat menghampiri Tuhan dan berkata dengan lembut, “Tuhan, banyak nian waktu yang Tuhan habiskan untuk menciptakan ibu ini?” Dan Tuhan menjawab dengan pelan “Tidakkah kau lihat perincian yang harus dikerjakan? Ibu ini harus waterproof (tahan air/cuci) tapi bukan dari plastic. Harus terdiri dari 180 bagian yang lentur, lemas, dan tidak cepat capek. Ia harus bisa hidup dari sedikit teh kental dan makanan seadanya.

Memiliki kuping lebar untuk menampung keluhan, memiliki lidah yang manis untuk merekatkan hati yang patah, memiliki ciuman yang dapat menyembuhkan kaki yang keseleo, dan enam pasang tangan…”
Malaikat itu menggeleng-gelengkan kepalanya. “Enam pasang tangan?”. “Tentu saja! Bukan tangan yang dapat menembus pintu yang tertutup rapat dan bertanya, “Apa yang sedang kau lakukan di dalam situ?” Padahal sepasang mata itu sudah mengetahui jawabannya. Sepasang mata kedua sebaiknya diletakkan di belakang kepalanya, sehingga ia dapat melihat ke belakang tanpa menoleh. Artinya ia dapat melihat apa sebenarnya yang tidak dapat ia lihat. Dan sepasang mata ketiga untuk dapat menatap lembut seorang anak yang mengakui kekeliruannya. Mata itu harus berbicara! Mata itu harus berkata, “Saya mengerti dan saya sayang kamu”, meskipun ia tidak mengucapkan sepatah kata pun. Ia juga harus menyembuhkan diri sendiri kalau ia sakit. Ia harus bisa memberi makan 6 orang dengan 1,5 ons daging. Ia juga harus menyuruh anak umur 9 tahun mandi pada saat anak itu tidak ingin mandi.”
Akhirnya membalik-balikan contoh ibu dengan perlahan. “Terlalu lunak”, katanya memberi komentar. “Tetapi kuat!”, kata Tuhan bersemangat. “Tak akan kau bayangkan betapa banyaknya yang bisa ia tanggung, pikul, dan derita”. “Apakah ia dapat berpikir?”, Tanya malaikat lagi. “Ia bukan hanya dapat berpikir, tetapi ia juga dapat memberi gagasan, ide, dan berkompromi,” kata sang Pencipta. Akhirnya malaikat menyentuh sesuatu di pipi, “Eh, ada kebocoran di sini!”. “Itu bukan suatu kebocoran”, kata Tuhan. Itu adalah air mata. Air mata kesenangan, air mata kesedihan, air mata kekecewaan, air mata kesepian, air mata kebanggaan, air mata segalanya…”. “Tuhan memang ahlinya…”, kata malaikat Tuhan.
Cerita di atas memang Cuma cerita imajinatif. Tapi di sini kita bisa melihat betapa Allah berusaha menciptakan seorang mama yang sempurna buat kita. Sayangnya, saat kita memiliki seorang mama yang baik sebagaimana impian kita, kita seringkali justru tidak berlaku manis sebagaimana yang diharapkan mama kita. Berapa kali kita suka membantah nasehat mama dan berlaku kasar terhadap mama?
Kita diajarkan Firman Tuhan untuk senantiasa menghormati orangtua kita, tidak terkecuali ibu kita. Memang tidak semua orang punya pengalaman manis dengan mama. Namun, bagaimanapun juga mama adalah tetap sosok ibunda yang sudah dipakai Allah untuk melahirkan kita ke dunia. Sudah sepatutnyalah kita menghormatinya serta mendengar semua nasehatnya. Mari kita belajar untuk taat, mendengar nasehat-nasehat, menolong, dan mendoakan mama kita di setiap doa kita. Kasih ibu kepada kita tak terhingga sepanjang masa. I love you Mommy, selamat hari Ibu 2009.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR 0 komentar

Pada hari Sabtu, 12 Desember 2009, telah dilaksanakan perayaan natal pemuda-pemudi di GKPS Denpasar. Acara yang dipersiapkan oleh panitia kurang lebih 2 bulan kali ini memang cukup padat. Hal tersebut dapat dibuktikan dari banyaknya bagian acara yang tertera pada tata ibadah natal. Puji Tuhan, karena kebaikan Tuhan Yesus, acara dapat berlangsung dengan cukup baik dari pembukaan, kebaktian Natal, dan perayaan Natal. Luar biasa, kasih Tuhan.

Acara natal ini sendiri dijadwalkan mulai tepat pukul 19.00 WITA. Namun, lagi-lagi keterlambatan selalu terjadi. Pada akhirnya, acara dapat dimulai sekitar 19.45 WITA atau terlambat sekitar 45 menit dari jadwal semula. Hal ini tidak mengurangi semarak natal pemuda-pemudi itu sendiri. Ya, kekompakan pemuda-pemudi GKPS Denpasar yang terlihat dari seragam batik yang dikenakan oleh setiap pemuda/I serta posisi duduk yang tetap bersama-sama menunjukkan semangat pemuda/I GKPS Denpasar dalam menyambut natal kali ini. Para penerima tamu menyambut jemaat serta para undangan yaitu pemuda/I GBKP, Ikatan Mahasiswa Sumatera Utara (IMSU), Ikatan Mahasiswa Batak se-Bali (IMBS), dan juga anak-anak panti Asuhan Kehidupan Berbangsa yang datang memasuki gereja, lalu acara langsung diawali dengan penjelasan acara oleh MC. Pemuda langsung menyambut semua jemaat dan undangan dengan menyanyikan bersama lagu pujian Hari Ini ‘Hari yang telah dijadikan Tuhan’ dan ‘Bangkit Serukan Nama Yesus’ dengan penuh semangat. Semua yang hadir pada malam itu pun menjadi tambah bersukacita dan bersemangat, terlihat dari wajah-wajah yang menunjukkan keceriaan.
Memasuki prosesi, para pelayan yaitu pengkhotbah, paragenda, galangan, dan ketua natal terlibat pada prosesi ini. Suasana pun mulai tambah khusyuk dan syahdu. Diiringi nyanyian ‘Berhembuslah Roh Kudus’, semua jemaat menyanyi dengan penuh penghayatan. Setelah itu, memasuki Votum-Introitus-Doa oleh paragenda. Acara terus berjalan ‘mengalir’ diselingi dengan pujian-pujian untuk kemuliaan nama Tuhan Yesus Kristus. MC/Singer memandu pujian dengan penuh sukacita dan penghayatan sesuai dengan lagu yang akan dinyanyikan. Pada kebaktian natal ini, berturut-turut terdapat puisi “Kristus Memberi Warna di Hidupku” yang dibawakan oleh seorang pemudi dengan penuh penghayatan, operet natal “Warna-warni Persahabatan” oleh pemuda/I GKPS Denpasar, refleksi natal “Godaan Iblis”, VG kaum Bapa GKPS Denpasar, serta koor pemuda/I GKPS Denpasar “Mari Rayakan”. Semua bagian acara ini didukung oleh background panggung yang menarik lewat LCD proyektor. Hal ini menjadikan suasananya sangat mendukung setiap bagian acara. Pada penyalaan lilin natal, beberapa pemudi melakukan tarian prosesi sebelum para petugas penyalaan lilin yaitu ketua-ketua kategorial di GKPS Denpasar menyalakan 7 lilin yang ada di depan jemaat. Sungguh suasana yang syahdu. Setelah itu pemuda pun perlahan-lahan maju ke depan menyanyikan koor “Lilin-lilin Perdamaian” dengan merdu, dilanjutkan doa syafaat oleh seorang pemudi.
Renungan natal pemuda/I yang kali ini dibawakan oleh Vic. Pdt. R. Situmorang terambil pada kitab Yesaya. Inti dari renungan pada malam itu yakni bagimana kita dapat menjadi terang yang membawa perubahan pada dunia sesuai dengan subtema natal “Mewarnai Dunia dengan Kasih Kristus”. Sama seperti Kristus yang telah lahir ke dunia untuk membawa terang dan keselamatan bagi umat yang percaya padaNya. Kita sebagai saksi Kristus pun harus bisa menjadi pribadi yang dapat ‘mewarnai’ dunia dengan setiap perilaku dan teladan kita yang sesuai dengan Firman Tuhan sehingga kedatangan Tuhan ke dunia tidak sia-sia. Setelah khotbah, jemaat mengumpulkan persembahan.
Pada perayaan natal, suasana menjadi kembali bersukacita. Hal ini ditambah pula dengan bernyanyi bersama “Dia Lahir untuk Kami”, ya Yesus lahir untuk kita semua dengan bersemangat diiringi oleh tim music pemuda yang bertugas sangat baik malam itu dalam mendukung acara natal ini. Perayaan dilanjutkan dengan makan malam bersama, pada saat yang sama pemuda/I dari GBKP dan IMSU mengumandangkan pujian bagi Tuhan. Setelah itu, ketua natal, pimpinan majelis St. W. Saragih, mewakili orang tua Sy. E.H. Sinaga, dan undangan dari IMBS menyampaikan kata sambutan. Ketika beberapa jemaat dan undangan sudah tampak ada yang meninggalkan gereja, pemuda/I mempersembahkan drama komedi “warna-warni kehidupan menyambut Natal”. Jemaat dan undangan yang masih ada menikmati dan terkadang tertawa melihat aksi para muda-mudi GKPS Denpasar melakonkan peran masing-masing. Setelah itu, ada pula tarian dari anak-anak panti asuhan Kehidupan Berbangsa sekaligus pemberian bingkisan tanda kasih dari pemuda yang diwakili ketua panitia Natal. Sekitar pukul 10.20 WITA, acara ditutup dengan nyanyian bersama semua pemuda/I GKPS Denpasar, dan kata penutup oleh BPH pemuda, serta doa penutup.
Terima kasih buat Tuhan Yesus yang telah turut campur tangan dalam perayaan natal pemuda/I GKPS Denpasar 2009 ini mulai dari persiapan, latihan, dan lain-lain. Luar biasa, natal pemuda GKPS Denpasar tahun 2009 telah berjalan. Sonai ma napadas barita on, Merry Christmas, Tuhan mamasu-masu. Amen.
BPH Pemuda:
Ketua: Jackson Purba
Wakil: Ivan D. Girsang
Sekretaris: Yusabari Eben Purba
Bendahara: Dormi Saragih
Panitia Natal Pemuda/I GKPS Denpasar 2009
Ketua: Ivan D. Girsang
Sekretaris: Ida Novita Girsang
Bendahara: Putri Sipayung
Sie Acara: -Evans L. Gaol (Koo)
-Benny Saragih
-Y. Eben Purba
-Anastasia Pattula
Sie Rohani: -Loviner Purba (Koo)
-Lily Purba
Sie Dana: -Timotius Saragih (koo)
-Elbinsar Purba
-Okto Girsang
Sie Perlengkapan: -Betman Damanik (koo)
-Aditya Damanik
-Erlan Saragih
Sie Konsumsi: -Fitri Radjagukguk (koo)
-Frans Noverwin Saragih
-Detta Tarigan
Sie PubDekDok: -Jackson Caldo Purba (koo)
-Daniel Haloho
Sie Humas/Transportasi: Ricky Saragih
MC/Singer: Nima Saragih, Timotius Saragih, Dormi Saragih, Loviner Purba
Paragenda: St. R. Saragih
Penerima tamu: Septi Sinaga, Monang Sinaga, Ucok Sinaga
Tim music: Eben Purba, F. Noverwin Saragih, Aditya Damanik, Aldi Sinaga
Penari: Lily Purba, Risma Purba, Vivi Purba
Puisi: Irma P. Saragih
Operator: Benny Saragih dan Doni F. Sinaga

Ditulis oleh GKPS DENPASAR 0 komentar

Seorang pengusaha sukses jatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke. Sudah 7 malam dirawat diRS di ruang ICU. Di saat orang-orang terlelap dalam mimpi malam, dalam dunia roh seorang malaikat menghampiri si pengusaha yang terbaring tak berdaya.Malaikat memulai pembicaraan,"Kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu, maka kau akan hidup. Dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kau akan meninggal dunia!"

'Kalau hanya mencari 50 orang, itu mah gampang .. . ' kata si pengusaha ini dengan yakinnya.
Setelah itu Malaikat pun pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum batas waktu yang sudah
disepakati.

Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali mengunjunginya; dengan antusiasnya si pengusaha
bertanya, 'Apakah besok pagi aku sudah pulih? Pastilah banyak yang berdoa buat
aku, jumlah karyawan yang aku punya lebih dari 2000 orang, jadi kalau hanya
mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan persoalan yang sulit'.

Dengan lembut si Malaikat berkata, 'Anakku, aku sudah berkeliling mencari suara hati
yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara waktumu tinggal 60 menit lagi. Rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu' .

Tampa menunggu reaksi dari si pengusaha, si malaikat menunjukkan layar besar berupa TV
siapa 3 orang yang berdoa buat kesembuhannya. Di layar itu terlihat wajah duka dari sang istri, di sebelahnya ada 2 orang anak kecil, putra putrinya yang berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan air mata di pipi mereka'.

Kata Malaikat, 'Aku akan memberitahukanmu, kenapa Tuhan rindu memberikanmu kesempatan
kedua? Itu karena doa istrimu yang tidak putus-putus berharap akan kesembuhanmu'

Kembali terlihat dimana si istri sedang berdoa jam 2:00 subuh, ' Tuhan, aku tahu kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah yang baik! Aku tahu dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tahu dia tidak jujur dalam bisnisnya, dan kalaupun dia memberikan
sumbangan, itu hanya untuk popularitas saja untuk menutupi perbuatannya yang
tidak benar dihadapanMu. Tapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah Engkau
titipkan pada kami, mereka masih membutuhkan seorang ayah. Hamba tidak mampu
membesarkan mereka seorang diri.'

Dan setelah itu istrinya berhenti berkata-kata tapi air matanya semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan tirus karena kurang istirahat'.

Melihat peristiwa itu, tampa terasa, air mata mengalir di pipi pengusaha ini. Timbul penyesalan bahwa selama ini bahwa dia bukanlah suami yang baik. Dan ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya. Malam ini dia baru menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anak padanya.

Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10 menit lagi, melihat waktu yang
makin sempit semakin menangislah si pengusaha ini,penyesalan yang luar biasa.
Tapi waktunya sudah terlambat ! Tidak mungkin dalam waktu 10 menit ada yang
berdoa 47 orang !

Dengan setengah bergumam dia bertanya,'Apakah diantara karyawanku, kerabatku, teman bisnisku, teman organisasiku tidak ada yang berdoa buatku?'

Jawab si Malaikat, ' Ada beberapa yang berdoa buatmu.Tapi mereka tidak Tulus. Bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau derita saat ini. Itu semua karena selama ini kamu arogan, egois dan bukanlah atasan yang baik. Bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak bersalah'. Sipengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah malam yang terakhir buat dia. Tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak dan si istri yang setia menjaganya sepanjang malam.

Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di kursi rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga tertidur di kursi sambil memangku si bungsu.

Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata,'Anakku, Tuhan melihat air matamu dan penyesalanmu ! ! Kau tidak jadi meninggal,karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24:00'.

Dengan terheran-heran dan tidak percaya, si pengusaha bertanya siapakah yang 47 orang
itu. Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan lalu.
Bukankah itu Panti Asuhan ? kata si pengusaha pelan. 'Benar anakku, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu, walau aku tahu tujuanmu saat itu hanya untuk mencari popularitas saja dan untuk menarik perhatian pemerintah dan investor luar negeri. '

'Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut membaca di koran kalau seorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU. Setelah melihat gambar di koran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah kamu, pria yang pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak panti asuhan sepakat berdoa buat kesembuhanmu.

Doa sangat besar kuasanya. Tak jarang kita malas. Tidak punya waktu. Tidak terbeban
untuk berdoa bagi orang lain.

Ketika kita mengingat seorang sahabat lama/keluarga, kita pikir itu hanya kebetulan saja padahal seharusnya kita berdoa bagi dia. Mungkin saja pada saat kita mengingatnya dia dalam keadaan butuh dukungan doa dari orang-orang yang mengasihi dia.Disaat kita berdoa bagi orang lain, kita akan mendapatkan kekuatan baru dan kita bisa melihat kemuliaan Tuhan dari peristiwa yang terjadi.

Hindarilah perbuatan menyakiti orang lain... Sebaliknya perbanyaklah berdoa buat orang
lain.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Monday, December 21, 2009 0 komentar

Pada awal abad 20 kata Simalungun digunakan Belanda untuk wilayah Simeloengoen-landen(tanah Simalungun). Konon, nama Simalungun berasal dari kata sima-sima atau puing-puing dan malungun yang berarti rindu atau sepi. Demikian yang ditulis oleh bpk. M.D. Purba dalam bukunya berjudul Lintasan Sejarah Kebudayaan Simalungun. Bpk. M. D. Purba memberikan argumentasi bagaimana marga-marga Simalungun yang empat itu (Sinaga, Saragih, Damanik, Purba) berkembang dan menyebar sampai ke luar daerah Simalungun Namun, sampai sekarang, asal-usul orang Simalungun masih diliputi oleh banyak misteri.

BATAS GEOGRAFIS
Simalungun berbatas dengan Sibolangit di sebelah utara danau Toba dan Tuktuk Sipiak (Parapat) di sebelah tenggara berlanjut terus hingga ke gunung Dolog Pangulubau dan sungai Bah Silou sebagai batas alam Simalungun dengan Asahan. Sedangkan di sebelah timur berbatas dengan Padang Badagei serta Serdang.
KERAJAAN
Asal-usul raja Simalungun juga dibungkus oleh legenda dan mitos. Secara umum, diketahui bahwa orang Simalungun termasuk rumpun proto Melayu yang berasal dari Hindia Belakang. Menurut T. B. A. Purba, sebelum tahun 1833 daerah Simalungun terbagi atas empat kerajaan kecil yang disebut harajaon na Opat yaitu Siantar, Tanah Jawa, Panei dan Silou. ( slide show) Karena terjadi perang saudara, maka Harajaon na Opat menjadi pecah dan akhirnya terbentuklah tujuh kerajaan di Simalungun. Tiga kerajaan yang muncul itu adalah Raya, Purba, dan Silimakuta.
MATA PENCAHARIAN
Sistem mata pencaharian tradisional orang Simalungun sehari-hari adalah marjuma atau berladang dengan cara menebas hutan belukar (mangimas) dan mengolahnya untuk tanaman palawija seperti padi, jagung, ubi.
PENGARUH AGAMA-AGAMA
Agama-agama, seperi Hindu dan Budha, juga mempengaruhi aspek kehidupan di Simalungun. Hal ini terbukti dengan peninggalan beberapa arca yang terdapat di museum Simalungun yang menggambarkan makna Trimurti (Hindu) dan sang Budha yang menunggangi gajah (Budha).
Sedangkan agama Islam pertama kali masuk ke Simalungun melalui Bandar, kemudian menyebar ke Siantar, Tanah Jawa, Silou Kahean. Hubungan ekonomi dan politik dengan saudagar melayu Islam menandai pengislaman orang-orang Simalungun. Pada tahun 1850 sudah ada orang Simalungun yang memeluk agama Islam, khususnya di Bandar dan Siantar. Pada tahun 1901, raja Siantar sendiri, yakni raja Sang Naualuh Damanik akhirnya memeluk agama Islam.
Demikian juga agama Kristen yang sudah masuk ke Simalungun pada tanggal 2 September 1903 yang dibawa oleh misionaris Jerman, pdt. August Theis. Ia memulai pelayanannya di Pematang Raya dan putra Simalungun pertama yang menjadi pendeta adalah Pdt. Jaulung Wismar Saragih Sumbayak.
UNGKAPAN ‘BOAH’
Di Simalungun ada satu budaya khas yang biasa dilakukan ketika hendak melewati sebuah tempat yang biasanya dipakai untuk tempat permandian, khususnya oleh para perempuan.. tempat itu mau tidak mau harus dilewati karena mungkin saja menjadi satu-satunya jalan untuk mencapai daerah tujuannya..sebelum melewati jalur tersebut, biasanya mereka meneriakkan kata ‘boah’ sebagai pertanda hendak melewati tempat permandian tersebut…para perempuan dapat membalas dengan meneriakkan kata ‘lopus atau laos’ yang berarti mereka dipersilahkan lewat….atau bisa juga meneriakkan ‘lagi’ yang berarti masih ada perempuan yang sedang mandi dan mereka harus sabar menunggu lebih lama..
TOLU SAHUNDULAN LIMA SAODORAN
Falsafah budaya Simalungun tercermin pada falsafah adat Simalungun yaitu Tolu Sahundulan, Lima Saodoran. Tolu Sahundulan terdiri dari, Tondong, Sanina, Boru. Sedangkan Lima Saodoran terdiri dari: Tondong, Tondong-ni-tondong, Sanina, Boru, dan Boru-ni-boru (anak boru mintori). Semboyan Tolu Sahunduan: Sanina pangalopan Riah, Tondong pangalopan podah, Boru pangalopan gogoh. Marsanina ningon pakkei, manat. Martondong ningon hormat, sombah. Marboru ningon elek, pandei.
Artinya.....
Ada kekhususan pada Tolu Sahundulan dan Lima Saodoran, bahwa hal ini berlaku pada pesta perkawinan atau dengan kata lain pesta perkawinan (partongahjabuan) lah yang menjadi urat dari Tolu Sahundulan Lima Saodoran. Ketika merencanakan acara pesta perkawinan, secara otomatis disusun/dibentuklah Tolu Sahundulan Lima Saodoran ini.
MANURDUK DENGAN DAYOK NA BINATUR
Horja adat dalam Simalungun memiliki adat manurduk dengan dayok na binatur . Anggo sapari dayok do adat na utama, artinya ayam lah yang menjadi adat yang utama. Meskipun binatang empat kaki juga disayat, namun masih tetap diberikan ayam, karena yang lain itu dikatakan sebagai penambah atau pelengkap saja.
MOTTO
Berdasar hasil seminar budaya Simalungun ditetapkan bahwa budaya Siimalungun didasari pada Habonaron do Bona yang artinya Kebenaran adalah pangkal, yang sudah dicantumkan sebagai motto pada lambang kabupaten Simalungun. Begitu juga dengan ‘Sapangambei manoktok hitei’ yang artinya bersama-sama membangun jembatan atau bergotong royong dan bahu membahu untuk membangun. Sudah dicantumkan juga pada lambang kota Pematang Siantar.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR 0 komentar

Ada seorang anak yang rindu bertemu dengan Tuhannya. Ia menyadari bahwa perjalanan panjang diperlukan ke rumah Tuhan, karena itu dikemaslah tasnya dengan kue Twinkies dan satu pack root beer berisi 6 kaleng lalu memulaikan perjalanannya. Ketika telah melampaui beberapa blok dari rumahnya, ia bertemu dengan seorang tua. Ia sedang duduk di taman dekat air memperhatikan burung burung. Sang anak duduk dekat dengannya lalu membuka tas.


Ketika ia mengambil root beer (bir tidak beralkohol) untuk melepaskan dahaganya ia perhatikan bahwa orang tua itu kelihatan lapar sedang memandang padanya. Dengan segera ia menawarkan kue Twinkie kepada orang tua itu. Dengan gembira orang itu menerima dan memberikan senyum padanya. Senyum itu luar biasa menarik sehingga anak ini senang untuk menikmatinya lagi. Itu sebabnya anak ini menawarkan lagi kepada orang tua itu sekaleng root beer. Sekali lagi, ia tersenyum kepadanya. Anak ini sangat
gembira! Sepanjang petang mereka duduk disana, makan dan tersenyum, tanpa mengeluarkan sepatah kata. Ketika malam turun, anak ini merasa lelah, ia berdiri untuk meninggalkan tempat itu, namun sebelum ia melangkahkan kakinya, ia berbalik dan lari keorang tua itu dan memberikan sebuah pelukan. Orang tua itu memberikan senyumnya yang lebar. Ketika anak ini membuka pintu rumahnya beberapa waktu kemudian, ibunya terkejut melihat kegembiraan memancar diwajah anaknya. Ia bertanya, Apa yang terjadi hari ini sehingga membuat kamu begitu senang? Sang anak menjawab, "Saya berkesempatan makan siang bersama Tuhan". Dan sebelum ibu memberikan
responsnya, anak ini menambahkan, "Ibu, Ibu tahu senyumnya, itulah senyum paling indah yang pernah saya lihat". Sementara itu, si orang tua, juga penuh dengan kegembiraan, pulang kerumahnya. Anaknya terpesona melihat kedamaian memancar diwajahnya dan bertanya: "Ayah, apa yang terjadi hari ini membuat kamu sangat bergembira? Ia menjawab: "Saya makan Kue Twinkies di taman bersama Tuhan". Dan sebelum anaknya merespon, ia menambahkan: "Kamu tahu, Dia lebih muda dari yang saya duga"
-----------------------------------------------
♣ Terlalu sering kita menganggap remeh kuasa dalam senyum, jamahan, kata kata yang baik, telinga yang mendengar, pemberian yang tulus atau perhatian perhatian kecil. Semua itu berpotensi membuat kehidupan seseorang menjadi istimewa atau bahkan merubah kehidupan seseorang.

Oleh: Isak R.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR 0 komentar

Iri hati: “Suatu perasaan tidak puas dan kehendak yang tidak baik yang disebabkan oleh keuntungan, kepemilikan atau kesuksesan orang lain.” Ini adalah suatu pengalaman yang telah kita alami pada suatu waktu dalam kehidupan kita. Bahkan perasaan ini adalah begitu umumnya sehingga kebanyakan orang berpikir bahwa perasaan tersebut bukanlah suatu masalah yang besar. Mereka melihatnya hanya sebagai suatu emosi manusia yang tidak berbahaya.


Tetapi mereka salah besar. Walaupun kadang-kadang terlihat tidak berdosa tetapi iri hati adalah racun pribadi dari iblis yang dirancang untuk mengubah kasih menjadi kebencian dan melumpuhkan kuasa iman di dalam kehidupan anda. Jika anda ingin untuk melihat sebagaimanna mematikannya iri hati itu, lihatlah apa yang dikatakan di dalam Alkitab mengenainya. Cari tahu darimana ia datang―dan yang lebih berbahaya daripada itu―kemana arahnya. Setelah anda melakukan hal tersebut, anda akan ingin untuk menyingkirkan iri hati dari diri anda untuk selama-lamanya. “Yah Gloria, hal itu tidaklah sulit bagi saya,” mungkin anda berkata. “Saya rasa saya tidak iri pada siapapun juga.” Hal itu mungkin benar. Tetapi saya mendorong anda untuk menyelidiki hati anda dengan teliti agar lebih pasti. Seringkali kita bahkan tidak sadar akan iri hati tersebut. Kita mungkin merasa perasaan tersebut bergejolak di dalam diri kita, tetapi kita luput untuk mengenalinya karena kita menganggap bahwa perasaan semacam itu adalah sesuatu yang “alamiah.” Sebenarnya iri hati adalah benar-benar merupakan sesuatu yang “alamiah.” Hal itu adalah bagian dari apa yang Alkitab sebut sebagai “pikiran alamiah atau kedagingan.” Itu adalah suatu pemikiran yang diprogram oleh iblis agar bertentangan dengan Tuhan. Istilah lain yang digunakan Alkitab untuk iri hati adalah “keinginan daging.” Iri hati masuk dalam daftar “perbuatan daging” di dalam Galatia 5 bersama-sama dengan dosa-dosa serius lainnya termasuk: “Percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseturuan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya… (ayat 19-21). Itu bukan suatu daftar yang baik bukan? Kebanyakan orang percaya tidak akan pernah secara sengaja melakukan salah satu dari perbuatan daging tersebut. Jadi bagaimana iri hati masuk ke dalam kehidupan kita? Iri hati datang tanpa memperkenalkan dirinya. Iri hati menyelinap tanpa diketahui. Misalkan anda pergi ke gereja, dan anda melihat Bapak Smith dengan mobil barunya. Tiba-tiba suatu pemikiran masuk ke dalam pikiran anda: Mengapa dia memiliki mobil baru? Dia tidak memerlukannya. Aku yang membutuhkan mobil baru. Atau misalkan anda melihat Ibu Jones dengan baju barunya yang bagus. Selagi anda duduk di sebelahnya, anda melihat betapa lusuhnya baju anda dibandingakan dengan bajunya. Tiba-tiba anda merasa seperti seorang saudara tiri yang buruk rupa. Mungkin anda tidak berpikir lebih jauh lagi mengenai hal tersebut―secara sadar. Tetapi kemudian anda menyadari bahwa anda merasa sedikit jengkel atau tertekan. Anda tidak tahu mengapa anda merasa seperti demikian. Bagaimanapun juga, anda sedang mengalami hari yang baik sampai beberapa saat yang lalu. Apa yang terjadi?
Saya akan memberitahu kepada anda apa yang telah terjadi. Iri hati datang dan meracuni anda dengan kehendak yang tidak baik dan perasaan tidak puas karena kesuksesan atau keberhasilan orang lain. Iri hati mulai bekerja pada anda.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR 0 komentar

Seorang pastor paroki. Di akhir tahun ia merasa capai setelah melewati setahun yang keras dan sulit dengan sejuta problema. Hari ini adalah hari Natal. Walau kepalanya agak pening ia memaksa diri bangun dari tidur. Kepalanya hampa. Ketika membaca bacaan Injil di pagi Natal ini, segalanya tak membantu. Tak ada inspirasi yang meneguhkan hidup. Kisah tentang tiga raja dari Timur, tentang Maria, tentang Betlehem, tentang bayi Yesus dalam palungan, tentang para gembala dan malaikat?


"Huh...sudah bertahun-tahun saya mendengar semuanya ini. Tak ada yang baru. Setiap tahun saya telah banyak berkotbah tentang ini. Sekarang lagi-lagi harus berbicara tentang kisah yang sama." Dengan tenaga lesu si pastor paroki bangun dan dengan sedikit malas menyiapkan diri untuk perayaan kebaktian Natal.
“Natal?? Huh...”, si pastor paroki sekali lagi menghembuskan napas keluhannya. Apa arti sebuah Natal yang sudah diwarnai bisnis duniawi? Di mana-mana lagu natal diputar, di jalan raya penuh terpasang iklan dengan lukisan Santa Klaus. Sudah berapa kali saya berbicara tentang makna sebuah natal? Dan apakah saya masih harus berteriak lagi tentang makna natal padahal tak seorang pun rela menggubris kata-kataku? Bukankah saya telah gila? Saya berbicara tentang cinta, tentang perdamaian, tapi lihat… Kebencian dan permusuhan tetap saja menjadi santapan sedap berita koran dan televisi.


Sebelum si pastor paroki itu selesai membenah diri, sepasang muda-mudi berdiri dan mengetuk pintu pastoran. "Aku Joseph. Dan ini Maria." Kata lelaki yang berdiri di depan pintu itu sambil melirik ke arah wanita yang sudah hamil tua dan siap melahirkan yang berdiri di sampingnya. Wanita itu begitu kurus, keringat mengucur walau di luar udara terasa amat dingin. Pastor paroki memperhatikan mereka satu-persatu, lalu menggumam, "Engkau Joseph, dan itu Maria. Dan siapakah saya ini? Apakah kamu berpikir bahwa aku ini keledai untuk ditunggang Maria???"


Oh...pasangan yang malang. Keduanya kini harus menerima luapan amarah yang terpendam lama di bathin si pastor itu. Bom yang dijaga baik itu kini meledak juga. Sayangnya...ia meledak justru di pagi hari Natal.


Namun ketika melihat si gadis yang gemetar seluruh tubuh sambil tangannya memeluk kuat bantal yang dibawanya, sang pastorpun tergerak hatinya. Kemarahannya mereda, dan dengan cepat ia menghantar gadis itu ke rumah sakit. Dan di pagi natal yang dingin. Sang pastor melihat seorang bayi dilahirkan. Iapun melihat seorang ibu yang kesakitan. Suatu kehidupan baru yang menuntut pengorbanan.


Dalam kotbahnya sang pastor berkata, "Hari ini saya melihat seorang bayi dilahirkan. Dan saya memahami apa arti sebuah Natal. Aku melihat kepedihan dan ketakutan sang ibu. Dan aku melihat betapa sang ibu amat mencintai bayi yang baru dilahirkan itu. Kini aku mengerti cinta yang diberikan Tuhan kepada kita manusia, cinta yang terukir oleh darah, oleh keringat, oleh air mata. Inilah sebuah Natal. Tuhan datang dalam dingin, dalam bentuk seorang bayi lemah, hanya untuk mengatakan bahwa Ia adalah Emmanuel, bahwa Ia mencintai kita selamanya." Kata sang pastor seakan mengulangi lagi apa yang biasa dikotbahkannya pada pagi hari Natal. Bedanya, kali ini ia lebih berbicara kepada dirinya sendiri.


Sumber : www.rumahrenungan.com

Yesaya 46:4 Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Sunday, December 6, 2009 0 komentar

Kita semakin menyadari sekarang jika berpikir positif dan berhenti mengkhawatirkan segala sesuatu adalah sesuatu yang penting kita lakukan dalam meraih suatu kerberhasilan, baik untuk menjadi pemimpin atau saat kita memimpin. Oleh karena itu, latihlah diri Anda untuk terus berpikir positif.

Berikut ini ada beberapa tips untuk mengembangkan cara berpikir positif.
1. Selalu gunakan kata-kata yang positif saat Anda berpikir dan berbicara. Gunakan kata-kata seperti "Tuhan pasti memampukanku", "Dengan pertolongan Tuhan, aku pasti bisa melakukannya", dll..
2. Biarkan pikiran Anda dipenuhi dengan kebahagiaan, kekuatan, dan keberhasilan. Apa pun situasi yang Anda hadapi, carilah dan isilah pikiran Anda dengan sisi positif dari situasi tersebut. Dalam segala sesuatu, sisi positif dan negatif selalu ada. Seburuk apa pun situasi yang Anda alami, pasti ada sisi positif yang terkandung dalam situasi itu. Mungkin sulit untuk melihat sisi positif dari apa yang Anda alami, tapi cobalah lihat lebih dalam, sisi positif itu pasti ada.
3. Cobalah untuk menghilangkan dan mengabaikan pikiran yang negatif. Gantikan pikiran yang negatif dengan pikiran-pikiran yang membangun. Ganti pikiran: "saya tidak bisa melakukan hal ini" dengan "saya bisa melakukan hal ini dengan lebih baik setiap saat saya memohon penyertaan Tuhan dan mencoba melakukannya".
4. Sebelum melakukan sesuatu, jangan bayangkan sebuah kegagalan, tapi bayangkanlah
keberhasilan yang Anda akan dapat setelah melakukan sesuatu hal tersebut. Jika Anda
membayangkannya dengan sungguh-sungguh dan penuh iman, Anda akan terheran-heran dengan apa yang terjadi nantinya.
5. Cobalah untuk tidak memikirkan sesuatu secara berlebihan. Sering kali kita terjebak untuk terlalu banyak berpikir dan menghabiskan banyak waktu untuk menimbang-nimbang atau memikirkan
apa yang orang lain mungkin pikirkan tentang diri kita. Hal itu akan membuat Anda tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik Anda.
6. Penuhi pikiran Anda dengan talenta-talenta anugerah Tuhan yang Anda miliki. Jangan biarkan pikiran Anda dipenuhi dengan kelemahan-kelemahan yang mungkin Anda miliki. Dengan
memikirkan setiap talenta yang Anda miliki, nantinya Anda akan semakin mengenali
kemampuan Anda yang membedakan Anda dari orang lain. Jadikan cara berpikir yang demikian itu sebagai topi Anda. Jangan pakai "topi pikiran negatif".
7. Bergaullah dengan orang-orang yang berpikir positif. Pikiran yang positif itu seperti penyakit menular. Jika Anda berada di dekat orang-orang yang pikirannya dipenuhi kebahagiaan dan keoptimisan, Anda akan secara otomatis dipengaruhi oleh cara berpikir mereka yang positif.
8. Bacalah buku-buku yang membangkitkan inspirasi -- setidaknya satu halaman setiap harinya. Buku-buku inspiratif seperti itu akan membantu Anda untuk dapat berpikir positif.
9. Biasakan untuk selalu duduk dan berjalan dengan punggung tegak. Kebiasaan seperti itu akan membantu meningkatkan rasa percaya diri dan kekuatan yang ada dalam diri Anda.
10. Berjalan, berenang, atau berolahragalah. Hal-hal tersebut akan membantu Anda untuk mengembangkan pikiran dan sikap yang lebih positif.
Putuskan untuk berpikir positif mulai sekarang dan tinggalkan pikiran-pikiran yang negatif. Tidak ada kata terlambat untuk mulai berpikir positif dan Anda akan segera mengalami hal-hal yang lebih baik daripada sebelumnya.
Dirangkum oleh: Dian Pradana

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Friday, December 4, 2009 0 komentar

Ada dua orang pria, keduanya sedang sakit parah dan dirawat di ruangan yang sama di sebuah rumah sakit. Satu orang diizinkan untuk duduk di tempat tidurnya selama satu jam setiap sore untuk membantu mengeringkan cairan dalam paru-parunya. Di sebelah tempat tidurnya ada sebuah jendela. Di sudut lain, pria yang satu lagi hanya menghabiskan waktunya dengan tidur terlentang di tempat tidurnya.

Setiap hari mereka berbicara berjam-jam lamanya. Mereka berbicara tentang istri mereka dan keluarga, rumah, pekerjaan dan keterlibatan mereka di militer di mana mereka sedang beristirahat sekarang. Dan setiap sore ketika pria di dekat jendela itu duduk, dia akan memakainya untuk bercerita kepada teman satu ruangannya segala sesuatu yang dia lihat di luar jendela.

Dari jendela itu terlihat sebuah taman dengan danau yang indah. Bebek dan angsa bermain-main di atas air sementara seorang anak kecil sedang bermain perahu mainannya. Sepasang kekasih yang sedang berjalan sambil bergandengan tangan di tengah-tengah bunga yang penuh warna seperti pelangi. Pohon-pohon besar menghiasi pemandangan dan keindahan kota dapat terlihat di kejauhan.
Pria yang berada di dekat jendela itu mengambarkan semuanya dengan detail, sehingga pria di sampingnya sambil menutup matanya mulai membayangkan seperti sebuah layar bergambar. Suatu sore yang hangat, pria yang ada di dekat jendela mengambarkan sebuah parade yang lewat. Meskipun pria di sebelahnya tidak bisa mendengarkan musiknya, dia dapat melihat jelas dengan mata bathinnya sebaik yang dikatakan pria yang di dekat jendela itu. Hari berganti hari, minggu berganti minggu.

Suatu pagi, ketika perawat membawakan mereka air untuk mandi. Dia mendapati pria yang berada di dekat jendela sudah meninggal dengan tenang dalam tidurnya. Perawat itu merasa sedih dan memanggil petugas rumah sakit untuk memindahkan tubuh pria itu.

Segera pria yang lain meminta untuk dipindahkan di tempat tidur dekat jendela. Perawat dengan senang hati memindahkan pria itu dan setelah memastikan dia nyaman, dia meninggalkan pria itu sendirian. Perlahan sambil menahan sakit, pria itu mulai bersandar di sikunya untuk memandang keluar. Akhirnya dia bisa merasakan sukacita karena bisa melihatnya sendiri.

Perlahan dia menoleh dan berkata kepada perawat tentang apa yang didengar dari almarhum teman satu ruangannya, hal-hal yang indah di luar jendela rumah sakit. Perawat itu segera menjawab bahwa pria yang berbicara kepadanya selama ini buta dan tidak bisa melihat sama sekali. Perawat itu berkata,"Mungkin dia hanya ingin mendukung Anda."

Inti cerita ini adalah ada sukacita yang luar biasa ketika kita membuat orang lain bahagia walaupun bertentangan dengan keadaan kita. Berbagi kesedihan adalah setengah dari duka, tetapi berbagi kebahagiaan adalah kebahagiaan yang luar biasa. Jika Anda ingin merasa kaya, hitunglah semua hal yang Anda miliki yang tidak bisa dibeli dengan uang. "Hari ini adalah anugerah, itu sebabnya disebut sekarang."

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Thursday, December 3, 2009 0 komentar

Sudah menjadi kebiasaan bahwa Natal selalu dirayakan di bulan Desember. Natal sekarang ini bahkan sudah menjadi tradisi bukan hanya dikalangan Kristen tetapi juga menjadi tradisi bagi kalangan yang belum percaya kepada Tuhan. Coba lihat di toko-toko yang non Kristen, disana kita akan menjumpai pajangan, pernik-pernik Natal, pohon Natal sampai lagu Natal yang dikumandangan memuji Sang Anak yang dijanjikan Allah. Bukan hanya itu saja, di rumah-rumah yang belum percaya Tuhan pun kita akanmenjumpai lagu Natal dan pohonnya.

Tidak perduli apakah mereka benar-benar mengerti makna dan arti perayaan Natal itu atau tidak setiap tahun Natal sudah menjadi suatu tradisi bagi umat manusia di muka bumi ini. Pertanyaanya adalah, bagaimana membedakan perayaan Natal yang Kristiani dan yang bukan? Apakah Natal yang dirayakan orang Kristen sudah pasti Kristiani? Tidak dapat kita sangkal, kebanyakan perayaan Natal yang berjalan sudah membiaskan, mengaburkan makna Natal yang Kristiani. Natal sering disamakan dengan pesta, hura-hura, dan kebebasan yang tak terkontrol. Di dunia Barat, anak-anak muda sering memakai perayaan Natal sebagai pesta narkoba. Di malam Natal mereka semua berkumpul dan mengkomsumsi narkoba diiringi dengan musik-musik rock, musik metal dan musik-musik keras yang membuat mereka seperti terbang dan bebas. Malam Natal bagi mereka adalah kesempatan untuk melampiaskan kebiasaan yang selama ini dikungkung oleh nilai-nilai dan norma-norma. Orang-orang yang seperti ini dikatakan dalam Alkitab adalah orang-orang yang diserahkan kepada kebiasaan-kebiasaan mereka sendiri oleh Allah. Allah membiarkan mereka disesatkan oleh diri mereka sendiri.
Peristiwa di malam Natal adalah peristiwa yang sangat luar biasa. Malam itu adalah malam puncak pernyataan kasih Allah kepada manusia. Allah yang Maha Suci menyatakan kasihNya kepada umat manusia yang berdosa. Allah mengasihi kita bukan karena kebaikan maupun kelebihan kita. Anugerah terbesar dalam sejarah manusia adalah kelahiran Tuhan Yesus Kristus di dalam dunia. Dan dalam kelahirannya adalah pada saat semua manusia sedang tidur terlelap. Sang bayi yang mulia ini lahir dalam kepapaan.
Sang bayi ini yang kelak melayani dengan membasuh kaki murid-muridNya. DIA adalah Sang Pencipta yang diberikan kepada manusia menjadi PENYELAMAT. Tuhan Yesus memberikan teladan kepada kita bagaimana kita harus bersikap dengan sesama. Dengan meningalkan tahta dan keraajaan sorga yang begitu mulia, IA masuk ke dalam dunia yang sedang tertidur. Dunia yang mementingkan diri sendiri dan egosentris. Dunia yang mementingkan kenyamanan pribadi, dunia yang bersifat antropologistik.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR 0 komentar

DIMULAI DENGAN BENIH

Mungkin anda berkata, “Yah, aku tidak dapat melihat bagaimana itu dapat terjadi.” “Aku tidak dapat melihat bagaimana kepenuhan Tuhan dapat dinyatakan melalui aku.”
Maka lihat kembali ayat-ayat di Efesus tersebut. Di situ dikatakan dengan jelas bagaimana caranya agar dapat dipenuhi dengan kepenuhan Tuhan. Kita melakukannya dengan cara berakar dan berdasar di dalam kasihNya.Kita melakukannya dengan cara mengembangkan suatu pengetahuan dan pengalaman yang intim akan kasih Tuhan sehingga kita dapat mulai memahami keseluruhannya. Karena Dia adalah kasih, ketika kita memahami dan hidup sepenuhnya di dalam kasih, kita akan benarbenar menyatakan Tuhan di dalam kepenuhanNya. Pemahaman yang sepenuhnya akan kasih Tuhan tidak hanya jatuh begitu saja kepada kita seperti apel yang jatuh dari pohonnya. Pemahaman itu harus bertumbuh di dalam kita. Dan sama seperti segalanya yang bertumbuh, semuanya dimulai dengan benih. Benih tersebut adalah perintah kasih yang sederhana di dalam Perjanjian Baru yang dapat ditemukan di dalam Matius 22, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (ayat 37, 39). Ketika kita pertama kali membaca perintah kasih itu sebagai orang yang baru percaya, kita hanya mengetahui sedikit mengenai perintah itu. Akan tetapi setelah kita mulai merenungkannya, mengakuinya dan menyejajarkan kehidupan kita dengannya, perintah itu mulai berakar di dalam pikiran dan hati kita. Jika kita terus melakukannya, pada akhirnya kita akan menjadi begitu berdasar di dalam perintah kasih tersebut sehingga kita akan menghakimi seluruh kehidupan kita berdasarkan perintah tersebut.Ketika hal itu terjadi, jika misalnya ada orang yang berkata buruk mengenai kita, kita akan mencari cara untuk tetap mematuhi perintah tersebut dan menanggapi mereka dengan kasih dan bukannya berusaha untuk membalas mereka. Semakin sering kita melatih diri kita untuk menyerah pada kasih, semakin kuat perkembangan pewahyuan kita akan kasih Tuhan. Pemahaman kita akannya bertambah, dan sebagai hasilnya, hidup kita semakin dipenuhi dengan kepenuhan Tuhan.
MASUKLAH: IBLIS
Sebenarnya prosesnya sangat sederhana. Begitu sederhananya sehingga anda akan bertanya-tanya mengapa sepertinya kita begitu kesulitan memahaminya. Mengapa, anda berpikir, seringkali kita begitu cepatnya dan seringnya melupakan perintah kasih yang amat penting tersebut?
Iblis turut campur tangan, itulah sebabnya. Dia terus bekerja untuk menyabot perjalanan kasih kita. Jika anda ingin tahu bagaimana dia melakukannya, bacalah perumpamaan dari penabur yang ditulis di dalam Markus 4. Di situ, Yesus berkata:
Penabur itu menaburkan firman. Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka. Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad (ayat 14-17).
Ayat-ayat tersebut memeperlihatkan cara iblis beroperasi. Mereka memperlihatkan kepada kita bahwa segera setalah benih Firman Tuhan ditanamkan di dalam hati kita, dia mulai bekerja untuk mengambil benih tersebut. Dia mulai mencoba untuk menggali benih tersebut sebelum benih tersebut dapat berakar.Alat apa yang digunakannya untuk dapat melakukan hal tersebut?
Alat untuk menyakiti perasaan kita.Dia mengirimkan seseorang untuk mengatakan sesuatu yang dapat menyakiti perasaan kita. Dia membawaseseorang untuk menjengkelkan dan memancing kita sampai kita melangkah ke dalam pertengkaran. Kata yang diterjemahkan sebagai iblis dari bahasa Yunani mengandung makna untuk terus mengganggu, menyodok, menekan atau memagut sesuatu agar dapat menembus dan mendapatkan jalan untuk masuk ke dalamnya. Begitulah cara setan bekerja. Dia tidak dapat mengubah polanya. Dia mengejar benih Firman yang ada di dalam hati anda dengan cara menyodok anda melalui kata-kata atau perbuatan orang lain yang kasar. Dia mengganggu anda dengan perilaku orang lain yang membuat anda jengkel. Dia memagut anda dengan segala cara yang dimilikinya. Dia mencoba untuk memancing anda untuk bereaksi agar anda melanggar perintah kasih tersebut karena ketika anda melakukan hal tersebut, dia mendapatkan pintu masuk ke dalam hidup anda. Hal itu memampukannya untuk menembus jiwa anda seperti duri yang menembus jari anda. Kemudian dia terus bekerja dari tempat itu untuk membuat anda semakin terinfeksi dengan racunnya.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Wednesday, December 2, 2009 0 komentar

Apa yang sedang dikatakan oleh Roh Allah kepada anda hari ini? Apa yang sedang dikatakanNya mengenai perkembangan rohani anda…keluarga anda…dan keuangan anda? Jika anda sedang menghadapi masalah, kata-kata kemenangan apa yang telah dikatakanNya kepada anda? Sebagai anak Allah yang lahir baru, seharusnya anda tahu jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas.Coba renungkan sesaat bagaimana kehidupan anda jika anda dipenuhi dengan kasih Tuhan.


Bagaimanajika anda berkelimpahan dengan hadirat Yesus Kristus sendiri setiap harinya ketika anda melangkah keluar dari pintu depan rumah anda? Bagaimana jika anda hidup di dalam kepenuhan kuasaNya, hikmatNya dan kekuatanNya? Jika itu situasi anda, saya akan berkata terus terang kepada anda. Anda sebaiknya pergi kepada Tuhan dan cari tahu apa yang harus anda lakukan. Anda sebaiknya diam selama beberapa waktu sampai anda dapat mendengar apa yang Dia katakan dan perhatikan kata-kataNya itu dengan seksama. Anda harus membuang rasa takut itu dan mulai mempercayai Tuhan. Jika tidak, iblis akan mengalahkan anda.
Tidak ragu lagi, hidup anda akan menjadi luar biasa!
Akan tetapi, kehidupan semacam itu adalah lebih dari apa yang pernah diminta atau dipikirkan oleh kebanyakan orang Kristen. Bahkan banyak orang akan berdebat bahwa kehidupan semacam itu adalah mustahil. Mereka berpikir bahwa tidak ada seorangpun di sini yang dapat mencapai tingkatan rohani semacam itu. Tetapi menurut Perjanjian Baru–mereka salah. Di situ kita temukan bahwa kehidupan seperti demikianlah yang seharusnya dihidupi oleh orang-orang percaya. Jenis kehidupan seperti itulah yang ada di pikiran Rasul Paulus ketika, atas inspirasi Roh Kudus, dia menulis doa yang ada di dalam Efesus 3:14-21:
Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa, yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya. Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih. Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah. Bagi Dialah,yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin.
Jelas sekali Paulus percaya bahwa adalah mungkin bagi anak-anak Tuhan yang lahir baru untuk dipenuhi di dalam seluruh kepenuhanNya. Dia memiliki keyakinan di dalam kemampuan Tuhan untuk melakukan (dengan kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam kita) lebih dari apa yang dapat dibayangkan oleh otak kita yang sekecil kacang. Paulus oleh karena pewahyuan ilahi sadar bahwa Tuhan mampu untuk memuliakan DiriNya melalui kita!


Bagaimanajika anda berkelimpahan dengan hadirat Yesus Kristus sendiri setiap harinya ketika anda melangkah keluar dari pintu depan rumah anda? Bagaimana jika anda hidup di dalam kepenuhan kuasaNya, hikmatNya dan kekuatanNya? Jika itu situasi anda, saya akan berkata terus terang kepada anda. Anda sebaiknya pergi kepada Tuhan dan cari tahu apa yang harus anda lakukan. Anda sebaiknya diam selama beberapa waktu sampai anda dapat mendengar apa yang Dia katakan dan perhatikan kata-kataNya itu dengan seksama. Anda harus membuang rasa takut itu dan mulai mempercayai Tuhan. Jika tidak, iblis akan mengalahkan anda.
Tidak ragu lagi, hidup anda akan menjadi luar biasa!
Akan tetapi, kehidupan semacam itu adalah lebih dari apa yang pernah diminta atau dipikirkan oleh kebanyakan orang Kristen. Bahkan banyak orang akan berdebat bahwa kehidupan semacam itu adalah mustahil. Mereka berpikir bahwa tidak ada seorangpun di sini yang dapat mencapai tingkatan rohani semacam itu. Tetapi menurut Perjanjian Baru–mereka salah. Di situ kita temukan bahwa kehidupan seperti demikianlah yang seharusnya dihidupi oleh orang-orang percaya. Jenis kehidupan seperti itulah yang ada di pikiran Rasul Paulus ketika, atas inspirasi Roh Kudus, dia menulis doa yang ada di dalam Efesus 3:14-21:
Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa, yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya. Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih. Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah. Bagi Dialah,yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin.
Jelas sekali Paulus percaya bahwa adalah mungkin bagi anak-anak Tuhan yang lahir baru untuk dipenuhi di dalam seluruh kepenuhanNya. Dia memiliki keyakinan di dalam kemampuan Tuhan untuk melakukan (dengan kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam kita) lebih dari apa yang dapat dibayangkan oleh otak kita yang sekecil kacang. Paulus oleh karena pewahyuan ilahi sadar bahwa Tuhan mampu untuk memuliakan DiriNya melalui kita!

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Monday, November 30, 2009 0 komentar

Pernahkah anda mengadopsi seorang bayi dari keluarga yang kaya raya? Saya percaya jawabannya adalah hampir tidak pernah. Karena hampir tidak pernah ada keluarga kaya-raya mau memberikan bayi mereka untuk diadopsi. Bila mengadopsi bayi miskin, piatu atau yang lahir di luar nikah tentu cukup banyak bukan? Jikalau kita mengadopsi bayi papa tersebut, apakah yang akan diberikan oleh keluarganya kepada kita?

Dapatkah keluarga tersebut memberikan kita segala sesuatu yang diperlukan bayi itu hingga ia dewasa? Dan apakah mungkin keluarga tersebut memberikan juga segala sesuatu yang kita perlukan? Jawabannya tentu tidak. Karena tidak pernah saya tahu ada keluarga yang diadopsikan bayinya memberikan pula segala sesuatu yang diperlukan oleh keluarga yang mengadopsi, kalau sebaliknya mungkin pernah ada. Namun pada kesempatan yang langka saya ingin memberitahu anda bahwa ada seorang Bapa yang bukan saya mau memberikan AnakNya kepada anda; tetapi juga segala sesuatu yang anda perlukan dalam hidup anda, sebagai Hadiah Terbesar bagi anda di akhir tahun ini.
Dasar pemberian Hadiah Terbesar. Mengapakah seseorang mau memberikan bayinya kepada orang lain untuk diadopsi dan bagaimanakah ia memilih orang yang akan menerima bayinya itu? Paling sedikit ada dua alasan yang saya tahu seperti yang telah disebutkan di atas. Keluarga tersebut tidak sanggup membesarkan atau membiayai bayi tersebut karena mereka miskin atau keluarganya malu memiliki anak atau cucu haram. Sedang yang menjadi dasar ia memilih siapa yang layak adalah dengan melihat latar belakang keluarga yang akan mengadopsi bayinya, kedudukan sosial dan ekonominya, apakah terpandang dan mampu membesarkan bayi tersebut. Namun Bapa yang memberikan anda Anak-Nya itu sebagai Hadiah Terbesar, bukan karena Ia miskin dan tidak sanggup membesarkan Anaknya. Justru sebaliknya Ia adalah Bapa yang Maha Kaya bahkan pemilik alam semesta ini karena Ialah Penciptanya. Anda dipilih-Nya untuk menerima Hadiah Terbesar tersebut bukan karena Ia menilai latar belakang, kedudukan sosial dan harta
saudara. Yang menjadi dasar pemberian-Nya adalah kasih tanpa syarat kepada saudara. Kasih Bapa itu demikian besarnya hingga mencakup siapa saja di dunia, tanpa memilih dan memilah warna kulit, bahasa, kedudukan sosial, pendidikan bahkan kepercayaan anda. Seperti yang dinyatakan oleh Firman Allah: "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16). Cobalah kata "dunia ini" dan "setiap orang" anda ganti dengan nama anda sendiri, bukankah mempunyai pengertian yang sangat pribadi, siapapun juga anda? Janganlah kita menganggap bahwa yang dikasihi Bapa hanya orang Kristen yang merayakan Natal, anda keliru besar. Bapa yang memberikan Anak-Nya juga mengasihi anda yang Muslim, yang Buddhist, yang Hindu, yang Kebathinan hingga yang Animis. Presiden maupun rakyat jelata, Menteri maupun pembantu rumah-tangga, Jenderal maupun prajurit, konglomerat maupun pedagang-asongan, bankir maupun buruh-pabrik, profesor maupun murid TK. Termasuk para pencopet, gelandangan, pelacur, pembunuh, pengeritik, penderita aids ataupun gay dan lesbian hingga para koruptor. Semua dikasihi Bapa dan untuk merekalah Bapa memberikan Anak-Nya sebagai Hadiah Terbesar tersebut karena mereka tercakup dalam "dunia ini" dan "setiap orang". Kasih Bapa tersebut adalah kasih yang universal. Pertanyaannya sekarang apakah anda mengaku bahwa anda juga termasuk dalam "dunia ini" dan "setiap orang" serta mau menerima Hadiah Terbesar itu? Bonus Hadiah Terbesar Setiap menjelang hari-hari raya tertentu semua orang mengharapkan adanya Tunjangan Hari Raya (THR), yang juga dikenal sebagai Bonus. Entah tahun ini anda masih mendapat bonus atau tidak, mengingat keadaan ekonomi dan moneter Indonesia yang demikian krisisnya, saya tidak tahu. Namun apakah anda mendapatkan bonus itu atau tidak, hendaklah tidak terlalu merisaukan hati anda, karena bonus itu semuanya bersifat sementara dan akan musnah. Marilah kita melihat bonus yang menyertai Hadiah Terbesar itu. Apabila anda percaya dan menerima Hadiah Terbesar itu, maka anda akan menerima pertama-tamaadalah hidup kekal. Bapa mengetahui bahwa ahkir hidup manusia bukanlah mati, tetapi hidup, inilah yang kebanyakan kita tidak tahu. Dan agar kita tetap bisa hidup setelah mengahkiri hidup di dunia ini, kita membutuhkan suatu kualitas hidup yang memungkinkan kita meneruskan hidup tersebut, dan hidup itu adalah hidup kekal. Hidup kekal ini hanya ada di dalam Anak-Nya, sehingga bila anda menerima Anak-Nya itu maka anda juga mendapat hidup kekal, sederhana bukan? Maukah anda menerimaNya? Selain anda mendapatkan hidup kekal, yaitu hidup yang memungkinkan anda bersekutu dengan Allah, seperti anak dengan Bapa, serta kelayakan masuk ke rumah Bapa di sorga kelak bila anda meninggal dunia, suatu jaminan keselamatan yang pasti, maka Bapa juga berjanji akan mengaruniakan segala sesuatu kepada orang yang menerima Anak-Nya sebagai Hadiah Terbesar. Bonus inilah yang kita tidak peroleh bila kita mengadopsi bayi seseorang. Seorang rasul terkenal; bernama Paulus mengungkapkan dalam suratnya yang ditujukan kepada Jemaat Roma mengenai bonus itu, demikian: "Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?" (Roma 8:32). Harap "segala sesuatu" di sini jangan ditafsirkan sebagai materi, karena konteks tulisan tersebut bukanlah masalah materi, melainkan berkat-berkat rohani yang dapat menumbuhkan dan membentuk karakter kita. Bila kita membaca konteks dari pernyataan tersebut, kita akan mememukan bagaimana kita dapat keluar sebagai "pemenang" menghadapi berbagai kesukaran hidup ini. Seperti; penindasan, kesesakan, penganiayaan, kelaparan, ketelanjangan, bahaya dan pedang yang diakibatkan oleh pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang maupun yang akan datang atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, atau sesuatu mahluk yang lain. Semuanya itu tidak dapat memisahkan kita dari kasih Bapa yang ada di dalam Anak-Nya itu. Sesungguhnya di dalam Anak-Nya itu kita mendapatkan:
Kasih yang tidak dapat diukur.
Hidup yang tidak dapat dimatikan.
Kebenaran yang tidak dapat dicemarkan.
Damai yang tidak dapat dimengerti.
Ketenangan yang tidak dapat diganggu.
Sukacita yang tidak dapat dilenyapkan.
Harapan yang tidak dapat dikecewakan.
Kemuliaan yang tidak dapat dicemarkan.
Terang yang tidak dapat digelapkan.
Kebahagiaan yang tidak dapat dihalangi.
Kekuatan yang tidak dapat dilumpuhkan.
Kekudusan yang tidak dapat dinajiskan.
Keindahan yang tidak dapat dirusak.
Kebijaksanaan yang tidak dapat digugat.
Dan…. Sumber yang tidak pernah kering.
Itulah bonus dari Hadiah Terbesar tersebut.
Maukah anda menerimaNya?

Ditulis oleh GKPS DENPASAR 0 komentar

Pernah gak sih kita beranggapan bahwa ibadah yang kita lakukan setiap hari minggu hanya merupakan suatu kegiatan yang boleh ada dan boleh tidak ada? Pernah gak sih ketika kita bangun pagi di hari Minggu, kita mengasihani diri dan memutuskan untuk melanjutkan tidur kita dengan alasan (lebih tepatnya: alibi) ngantuk karena semalam menghadiri acara sweet seventeen party; dan kalau mau lebih baik sedikit, yah karena semalam belajar terlalu larut; atau alasan yang lebih “terkesan” rohani yaitu karena semalam kita membaca Alkitab dan saat teduh terlalu lama; atau ada pelayanan sampai larut sehingga kurang tidur (masih mending sedikit sih, tapi tetap salah!).

Jika dibandingkan dengan hari-hari lain, kita sebaliknya dengan rajin bangun pagi untuk sekolah, kuliah, ataupun bekerja karena hal itu lebih penting daripada ke gereja. Lagipula hari Minggu merupakan hari peristirahatan dan kita harus menggunakan waktu tersebut dengan “sebaik-baiknya” untuk melampiaskan tidur sepuas-puasnya dan senyenyak-nyenyaknya! Jangan-jangan alasan yang lebih keren lagi bahwa kita tidak ke gereja adalah karena “tidak seturut kehendak Tuhan”?!?!?!


Lalu bagaimana dengan kita yang sudah diberikan label “Kristen” oleh penebusan darah Kristus menyikapi hal tersebut? Kita bahkan sering merasakan hal itu di dalam hidup keseharian kita. Apa yang salah? Ketika kehidupan ini terus berjalan, relakah kita untuk terus dikuasai oleh dosa-dosa kita seperti kemalasan, waktu tidur yang seenaknya, dan kebiasaan buruk lainnya? Di manakah fungsi Gereja yang Tuhan telah percayakan di dalam diri kita? Mengapa kita mau terus jatuh di dalam dosa yang sama? Gereja adalah satu institusi yang dikhususkan Tuhan untuk terus mengerjakan dan menyatakan Kingdom of God di dalam dunia yang menuju kematian. Efesus 2:19-22 “Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh” dengan jelas mengatakan bahwa Gereja berdiri karena Kristus dan Gereja berdiri tidak terlepas dari firman Tuhan yang sudah Tuhan berikan di dalam sejarah ini. Gereja yang sesungguhnya juga merupakan Gereja yang hidup, yaitu orang-orang percaya yang bersekutu di dalam Tuhan. Gedung merupakan suatu identitas yang menunjukkan kepada dunia bahwa di tempat dia berdiri, di sana ada penginjilan1. Kehidupan Gereja mula-mula diawali dengan memecahkan roti dan makan bersama serta bertekun dalam men-sharing-kan firman, yang diawali dan ditutup dengan doa. Gereja yang benar adalah Gereja yang terus mencari kebenaran firman Tuhan dan terus mengasinkan serta menerangi dunia.



Ibrani 10:21 mengatakan bahwa Kristus adalah kepala Rumah Allah. Gereja yang tidak takluk sepenuhnya kepada Kristus bukanlah Gereja yang sejati. Jadi, ciri atau identitas Gereja ada pada Kristus. Bagaimana Gereja taat kepada-Nya, meninggikan nama-Nya, dan mendasari seluruh kehidupannya pada kehendak dan firman-Nya. Sehingga, Gerejalah yang harus menjadi benchmark bagi dunia, bukan dunia yang menjadi benchmark bagi Gereja. Gereja yang dimaksud di sini termasuk diri kita sendiri. Karena itulah, kita tidak dapat terus menghidupi kebiasaan yang tidak baik, tetapi bagaimana hidup kita terus dibangun di dalam prinsip firman Tuhan. Inilah redemption yang menjadi “ciri khas” orang Kristen – penebusan hidup secara totalitas.


TogetherKembali ke pertanyaan di atas, mengapa sering kali kita menganggap bahwa datang ke gereja adalah hal yang tidak terlalu penting, yang boleh ada boleh tidak ada? Di dalam Ibrani 10:25 bahkan dikatakan bahwa kehidupan bergereja di dalam lingkup persekutuan pun tidak boleh kita hindari. Konsep Tubuh Kristus tidak boleh dilupakan, di mana Kristus sebagai Kepala dan kita sebagai anggota tubuh-Nya, yang berarti kita harus terus peka dan mencari apa yang Kristus mau kita lakukan. Inilah tugas panggilan kita sebagai anggota tubuh – orang Kristen – yakni menjalankan kehendak Tuhan, Kepala Tubuh. Hanya dengan pertolongan dan pimpinan Roh Kudus saja kita dimampukan untuk melakukan apa yang dikehendaki Bapa melalui Kristus, yang sebagai eksemplar dari kedatangan Kerajaan Allah di dalam dunia ini.



Dengan demikian, ibadah – melakukan kehendak Allah – bukan hanya pada hari Minggu, tetapi ibadah adalah setiap hari karena Mazmur 139 menceritakan bagaimana kehadiran Tuhan nyata di dalam setiap langkah hidup kita. Dari sini kita mengenal ibadah dalam pengertian yang sempit seperti kebaktian gereja dan persekutuan di gereja, serta ibadah dalam pengertian yang lebih luas yaitu ketika kita menjalankan hidup keseharian kita. Ibadah yang sempit mempersiapkan kita untuk menjalankan ibadah yang luas, dan ibadah yang luas merepresentasikan bagaimana sikap hati dan tindakan yang kita nyatakan di dalam ibadah yang sempit tersebut.

ColorsMaka, ketika Kristus masuk ke dalam hidup kita, perubahan itu harus ada karena sekarang Dialah Tuhan atas seluruh hidup kita. Hidup yang sudah berubah ini dituntut untuk terus dikuduskan termasuk hidup bergereja. Kehadiran kita di gereja bukan lagi didasarkan kepada keinginan kita, melainkan kepada karena kita adalah Gereja yang harus bergereja. Sehingga kita tidak bisa beranggapan bahwa kita berkontribusi di dalam kehadiran kita di gereja. Seperti kalimat yang dikatakan oleh Pdt. Dr. Stephen Tong, “No one comes to help, no one comes to contribute, everybody comes to learn and to serve”2. Inilah yang harus menjadi spirit kita di dalam gereja, khususnya di dalam gerakan Reformed Injili3. Ini adalah prinsip yang tidak boleh ditawar, Kerajaan Allah yang memberikan makna di dalam langkah hidup kita, bukan langkah hidup kita yang memberikan makna kepada Kerajaan Allah.


Pemaknaan bagi Gereja di dalam sejarah ditandai dengan adanya pimpinan Roh Kudus yang dinamis. Pimpinan ini mewarnai perjalanan Gereja Tuhan bersama Tuhannya. Implikasi dari hal ini adalah supaya kita boleh mengerti dan menjalankan segala sesuatu dengan benar sesuai kehendak Sang Pencipta, Allah Tritunggal. Dengan kata lain, menyatakan Allah dan kehendak-Nya di dalam seluruh segi kehidupan kita sebagai Gereja. Van Til mengatakan, “Denying God leads to distortion in every area of thought and life.”4 Kiranya kita, pemuda-pemudi Kristen sebagai Gereja Tuhan terus didorong untuk menjalankan kehendak-Nya – mandat budaya dan mandat Injil – secara bertanggung jawab di dalam dunia ini. Andakah orang yang berbagian di dalamnya?



Hans Yulizar Sebastian

Ditulis oleh GKPS DENPASAR 0 komentar

Sepasang angsa bersiap meninggalkan danau yang airnya mulai mengering. Seekor kodok memohon untuk bisa ikut dengan mereka pindah ke danau lain. Namun, angsa bingung bagaimana cara membawa si kodok. Si kodok punya ide brilian, “Kalian gigit kedua ujung akar rumput ini, saya akan menggigit bagian tengahnya. Kemudian bawalah saya terbang.”

Angsa setuju. Mereka pun terbang. Di angkasa, sekelompok burung memuji kecerdikan mereka dan bertanya, “Kalian sungguh cerdik, siapa yang punya ide secemerlang ini?” Si kodok menjawab dengan bangga, “Ide saya.” Saat itu terlepaslah gigitannya, ia pun jatuh ke bawah dan mati.

Pujian ibarat pedang bermata dua. Bisa produktif kalau kita sikapi dengan rendah hati; sebagai motivasi dan alasan untuk berbuat lebih baik. Akan tetapi, bisa juga kontraproduktif kalau kita sikapi dengan besar kepala; sebagai bentuk kemenangan dan kebanggaan diri. Maka, penting sekali menyikapi pujian dengan penguasaan diri. Tanpa penguasaan diri kita akan mudah dimabukkan oleh pujian. Mabuk pujian awal kehancuran. Seperti yang terjadi pada si kodok.

Penguasaan diri adalah bagian dari hidup yang dipimpin Roh. Sedangkan gila hormat dan mabuk pujian adalah bagian dari hidup yang dipimpin daging. Hidup yang dipimpin Roh berbuahkan hal-hal yang indah (ayat 22,23), sebaliknya hidup yang dipimpin daging berbuahkan hal-hal yang buruk (ayat 19-21). Seseorang yang menjadi milik Kristus, ia telah menyalibkan dagingnya (ayat 24). Itu berarti, ia juga harus selalu menguasai dirinya. Termasuk ketika menerima pujian.

TERIMALAH PUJIAN SEBAGAI PENGUATAN BAHWA KITA DAPAT MELAKUKAN HAL YANG MENYENANGKAN TUHAN DAN SESAMA

Ditulis oleh GKPS DENPASAR 0 komentar

Ajaran Tuhan Yesus disajikan terutama dalam ke-empat Kitab Injil (Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes). Meskipun demikian dalam kitab-kitab PB (Perjanjian Baru) lainnya Kisah Para Rasul s/d Wahyu, juga mengukuhkan inti ajaran-ajaran Yesus Kristus seperti dalam kitab-kitab Injil. Semuanya berdasarkan pada ajaran-ajaran Tuhan Yesus Kristus. Tuhan Yesus memakai beberapa metode mengajar untuk menyesuaikan ajaran-Nya dengan keadaan-keadaan tertentu :

1. Ia membaca kitab-kitab PL di sinagoge dan menerangkannya kepada jemaat (Lukas 4:16-32);
2. Ia mengajar di lapangan terbuka, seperti saat ia mengucapkan Khotbah di Bukit yang tak-ada taranya itu, yang dialamatkan terrutama kepada murid-murid-Nya, tetapi didengar oleh banyak pendengar lain (Matius 5:1-7; Lukas 6:17-49);
3. Ia bicara langsung dan secara pribadi kepada orang-orang tertentu ( Markus 10:21; Lukas 10:30).
4. Ia mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk memaksa orang berpikir (Lukas 10:26; 12:56-57; Matius 24:45; Markus 4:21).
5. Ia bersoal-jawab dengan lawan-lawan-Nya untuk menghilangkan pikiran-pikiran mereka yang salah. Dia terlibat dalam perdebatan dimana Ia membuktikan kebebalan pikiran lawan-lawan-Nya dengan logika yang tak dapat ditolak (Markus 12:18-27; Lukas 20:41-44).
6. Ia mengemukakan paradoks-paradoks dan ucapan-ucapan pendek yang tajam untuk mengukir kebenaran-kebenaran luhur tertentu dalam hati murid-murid-Nya (Matius 5:3-4; Lukas 9:24; 20:25).
7. Ia sering mengutip PL (Perjanjian Lama) (Markus 12:24-27, 35-37; Lukas 4:4-8,12)
8. Ia menggunakan alat peraga (Yohanes 13:1-15; Matius 8:2-4; 21:18-22).
9. Ia berbicara lebih akrab dan gamblang dengan kelompok murid-murid-Nya (Matius 17:9-13; Markus 12:43-44; Yohanes 13:1-17:26).
10. Ia mengemukakan ucapan-ucapan penting yang mengandung nubuat (Matius 24:5-44; Markus 13:1-37; Lukas 21:5-36)
11. Ia sering mengajarkan kepada murid-murid-Nya perihal diri-Nya dengan artian sungguh-sungguh ‘bersifat metafisika’ (Matius 11:25-27; Lukas 10:21-22; Yohanes 5:16-47; 6:32-71).
12. Ia sering mengajar dengan menggunakan perumpamaan yang menyertai seluruh ajaran-Nya ialahkekuasaan-Nya yang khas. Nabi-nabi PL berbicara dengan wibawa yang mereka terima, tetapi Yesus Kristus berbicara dengan wibawa-ilahi, mutlak dan dari diri-Nya sendiri

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Sunday, November 29, 2009 0 komentar

Setelah menghabiskan masa kanak-kanak di tempat belajar biola yang menyiksa, kemudian saya renungkan, dan saya memutuskan bahwa menjadi musikus tidak cocok untuk saya. Saya menyadari bahwa sesuatu yang sangat menyenangkan bagi saya adalah bergaul dengan manusia, dan mencari jalan keluarnya.

Saya pun mulai belajar psikologi dan mempelajari berbagai masalah. Saya belajar tentang perderitaan, perjuangan, konflik, ketidakberdayaan, ketagihan, dan perasaan tertekan. Akhirnya saya menemukan persoalan. Sekalipun saya mencintai masalah, kemudian saya menyadari bahwa setiap orang ternyata membutuhkan kebahagiaan, apa pun makna kebahagiaan itu bagi mereka. Saya juga mulai mengenali bahwa manakala persoalan telah terpecahkan, maka kebahagiaan segera muncul dengan sendirinya.
Semenjak awal saya telah mengevaluasi persoalan saya sendiri yang berorientasi pada pendekatan masalah, dan ternyata saya menemukan bahwa kebahagiaan itu sangat alamiah sehingga tidak memerlukan perlakuan khusus. Sekarang, ketika klien-klien saya datang, saya tidak memfokuskan pada kebahagiaan yang ada dalam diri mereka sehingga kebahagiaan yang pada dasarnya telah mereka miliki itu terus berkembang dan menjadi penyembuh bagi mereka. Jika Anda berbahagia, okelah…!Renshaw.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Friday, November 27, 2009 0 komentar

John menghadapi situasi yang sulit. Ia pekerja full-time. Pandangan tentang hidupnya buruk. Tahulah kami, bahwa ia ingin mengubah situasi menurut cara pandangnya. Tercapai kesepakatan bahwa ia harus menerima pemberian setiap hari hinggga ia memperoleh penghasilan yang lebih besar dari tugasnya.

Kita tidak selalu dapat mengubah suasanan hidup kita. Apa yang kita lakukan adalah mengubah cara pandang kehidupan kita menjadi lebih segar. Tanya kepada diri sendiri, “dapatkah aku memandang kehidupan dengan cara pandang yang lain?”. Maka, biarkan diri Anda memperoleh inspirasi. Untuk mengubah hidup Anda, maka ubahlah cara pandang Anda. Renshaw.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR 0 komentar

Pagi yang cerah mengawali hari ini, Selasa, 21 September 2009. Seluruh pemuda GKPS Denpasar dan beberapa pemuda GKPS dari Resort Surabaya pun tampak sudah berkumpul sekitar jam 10.00 WITA di kediaman vorhanger GKPS Denpasar (PSB). Pada hari ini sampai hari Rabu, tanggal 23 September 2009 sesuai dengan program pemuda GKPS Denpasar sie Kerohanian/Pelayanan bahwa akan diadakan retreat pemuda/I GKPS Denpasar 2009. 

Pemuda yang telah berkumpul bersama beberapa orang tua dan pembimbing pemuda St. R. Saragih akan segera memulai petualangan hari ini. Ketika dirasa bahwa selurh peserta telah ada dan didata ulang oleh panitia maka semua siap berangkat. Diawali dengan doa oleh St. W. Saragih selaku vorhanger, kemudian beberapa nasehat agar semuanya mengikuti retreat dengan sungguh-sungguh, pemuda siap untuk berangkat.
Sepanjang perjalanan menuju tempat retreat yaitu Villa Bati Center, Tabanan, rombongan peserta yang mengendarai motor maupun mobil tampak begitu ceria dalam perjalanan. Perjalanan memakan waktu kurang lebih dua jam. Jarak yang ditempuh sekitar 2 kilometer. Hari yang tadinya cerah tampak mulai mendung ketika sudah memasuki kawasan pedesaan dekat lokasi retreat. Namun, hal itu tidak sedikit pun menyurutkan semangat keyakinan pemuda bahwa acara akan berjalan dengan baik, tampak dari wajah-wajah yang masih tetap penuh sukcita. Memang Tuhan baik, ketika sampai di tujuan sekitar pukul 2 siang, barulah hujan mulai mengguyur daerah yang cukup dingin ini. Semua peserta sejenak beristirahat sambil menunggu makan siang bersama dan kesiapan panitia.
Sambil menikmati makan siang, panitia melakukan briefing dan juga pembagian kamar peserta. Kamar peserta terdiri dari 4 kamar yaitu 2 kamar untuk pria dan dua kamar untuk wanita. Peserta retreat sendiri berjumlah sekitar 50 orang termasuk panitia. Ibadah pembukaan dimulai sekitar jam 4 sore, memang sudah tidak sesuai jadwal, tetapi tetap berjalan dengan khusuk. Firman Tuhan dibawakan oleh pendeta Resort Surabaya Pdt. I. Sipayung. Memang peserta tampak kelelahan, tetapi seusai ibadah semua memperoleh kekuatan baru.
Memasuki session 1 “Berani tampil beda” yang dibawakan oleh Pdt. Rusmala Dewi Munthe, pemuda kembali bersemangat bahkan ada beberapa pemuda yang tampak berlinang air mata karena begitu mengena dengan materi yang dibawakan. Luar biasa, Roh Kudus bekerja malam itu. Session I mengakhiri hari pertama retreat.
Hari kedua, diawali dengan saat teduh bersama tiap kamar. Agar setiap peserta dapat bangun lebih awal, panitia member tugas kepada Sdra. Verwin Sumbayak sebagai coordinator yang membangunkan peserta untuk saat teduh. Jadi, jangan heran pada pukul 5 pagi telah terdengar suara-suara abang Verwin yang lantang, “bangun, bangun!” Olahraga bersama dipimpin oleh sie olahraga pemuda GKPS Denpasar. Senam bersama agar tubuh segar. Setelah semua bersiap dan sarapan bersama, session 2 akan dimulai.
Hari ini memiliki jadwal acara yang paling padat. Ada 3 session pada hari ini yang akan dijalani yaitu session 2 “Ekspressinya Mana?” oleh Pdt. Herry, session 3 “Nggak ada loe, ga rame!!!” oleh St. J. Purba, dan session 4 “Ini aku, utuslah!!” oleh Pdt. Friets Sirait. Selain itu, ada pula talent night dimana pemuda akan menunjukkan talenta-talentanya untuk kemuliaan nama Tuhan. Setiap session diikuti oleh pemuda dengan baik dan penuh semangat. Walaupun ada beberapa pemuda yang kelewat semangat, hehe…
To be continued…

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Monday, November 23, 2009 0 komentar

Subscribe here

Tentang Kami

My photo
Denpasar, Bali, Indonesia
WELLCOME to Gereja Kristen Protestan Simalungun Bali... Di sini tempat kita memuji Tuhan Yesus Kristus, tempat kita belajar Firman Tuhan... Let's praise Jesus Christ..!!Haleluya...

Pengurus Gereja

Pendeta
Pdt. Melena br. Turnip

Pimpinan Majelis

Vorhanger : St. Jansen Purba Sidagambir
Wapeng : St. Rajalim Saragih Simarmata
Sekretaris : Sy. Johny Damanik
Bendahara : St. W. Saragih Simarmata

Anggota Majelis
St. Rajalim Saragih
St. H. F. Sinaga
Sy. HJ. Sipayung
Sy. Enrico Purba
Sy. Doni F. Sinaga
Sy. Jayansen Sipayung
Sy. E. H. Sinaga
Sy. Jadima Purba Sidagambir
Sy. Benny Saragih
Sy. Jonrianto Purba

Seksi-seksi/Koordinator
Bapa: Sy. Jayansen Sipayung
Wanita: Ny. M. Lisbeth Br. Saragih
Pemuda: Sy. Donny Sinaga
SM: Ny. Evi K. Br. Girsang

Pembimbing
Bapa: St. H. F. Sinaga
Wanita: St. W. Saragih Simarmata
Pemuda: Sy. Jadima Purba Sidagambir
SM: Sy. Jonrianto Purba

Translate

GKPS Denpasar's Moments

Pensi Pgkps Denpasar

Ianan, Lokasi


View Tanjung Benoa in a larger map