Apa yang sedang dikatakan oleh Roh Allah kepada anda hari ini? Apa yang sedang dikatakanNya mengenai perkembangan rohani anda…keluarga anda…dan keuangan anda? Jika anda sedang menghadapi masalah, kata-kata kemenangan apa yang telah dikatakanNya kepada anda? Sebagai anak Allah yang lahir baru, seharusnya anda tahu jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas.Coba renungkan sesaat bagaimana kehidupan anda jika anda dipenuhi dengan kasih Tuhan.


Bagaimanajika anda berkelimpahan dengan hadirat Yesus Kristus sendiri setiap harinya ketika anda melangkah keluar dari pintu depan rumah anda? Bagaimana jika anda hidup di dalam kepenuhan kuasaNya, hikmatNya dan kekuatanNya? Jika itu situasi anda, saya akan berkata terus terang kepada anda. Anda sebaiknya pergi kepada Tuhan dan cari tahu apa yang harus anda lakukan. Anda sebaiknya diam selama beberapa waktu sampai anda dapat mendengar apa yang Dia katakan dan perhatikan kata-kataNya itu dengan seksama. Anda harus membuang rasa takut itu dan mulai mempercayai Tuhan. Jika tidak, iblis akan mengalahkan anda.
Tidak ragu lagi, hidup anda akan menjadi luar biasa!
Akan tetapi, kehidupan semacam itu adalah lebih dari apa yang pernah diminta atau dipikirkan oleh kebanyakan orang Kristen. Bahkan banyak orang akan berdebat bahwa kehidupan semacam itu adalah mustahil. Mereka berpikir bahwa tidak ada seorangpun di sini yang dapat mencapai tingkatan rohani semacam itu. Tetapi menurut Perjanjian Baru–mereka salah. Di situ kita temukan bahwa kehidupan seperti demikianlah yang seharusnya dihidupi oleh orang-orang percaya. Jenis kehidupan seperti itulah yang ada di pikiran Rasul Paulus ketika, atas inspirasi Roh Kudus, dia menulis doa yang ada di dalam Efesus 3:14-21:
Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa, yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya. Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih. Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah. Bagi Dialah,yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin.
Jelas sekali Paulus percaya bahwa adalah mungkin bagi anak-anak Tuhan yang lahir baru untuk dipenuhi di dalam seluruh kepenuhanNya. Dia memiliki keyakinan di dalam kemampuan Tuhan untuk melakukan (dengan kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam kita) lebih dari apa yang dapat dibayangkan oleh otak kita yang sekecil kacang. Paulus oleh karena pewahyuan ilahi sadar bahwa Tuhan mampu untuk memuliakan DiriNya melalui kita!


Bagaimanajika anda berkelimpahan dengan hadirat Yesus Kristus sendiri setiap harinya ketika anda melangkah keluar dari pintu depan rumah anda? Bagaimana jika anda hidup di dalam kepenuhan kuasaNya, hikmatNya dan kekuatanNya? Jika itu situasi anda, saya akan berkata terus terang kepada anda. Anda sebaiknya pergi kepada Tuhan dan cari tahu apa yang harus anda lakukan. Anda sebaiknya diam selama beberapa waktu sampai anda dapat mendengar apa yang Dia katakan dan perhatikan kata-kataNya itu dengan seksama. Anda harus membuang rasa takut itu dan mulai mempercayai Tuhan. Jika tidak, iblis akan mengalahkan anda.
Tidak ragu lagi, hidup anda akan menjadi luar biasa!
Akan tetapi, kehidupan semacam itu adalah lebih dari apa yang pernah diminta atau dipikirkan oleh kebanyakan orang Kristen. Bahkan banyak orang akan berdebat bahwa kehidupan semacam itu adalah mustahil. Mereka berpikir bahwa tidak ada seorangpun di sini yang dapat mencapai tingkatan rohani semacam itu. Tetapi menurut Perjanjian Baru–mereka salah. Di situ kita temukan bahwa kehidupan seperti demikianlah yang seharusnya dihidupi oleh orang-orang percaya. Jenis kehidupan seperti itulah yang ada di pikiran Rasul Paulus ketika, atas inspirasi Roh Kudus, dia menulis doa yang ada di dalam Efesus 3:14-21:
Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa, yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya. Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih. Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah. Bagi Dialah,yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin.
Jelas sekali Paulus percaya bahwa adalah mungkin bagi anak-anak Tuhan yang lahir baru untuk dipenuhi di dalam seluruh kepenuhanNya. Dia memiliki keyakinan di dalam kemampuan Tuhan untuk melakukan (dengan kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam kita) lebih dari apa yang dapat dibayangkan oleh otak kita yang sekecil kacang. Paulus oleh karena pewahyuan ilahi sadar bahwa Tuhan mampu untuk memuliakan DiriNya melalui kita!

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Monday, November 30, 2009 0 komentar

Pernahkah anda mengadopsi seorang bayi dari keluarga yang kaya raya? Saya percaya jawabannya adalah hampir tidak pernah. Karena hampir tidak pernah ada keluarga kaya-raya mau memberikan bayi mereka untuk diadopsi. Bila mengadopsi bayi miskin, piatu atau yang lahir di luar nikah tentu cukup banyak bukan? Jikalau kita mengadopsi bayi papa tersebut, apakah yang akan diberikan oleh keluarganya kepada kita?

Dapatkah keluarga tersebut memberikan kita segala sesuatu yang diperlukan bayi itu hingga ia dewasa? Dan apakah mungkin keluarga tersebut memberikan juga segala sesuatu yang kita perlukan? Jawabannya tentu tidak. Karena tidak pernah saya tahu ada keluarga yang diadopsikan bayinya memberikan pula segala sesuatu yang diperlukan oleh keluarga yang mengadopsi, kalau sebaliknya mungkin pernah ada. Namun pada kesempatan yang langka saya ingin memberitahu anda bahwa ada seorang Bapa yang bukan saya mau memberikan AnakNya kepada anda; tetapi juga segala sesuatu yang anda perlukan dalam hidup anda, sebagai Hadiah Terbesar bagi anda di akhir tahun ini.
Dasar pemberian Hadiah Terbesar. Mengapakah seseorang mau memberikan bayinya kepada orang lain untuk diadopsi dan bagaimanakah ia memilih orang yang akan menerima bayinya itu? Paling sedikit ada dua alasan yang saya tahu seperti yang telah disebutkan di atas. Keluarga tersebut tidak sanggup membesarkan atau membiayai bayi tersebut karena mereka miskin atau keluarganya malu memiliki anak atau cucu haram. Sedang yang menjadi dasar ia memilih siapa yang layak adalah dengan melihat latar belakang keluarga yang akan mengadopsi bayinya, kedudukan sosial dan ekonominya, apakah terpandang dan mampu membesarkan bayi tersebut. Namun Bapa yang memberikan anda Anak-Nya itu sebagai Hadiah Terbesar, bukan karena Ia miskin dan tidak sanggup membesarkan Anaknya. Justru sebaliknya Ia adalah Bapa yang Maha Kaya bahkan pemilik alam semesta ini karena Ialah Penciptanya. Anda dipilih-Nya untuk menerima Hadiah Terbesar tersebut bukan karena Ia menilai latar belakang, kedudukan sosial dan harta
saudara. Yang menjadi dasar pemberian-Nya adalah kasih tanpa syarat kepada saudara. Kasih Bapa itu demikian besarnya hingga mencakup siapa saja di dunia, tanpa memilih dan memilah warna kulit, bahasa, kedudukan sosial, pendidikan bahkan kepercayaan anda. Seperti yang dinyatakan oleh Firman Allah: "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16). Cobalah kata "dunia ini" dan "setiap orang" anda ganti dengan nama anda sendiri, bukankah mempunyai pengertian yang sangat pribadi, siapapun juga anda? Janganlah kita menganggap bahwa yang dikasihi Bapa hanya orang Kristen yang merayakan Natal, anda keliru besar. Bapa yang memberikan Anak-Nya juga mengasihi anda yang Muslim, yang Buddhist, yang Hindu, yang Kebathinan hingga yang Animis. Presiden maupun rakyat jelata, Menteri maupun pembantu rumah-tangga, Jenderal maupun prajurit, konglomerat maupun pedagang-asongan, bankir maupun buruh-pabrik, profesor maupun murid TK. Termasuk para pencopet, gelandangan, pelacur, pembunuh, pengeritik, penderita aids ataupun gay dan lesbian hingga para koruptor. Semua dikasihi Bapa dan untuk merekalah Bapa memberikan Anak-Nya sebagai Hadiah Terbesar tersebut karena mereka tercakup dalam "dunia ini" dan "setiap orang". Kasih Bapa tersebut adalah kasih yang universal. Pertanyaannya sekarang apakah anda mengaku bahwa anda juga termasuk dalam "dunia ini" dan "setiap orang" serta mau menerima Hadiah Terbesar itu? Bonus Hadiah Terbesar Setiap menjelang hari-hari raya tertentu semua orang mengharapkan adanya Tunjangan Hari Raya (THR), yang juga dikenal sebagai Bonus. Entah tahun ini anda masih mendapat bonus atau tidak, mengingat keadaan ekonomi dan moneter Indonesia yang demikian krisisnya, saya tidak tahu. Namun apakah anda mendapatkan bonus itu atau tidak, hendaklah tidak terlalu merisaukan hati anda, karena bonus itu semuanya bersifat sementara dan akan musnah. Marilah kita melihat bonus yang menyertai Hadiah Terbesar itu. Apabila anda percaya dan menerima Hadiah Terbesar itu, maka anda akan menerima pertama-tamaadalah hidup kekal. Bapa mengetahui bahwa ahkir hidup manusia bukanlah mati, tetapi hidup, inilah yang kebanyakan kita tidak tahu. Dan agar kita tetap bisa hidup setelah mengahkiri hidup di dunia ini, kita membutuhkan suatu kualitas hidup yang memungkinkan kita meneruskan hidup tersebut, dan hidup itu adalah hidup kekal. Hidup kekal ini hanya ada di dalam Anak-Nya, sehingga bila anda menerima Anak-Nya itu maka anda juga mendapat hidup kekal, sederhana bukan? Maukah anda menerimaNya? Selain anda mendapatkan hidup kekal, yaitu hidup yang memungkinkan anda bersekutu dengan Allah, seperti anak dengan Bapa, serta kelayakan masuk ke rumah Bapa di sorga kelak bila anda meninggal dunia, suatu jaminan keselamatan yang pasti, maka Bapa juga berjanji akan mengaruniakan segala sesuatu kepada orang yang menerima Anak-Nya sebagai Hadiah Terbesar. Bonus inilah yang kita tidak peroleh bila kita mengadopsi bayi seseorang. Seorang rasul terkenal; bernama Paulus mengungkapkan dalam suratnya yang ditujukan kepada Jemaat Roma mengenai bonus itu, demikian: "Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?" (Roma 8:32). Harap "segala sesuatu" di sini jangan ditafsirkan sebagai materi, karena konteks tulisan tersebut bukanlah masalah materi, melainkan berkat-berkat rohani yang dapat menumbuhkan dan membentuk karakter kita. Bila kita membaca konteks dari pernyataan tersebut, kita akan mememukan bagaimana kita dapat keluar sebagai "pemenang" menghadapi berbagai kesukaran hidup ini. Seperti; penindasan, kesesakan, penganiayaan, kelaparan, ketelanjangan, bahaya dan pedang yang diakibatkan oleh pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang maupun yang akan datang atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, atau sesuatu mahluk yang lain. Semuanya itu tidak dapat memisahkan kita dari kasih Bapa yang ada di dalam Anak-Nya itu. Sesungguhnya di dalam Anak-Nya itu kita mendapatkan:
Kasih yang tidak dapat diukur.
Hidup yang tidak dapat dimatikan.
Kebenaran yang tidak dapat dicemarkan.
Damai yang tidak dapat dimengerti.
Ketenangan yang tidak dapat diganggu.
Sukacita yang tidak dapat dilenyapkan.
Harapan yang tidak dapat dikecewakan.
Kemuliaan yang tidak dapat dicemarkan.
Terang yang tidak dapat digelapkan.
Kebahagiaan yang tidak dapat dihalangi.
Kekuatan yang tidak dapat dilumpuhkan.
Kekudusan yang tidak dapat dinajiskan.
Keindahan yang tidak dapat dirusak.
Kebijaksanaan yang tidak dapat digugat.
Dan…. Sumber yang tidak pernah kering.
Itulah bonus dari Hadiah Terbesar tersebut.
Maukah anda menerimaNya?

Ditulis oleh GKPS DENPASAR 0 komentar

Pernah gak sih kita beranggapan bahwa ibadah yang kita lakukan setiap hari minggu hanya merupakan suatu kegiatan yang boleh ada dan boleh tidak ada? Pernah gak sih ketika kita bangun pagi di hari Minggu, kita mengasihani diri dan memutuskan untuk melanjutkan tidur kita dengan alasan (lebih tepatnya: alibi) ngantuk karena semalam menghadiri acara sweet seventeen party; dan kalau mau lebih baik sedikit, yah karena semalam belajar terlalu larut; atau alasan yang lebih “terkesan” rohani yaitu karena semalam kita membaca Alkitab dan saat teduh terlalu lama; atau ada pelayanan sampai larut sehingga kurang tidur (masih mending sedikit sih, tapi tetap salah!).

Jika dibandingkan dengan hari-hari lain, kita sebaliknya dengan rajin bangun pagi untuk sekolah, kuliah, ataupun bekerja karena hal itu lebih penting daripada ke gereja. Lagipula hari Minggu merupakan hari peristirahatan dan kita harus menggunakan waktu tersebut dengan “sebaik-baiknya” untuk melampiaskan tidur sepuas-puasnya dan senyenyak-nyenyaknya! Jangan-jangan alasan yang lebih keren lagi bahwa kita tidak ke gereja adalah karena “tidak seturut kehendak Tuhan”?!?!?!


Lalu bagaimana dengan kita yang sudah diberikan label “Kristen” oleh penebusan darah Kristus menyikapi hal tersebut? Kita bahkan sering merasakan hal itu di dalam hidup keseharian kita. Apa yang salah? Ketika kehidupan ini terus berjalan, relakah kita untuk terus dikuasai oleh dosa-dosa kita seperti kemalasan, waktu tidur yang seenaknya, dan kebiasaan buruk lainnya? Di manakah fungsi Gereja yang Tuhan telah percayakan di dalam diri kita? Mengapa kita mau terus jatuh di dalam dosa yang sama? Gereja adalah satu institusi yang dikhususkan Tuhan untuk terus mengerjakan dan menyatakan Kingdom of God di dalam dunia yang menuju kematian. Efesus 2:19-22 “Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh” dengan jelas mengatakan bahwa Gereja berdiri karena Kristus dan Gereja berdiri tidak terlepas dari firman Tuhan yang sudah Tuhan berikan di dalam sejarah ini. Gereja yang sesungguhnya juga merupakan Gereja yang hidup, yaitu orang-orang percaya yang bersekutu di dalam Tuhan. Gedung merupakan suatu identitas yang menunjukkan kepada dunia bahwa di tempat dia berdiri, di sana ada penginjilan1. Kehidupan Gereja mula-mula diawali dengan memecahkan roti dan makan bersama serta bertekun dalam men-sharing-kan firman, yang diawali dan ditutup dengan doa. Gereja yang benar adalah Gereja yang terus mencari kebenaran firman Tuhan dan terus mengasinkan serta menerangi dunia.



Ibrani 10:21 mengatakan bahwa Kristus adalah kepala Rumah Allah. Gereja yang tidak takluk sepenuhnya kepada Kristus bukanlah Gereja yang sejati. Jadi, ciri atau identitas Gereja ada pada Kristus. Bagaimana Gereja taat kepada-Nya, meninggikan nama-Nya, dan mendasari seluruh kehidupannya pada kehendak dan firman-Nya. Sehingga, Gerejalah yang harus menjadi benchmark bagi dunia, bukan dunia yang menjadi benchmark bagi Gereja. Gereja yang dimaksud di sini termasuk diri kita sendiri. Karena itulah, kita tidak dapat terus menghidupi kebiasaan yang tidak baik, tetapi bagaimana hidup kita terus dibangun di dalam prinsip firman Tuhan. Inilah redemption yang menjadi “ciri khas” orang Kristen – penebusan hidup secara totalitas.


TogetherKembali ke pertanyaan di atas, mengapa sering kali kita menganggap bahwa datang ke gereja adalah hal yang tidak terlalu penting, yang boleh ada boleh tidak ada? Di dalam Ibrani 10:25 bahkan dikatakan bahwa kehidupan bergereja di dalam lingkup persekutuan pun tidak boleh kita hindari. Konsep Tubuh Kristus tidak boleh dilupakan, di mana Kristus sebagai Kepala dan kita sebagai anggota tubuh-Nya, yang berarti kita harus terus peka dan mencari apa yang Kristus mau kita lakukan. Inilah tugas panggilan kita sebagai anggota tubuh – orang Kristen – yakni menjalankan kehendak Tuhan, Kepala Tubuh. Hanya dengan pertolongan dan pimpinan Roh Kudus saja kita dimampukan untuk melakukan apa yang dikehendaki Bapa melalui Kristus, yang sebagai eksemplar dari kedatangan Kerajaan Allah di dalam dunia ini.



Dengan demikian, ibadah – melakukan kehendak Allah – bukan hanya pada hari Minggu, tetapi ibadah adalah setiap hari karena Mazmur 139 menceritakan bagaimana kehadiran Tuhan nyata di dalam setiap langkah hidup kita. Dari sini kita mengenal ibadah dalam pengertian yang sempit seperti kebaktian gereja dan persekutuan di gereja, serta ibadah dalam pengertian yang lebih luas yaitu ketika kita menjalankan hidup keseharian kita. Ibadah yang sempit mempersiapkan kita untuk menjalankan ibadah yang luas, dan ibadah yang luas merepresentasikan bagaimana sikap hati dan tindakan yang kita nyatakan di dalam ibadah yang sempit tersebut.

ColorsMaka, ketika Kristus masuk ke dalam hidup kita, perubahan itu harus ada karena sekarang Dialah Tuhan atas seluruh hidup kita. Hidup yang sudah berubah ini dituntut untuk terus dikuduskan termasuk hidup bergereja. Kehadiran kita di gereja bukan lagi didasarkan kepada keinginan kita, melainkan kepada karena kita adalah Gereja yang harus bergereja. Sehingga kita tidak bisa beranggapan bahwa kita berkontribusi di dalam kehadiran kita di gereja. Seperti kalimat yang dikatakan oleh Pdt. Dr. Stephen Tong, “No one comes to help, no one comes to contribute, everybody comes to learn and to serve”2. Inilah yang harus menjadi spirit kita di dalam gereja, khususnya di dalam gerakan Reformed Injili3. Ini adalah prinsip yang tidak boleh ditawar, Kerajaan Allah yang memberikan makna di dalam langkah hidup kita, bukan langkah hidup kita yang memberikan makna kepada Kerajaan Allah.


Pemaknaan bagi Gereja di dalam sejarah ditandai dengan adanya pimpinan Roh Kudus yang dinamis. Pimpinan ini mewarnai perjalanan Gereja Tuhan bersama Tuhannya. Implikasi dari hal ini adalah supaya kita boleh mengerti dan menjalankan segala sesuatu dengan benar sesuai kehendak Sang Pencipta, Allah Tritunggal. Dengan kata lain, menyatakan Allah dan kehendak-Nya di dalam seluruh segi kehidupan kita sebagai Gereja. Van Til mengatakan, “Denying God leads to distortion in every area of thought and life.”4 Kiranya kita, pemuda-pemudi Kristen sebagai Gereja Tuhan terus didorong untuk menjalankan kehendak-Nya – mandat budaya dan mandat Injil – secara bertanggung jawab di dalam dunia ini. Andakah orang yang berbagian di dalamnya?



Hans Yulizar Sebastian

Ditulis oleh GKPS DENPASAR 0 komentar

Sepasang angsa bersiap meninggalkan danau yang airnya mulai mengering. Seekor kodok memohon untuk bisa ikut dengan mereka pindah ke danau lain. Namun, angsa bingung bagaimana cara membawa si kodok. Si kodok punya ide brilian, “Kalian gigit kedua ujung akar rumput ini, saya akan menggigit bagian tengahnya. Kemudian bawalah saya terbang.”

Angsa setuju. Mereka pun terbang. Di angkasa, sekelompok burung memuji kecerdikan mereka dan bertanya, “Kalian sungguh cerdik, siapa yang punya ide secemerlang ini?” Si kodok menjawab dengan bangga, “Ide saya.” Saat itu terlepaslah gigitannya, ia pun jatuh ke bawah dan mati.

Pujian ibarat pedang bermata dua. Bisa produktif kalau kita sikapi dengan rendah hati; sebagai motivasi dan alasan untuk berbuat lebih baik. Akan tetapi, bisa juga kontraproduktif kalau kita sikapi dengan besar kepala; sebagai bentuk kemenangan dan kebanggaan diri. Maka, penting sekali menyikapi pujian dengan penguasaan diri. Tanpa penguasaan diri kita akan mudah dimabukkan oleh pujian. Mabuk pujian awal kehancuran. Seperti yang terjadi pada si kodok.

Penguasaan diri adalah bagian dari hidup yang dipimpin Roh. Sedangkan gila hormat dan mabuk pujian adalah bagian dari hidup yang dipimpin daging. Hidup yang dipimpin Roh berbuahkan hal-hal yang indah (ayat 22,23), sebaliknya hidup yang dipimpin daging berbuahkan hal-hal yang buruk (ayat 19-21). Seseorang yang menjadi milik Kristus, ia telah menyalibkan dagingnya (ayat 24). Itu berarti, ia juga harus selalu menguasai dirinya. Termasuk ketika menerima pujian.

TERIMALAH PUJIAN SEBAGAI PENGUATAN BAHWA KITA DAPAT MELAKUKAN HAL YANG MENYENANGKAN TUHAN DAN SESAMA

Ditulis oleh GKPS DENPASAR 0 komentar

Ajaran Tuhan Yesus disajikan terutama dalam ke-empat Kitab Injil (Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes). Meskipun demikian dalam kitab-kitab PB (Perjanjian Baru) lainnya Kisah Para Rasul s/d Wahyu, juga mengukuhkan inti ajaran-ajaran Yesus Kristus seperti dalam kitab-kitab Injil. Semuanya berdasarkan pada ajaran-ajaran Tuhan Yesus Kristus. Tuhan Yesus memakai beberapa metode mengajar untuk menyesuaikan ajaran-Nya dengan keadaan-keadaan tertentu :

1. Ia membaca kitab-kitab PL di sinagoge dan menerangkannya kepada jemaat (Lukas 4:16-32);
2. Ia mengajar di lapangan terbuka, seperti saat ia mengucapkan Khotbah di Bukit yang tak-ada taranya itu, yang dialamatkan terrutama kepada murid-murid-Nya, tetapi didengar oleh banyak pendengar lain (Matius 5:1-7; Lukas 6:17-49);
3. Ia bicara langsung dan secara pribadi kepada orang-orang tertentu ( Markus 10:21; Lukas 10:30).
4. Ia mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk memaksa orang berpikir (Lukas 10:26; 12:56-57; Matius 24:45; Markus 4:21).
5. Ia bersoal-jawab dengan lawan-lawan-Nya untuk menghilangkan pikiran-pikiran mereka yang salah. Dia terlibat dalam perdebatan dimana Ia membuktikan kebebalan pikiran lawan-lawan-Nya dengan logika yang tak dapat ditolak (Markus 12:18-27; Lukas 20:41-44).
6. Ia mengemukakan paradoks-paradoks dan ucapan-ucapan pendek yang tajam untuk mengukir kebenaran-kebenaran luhur tertentu dalam hati murid-murid-Nya (Matius 5:3-4; Lukas 9:24; 20:25).
7. Ia sering mengutip PL (Perjanjian Lama) (Markus 12:24-27, 35-37; Lukas 4:4-8,12)
8. Ia menggunakan alat peraga (Yohanes 13:1-15; Matius 8:2-4; 21:18-22).
9. Ia berbicara lebih akrab dan gamblang dengan kelompok murid-murid-Nya (Matius 17:9-13; Markus 12:43-44; Yohanes 13:1-17:26).
10. Ia mengemukakan ucapan-ucapan penting yang mengandung nubuat (Matius 24:5-44; Markus 13:1-37; Lukas 21:5-36)
11. Ia sering mengajarkan kepada murid-murid-Nya perihal diri-Nya dengan artian sungguh-sungguh ‘bersifat metafisika’ (Matius 11:25-27; Lukas 10:21-22; Yohanes 5:16-47; 6:32-71).
12. Ia sering mengajar dengan menggunakan perumpamaan yang menyertai seluruh ajaran-Nya ialahkekuasaan-Nya yang khas. Nabi-nabi PL berbicara dengan wibawa yang mereka terima, tetapi Yesus Kristus berbicara dengan wibawa-ilahi, mutlak dan dari diri-Nya sendiri

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Sunday, November 29, 2009 0 komentar

Setelah menghabiskan masa kanak-kanak di tempat belajar biola yang menyiksa, kemudian saya renungkan, dan saya memutuskan bahwa menjadi musikus tidak cocok untuk saya. Saya menyadari bahwa sesuatu yang sangat menyenangkan bagi saya adalah bergaul dengan manusia, dan mencari jalan keluarnya.

Saya pun mulai belajar psikologi dan mempelajari berbagai masalah. Saya belajar tentang perderitaan, perjuangan, konflik, ketidakberdayaan, ketagihan, dan perasaan tertekan. Akhirnya saya menemukan persoalan. Sekalipun saya mencintai masalah, kemudian saya menyadari bahwa setiap orang ternyata membutuhkan kebahagiaan, apa pun makna kebahagiaan itu bagi mereka. Saya juga mulai mengenali bahwa manakala persoalan telah terpecahkan, maka kebahagiaan segera muncul dengan sendirinya.
Semenjak awal saya telah mengevaluasi persoalan saya sendiri yang berorientasi pada pendekatan masalah, dan ternyata saya menemukan bahwa kebahagiaan itu sangat alamiah sehingga tidak memerlukan perlakuan khusus. Sekarang, ketika klien-klien saya datang, saya tidak memfokuskan pada kebahagiaan yang ada dalam diri mereka sehingga kebahagiaan yang pada dasarnya telah mereka miliki itu terus berkembang dan menjadi penyembuh bagi mereka. Jika Anda berbahagia, okelah…!Renshaw.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Friday, November 27, 2009 0 komentar

John menghadapi situasi yang sulit. Ia pekerja full-time. Pandangan tentang hidupnya buruk. Tahulah kami, bahwa ia ingin mengubah situasi menurut cara pandangnya. Tercapai kesepakatan bahwa ia harus menerima pemberian setiap hari hinggga ia memperoleh penghasilan yang lebih besar dari tugasnya.

Kita tidak selalu dapat mengubah suasanan hidup kita. Apa yang kita lakukan adalah mengubah cara pandang kehidupan kita menjadi lebih segar. Tanya kepada diri sendiri, “dapatkah aku memandang kehidupan dengan cara pandang yang lain?”. Maka, biarkan diri Anda memperoleh inspirasi. Untuk mengubah hidup Anda, maka ubahlah cara pandang Anda. Renshaw.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR 0 komentar

Pagi yang cerah mengawali hari ini, Selasa, 21 September 2009. Seluruh pemuda GKPS Denpasar dan beberapa pemuda GKPS dari Resort Surabaya pun tampak sudah berkumpul sekitar jam 10.00 WITA di kediaman vorhanger GKPS Denpasar (PSB). Pada hari ini sampai hari Rabu, tanggal 23 September 2009 sesuai dengan program pemuda GKPS Denpasar sie Kerohanian/Pelayanan bahwa akan diadakan retreat pemuda/I GKPS Denpasar 2009. 

Pemuda yang telah berkumpul bersama beberapa orang tua dan pembimbing pemuda St. R. Saragih akan segera memulai petualangan hari ini. Ketika dirasa bahwa selurh peserta telah ada dan didata ulang oleh panitia maka semua siap berangkat. Diawali dengan doa oleh St. W. Saragih selaku vorhanger, kemudian beberapa nasehat agar semuanya mengikuti retreat dengan sungguh-sungguh, pemuda siap untuk berangkat.
Sepanjang perjalanan menuju tempat retreat yaitu Villa Bati Center, Tabanan, rombongan peserta yang mengendarai motor maupun mobil tampak begitu ceria dalam perjalanan. Perjalanan memakan waktu kurang lebih dua jam. Jarak yang ditempuh sekitar 2 kilometer. Hari yang tadinya cerah tampak mulai mendung ketika sudah memasuki kawasan pedesaan dekat lokasi retreat. Namun, hal itu tidak sedikit pun menyurutkan semangat keyakinan pemuda bahwa acara akan berjalan dengan baik, tampak dari wajah-wajah yang masih tetap penuh sukcita. Memang Tuhan baik, ketika sampai di tujuan sekitar pukul 2 siang, barulah hujan mulai mengguyur daerah yang cukup dingin ini. Semua peserta sejenak beristirahat sambil menunggu makan siang bersama dan kesiapan panitia.
Sambil menikmati makan siang, panitia melakukan briefing dan juga pembagian kamar peserta. Kamar peserta terdiri dari 4 kamar yaitu 2 kamar untuk pria dan dua kamar untuk wanita. Peserta retreat sendiri berjumlah sekitar 50 orang termasuk panitia. Ibadah pembukaan dimulai sekitar jam 4 sore, memang sudah tidak sesuai jadwal, tetapi tetap berjalan dengan khusuk. Firman Tuhan dibawakan oleh pendeta Resort Surabaya Pdt. I. Sipayung. Memang peserta tampak kelelahan, tetapi seusai ibadah semua memperoleh kekuatan baru.
Memasuki session 1 “Berani tampil beda” yang dibawakan oleh Pdt. Rusmala Dewi Munthe, pemuda kembali bersemangat bahkan ada beberapa pemuda yang tampak berlinang air mata karena begitu mengena dengan materi yang dibawakan. Luar biasa, Roh Kudus bekerja malam itu. Session I mengakhiri hari pertama retreat.
Hari kedua, diawali dengan saat teduh bersama tiap kamar. Agar setiap peserta dapat bangun lebih awal, panitia member tugas kepada Sdra. Verwin Sumbayak sebagai coordinator yang membangunkan peserta untuk saat teduh. Jadi, jangan heran pada pukul 5 pagi telah terdengar suara-suara abang Verwin yang lantang, “bangun, bangun!” Olahraga bersama dipimpin oleh sie olahraga pemuda GKPS Denpasar. Senam bersama agar tubuh segar. Setelah semua bersiap dan sarapan bersama, session 2 akan dimulai.
Hari ini memiliki jadwal acara yang paling padat. Ada 3 session pada hari ini yang akan dijalani yaitu session 2 “Ekspressinya Mana?” oleh Pdt. Herry, session 3 “Nggak ada loe, ga rame!!!” oleh St. J. Purba, dan session 4 “Ini aku, utuslah!!” oleh Pdt. Friets Sirait. Selain itu, ada pula talent night dimana pemuda akan menunjukkan talenta-talentanya untuk kemuliaan nama Tuhan. Setiap session diikuti oleh pemuda dengan baik dan penuh semangat. Walaupun ada beberapa pemuda yang kelewat semangat, hehe…
To be continued…

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Monday, November 23, 2009 0 komentar

Seperti biasa, setiap akhir tahun di GKPS Denpasar, pasti tiap kategorial selalu disibukkan untuk menyusun laporan evaluasi tahunan. Begitu pula halnya dengan pemuda, jauh-jauh hari pemuda telah merencanakan kapan waktu yang pas untuk membuat laporan evaluasi tahunan. Rapat evaluasi telah dilakukan dengan baik pada hari Minggu, 8 November 2009 bertempat di kediaman Vic. Pdt. R. Situmorang, Sesetan. Hampir semua pemuda menghadiri rapat evaluasi ini. Meskipun rapat berlangsung lama yaitu dari sepulang gereja pukul 13.00 WITA sampai sekitar jam 18.30 WITA, semua pemuda mengikuti dengan baik dan proaktif terbukti dari banyaknya pemuda yang ikut berpartisipasi memberikan suara demi kemajuan pemuda. Berikut ini hasil rapat dari evaluasi pemuda GKPS Denpasar 2009.
A. EVALUASI
I. Susunan Kepengurusan Pemuda/i GKPS Denpasar
Pembimbing : St. R. Saragih
Ketua : Jackson Purba
Wakil Ketua : Ivan Donald Girsang
Sekretaris : Ebn Purba Sidadolog
Bendahara : Dormianna Saragih

SEKSI-SEKSI
1.Seksi Kerohanian & Pelayanan :- Ronnius (Koordinator)
- Risma Purba
- Unggul Haloho
- Lili Purba

2.Seksi Doa dan Pemerhati: - Fitri Rajaguguk (Koordinator)
- Irma Prawita Saragih
- Ana Saragih

3.Seksi Olahraga : - Evans B L Gaol (Koordinator)
- Verwin Saragih
- Ricky Saragih
- Juli Simarmata

4.Seksi Kesenian : - Doni Sinaga (Koordinator)
- Samrin Sinulingga
- Aditia Damanik
- Monang Sinaga

NB : Jumlah Pemuda/i yang terdaftar==>57 orang

II. Program Kerja Pemuda Tahun 2009
1.Program BPH
a.BPH dan seksi-seksi akan mengadakan rapat 2x dalam setahun.
b.BPH memantau semua seksi-seksi yang ada dalam menjalankan programnya.
c.BPH akan mengadakan kegiatan keakraban sesama pemuda.
d.BPH akan membuat absensi pada saat PA

2.Seksi-seksi
2.1.Kerohanian dan Pelayanan
-PA pemuda dilaksanakan 2 minggu sekali masuk pukul 19.30 (sudah terjadwal), bentuk acara dibuat variatif. & diusahakan pulang tidak terlalu malam.
Terlaksana, Waktu masuk PA tidak sesuai dengan yang dijadwalkan. Rata-rata PA dimulai antara pukul 20.00 – 20.30 WITA, hal ini dikarenakan keterlambatan pemuda dan beberapa orang dari petugas dan kurangnya komitmen dari masing-masing pemuda.
-Pemuda yang membawakan firman pada saat PA sekali dalam sebulan yang didampingi oleh Vicar Pendeta atau majelis jemaat.(Terlaksana, dan sesuai dengan jadwal. Namun ada kerinduan dari pemuda agar materi PA benar-benar dipersiapkan sebaik mungkin tidak hanya mencakup pemuda yang bertugas saja, tapi hal ini juga berlaku bagi majelis jemaat yang bertugas dalam kegiatan PA. Diharapkan juga semua pemuda terlibat langsung. Yang mana model PA (Penelaahan Alkitab) melibatkan pemuda untuk bisa berdiskusi bukan hanya menerima khotbah (firman) dari pembicara/pengkhotbah. Pemuda beranggapan kalau hanya model satu arah, sama saja dengan model kebaktian dewasa bukan penelahaan alkitab. Diharapkan juga agar nats yang tertera di jadwal PA yang sudah dibagikan kepada masing-masing pemuda tidak berbeda dengan apa yang akan dibagikan pada saat acara PA berlangsung).
-Dua kali dalam setahun akan didatangkan pembicara dari luar GKPS Denpasar dalam PA pemuda.
Terlaksana yaitu pada tanggal 6 Juni 2009 dan tanggal 3 Oktober 2009.
-Setiap ibadah hari Minggu, pemuda menjadi petugas galangan
Terlaksana, tetapi tidak sesuai dengan jadwal karena keterlambatan si petugas, alasan pakaian tidak rapih dan pemuda kurang bertanggung jawab dengan jadwal yang telah dibuat bersama. Ada masukan agar setiap menginfo PGKPS yang bertugas dalam PA atau juga petugas galangan melalui sarana sms dan Facebook.
-Pemuda akan mengadakan Kebaktian Paskah atau KKR pada bulan April.
Terlaksana (IBADAH meditasi)
-Pemuda akan mengadakan Kebaktian Padang atau Ret-reat pada bulan Oktober.
Terlaksana. Di mana retreatnya diadakan di Villa Bati Center, Tabanan, dari tanggal 21-23 September 2009
-Pemuda akan mengadakan perayaan Natal==>Belum terlaksana.
-Pemuda akan melayani dalam ibadah pada hari ulang tahun pemuda dan merayakan hari ulang tahun pemuda==>Belum terlaksana
-Mengadakan PA bersama dengan pemuda/i Gereja tetangga.
Belum terlaksana. karena kurangnya koordinasi dan komunikasi antar pengurus dan seksi kerohanian.
-Melakukan kegiatan dari distrik/ resort sesuai jadwal dan dana yang ada (Mengikuti kebaktian raya pemuda tanggal 6-9 Juli, Pemuda GKPS ke Surabaya).
Tidak terlaksana, karena tidak ada program dari pusat, distrik ataupun resort.

2.2Seksi Doa dan Pemerhati
-Mengadakan kunjungan kasih terhadap pemuda yang sakit, berduka dan kurang aktif.
Terlaksana, khusus untuk pemuda yang kurang aktif belum sepenuhnya terlaksana karena faktor cara pendekatan kepada pemuda yang lain dan tetap akan diusahakan.
-Memberikan kartu ucapan kepada pemuda yang berulang tahun dan wisuda.
Terlaksana sampai semester I tahun 2009. tapi masuk ke semester II 2009 tidak terlaksana sama sekali. Karena keterbatasan ide dan kreatifitas dari seksi pemerhati.
-Menyambut pemuda yang baru bergabung.
Terlaksana. Namun masih dirasa kurang oleh pemuda khususnya pemuda yang baru bergabung.
-Mengkoordinir pemuda untuk mendoakan pemuda dan program-program pemuda.
Belum terlaksana. Karena sie pemerhati lupa membawa buku pokok-pokok doa. Namun sie pemerhati telah mendoakannyanya baik secara pribadi.
-Mengadakan acara khusus doa bersama.
Belum terlaksana dan masih diupayakan, direncanakan akan dilaksanakan di bukit doa (nusa dua) bersamaan dengan program sie OR, tetapi sebelumnya hal ini sudah direncanakan dan gagal dilaksanakan karena mempersiapkan acara pesta HUT Gereja yang ke - 9.
-Mengimbau dan mengajak pemuda/i Simalungun yang belum bergabung.
Tidak terlaksana, dan diharapkan apabila mengetahui ada pemuda/i Simalungun yang belum bergabung agar diinformasikan ke Sie Pemerhati.
-Merayakan hari Valentine bersama.
Terlaksana. Bertempat di Pelabuhan Benoa tepatnya di Pedros.
-Membuat jadwal Kunjungan Kasih (Baru akan dilaksanakan).

2.3. Seksi Olah Raga
-Mengadakan fasilitas OR (2 pasang raket bulutangkis dan cock bulutangkis).
Telah terlaksana yaitu 1 pasang raket dan 1 buah cock dan rencananya akan diadakan penambahan fasilitas OR. Namun kurang efektif karena tempat untuk mengadakan permainan raket kurang memadai dan sarana yang tersedia dirasa masih kurang memadai. Karena jumlah sarana tidak sebanding dengan jumlah pemudi.
-Mengadakan latihan OR setiap hari Minggu sore.
Terlaksana, masih terus berjalan sampai saat ini namun kadang sudah tidak sesuai dengan jadwal. Karena yang harusnya diadakan di Renon dipindah ke Pantai Jimbaran.
-Membuat jadwal OR (terlaksana).
-Mengadakan pertandingan persahabatan dengan orang tua jemaat.
Terlaksana. Dilakukan di lapangan The Balls Futsal di Sunset Road.
-Mengadakan pertandingan persahabatan dengan pemuda/i dari gereja tetangga.
Telah dilaksanakan, pemuda bermain futsal dengan GBKP di Glogor Carik tetapi untuk pemudi belum bisa mengadakan pertandingan persahabatan.


2.4.Seksi Kesenian
-Pemuda akan mengadakan latihan koor/vokal grup dan alat musik 2 minggu sekali.
Untuk latihan VG dan alat musik terlaksana, tetapi untuk latihan koor belum terlaksana karena kurang persiapan dari sie kesenian dan terjadinya penurunan tingkat frekuensi kehadiran pemuda dalam latihan.
-Pemuda akan mengadakan persembahan pujian pada saat ibadah gereja dua kali sebulan.
Terlaksana, tetapi tidak sesuai dengan jadwal.
-Pemuda sebagai pemain musik dalam ibadah gereja satu kali dalam sebulan.
Terlaksana dengan baik.
-Pemuda menjadi song leader dalam ibadah gereja satu kali dalam sebulan.
Terlaksana, disesuaikan dengan jadwal pemuda bermain musik saat ibadah minggu.
-Pemuda akan mengadakan Pesta Seni dua kali setahun.
Terlaksana, untuk Pesta Seni yang pertama dianggap sama dengan mengisi acara Pentas Seni dan Budaya IKBB pada bulan Maret yang lalu dan bulan Oktober saat menari di acara ultah IKBB.
-Membuat mading di gereja.
Belum terlaksana, sedang dalam proses untuk menyiapkannya.
-Membuat jadwal latihan untuk VG yaitu hari Selasa dan Jumat (baru akan dilaksanakan).



Ditulis oleh GKPS DENPASAR Sunday, November 22, 2009 0 komentar

Kita hidup di dunia yang sangat tegang dan penuh kekhawatiran. Kita semua menghadapi situasi-situasi yang membuat kita rentan dan tegang sehingga merampok kedamaian pikiran kita. Sebagian besar ketegangan benar-benar merupakan akibat dari konflik yang tidak terselesaikan. Jika Anda memiliki sebuah keputusan yang penting untuk diambil, dan sepertinya Anda tidak dapat memutuskan bagaimana langkah yang tepat, itu akan membuat gelisah dan frustasi.


Musa adalah seorang manusia yang belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dasar kehidupan, dan sebagai hasilnya ia menjadi contoh utama sehubungan dengan bagaimana menikmati kedamaian pikiran. Karena dia mengambil keputusan-keputusan yang benar, dan menetapkan apa yang penting dalam hidup, ia mampu hidup dengan dirinya sendiri dan memikul tanggung jawab yang besar, namun demikian tetap tenang saat berada di bawah tekanan. Mengapa Musa mampu memiliki kedamaian batin ini? Mengapa ia mampu berdamai dengan dirinya sendiri? Karena Musa adalah pria dengan prinsip-prinsip yang luar biasa. Ia tidak hidup dengan perasaan-perasaannya sendiri; sebaliknya ia mendasarkan hidupnya pada prinsip-prinsip Allah untuk kehidupan. Musa memengang teguh 4 perkara kehidupan yang fundamental yang pada akhirnya akan dihadapi oleh setiiap kita.
a.Kenali Siapa Diri Anda
Kita semua memiliki kebutuhan yang dalam untuk menerima siapa diri kita. Jangan mencoba menjadi seseorang yang bukan diri Anda. Santailah dan jadilah diri sendiri. Allah menciptakan Anda dan mengasihi Anda apa adanya, dengan segala kekurangannya. Anda adalah istimewa bagiNya. Allah bukan saja memberikan sebuah identitas kepada kita, namun disertai juga dengan martabat. Ketika Anda berhenti mencoba menjadi seseorang yang bukan diri Anda, Anda bisa santai dan membiarkan Allah bekerja dalam hidup Anda.
b.Terima Tanggung Jawab Anda
Kita semua senang menyalahkan, tetapi kita semua benci disalahkan. Adalah mudah menyalahkan orang lain atas kondisi Anda, “Aku akan lebih sungguh mengikut Kristus jika keluargaku adalah orang Kristen”. Ada banyak hal dalam hidup Anda yang tidak dapat Anda kendalikan, tetapi Anda dapat mengendalikan respons Anda terhadap kehidupan. Tidak ada seorang pun dapat menghancurkan hidup Anda kecuali Anda sendiri! Ketika Anda memikul tanggung jawab atas diri sendiri, maka Anda dapat mulai menikmati kedamaian pikiran yang sejati.
c.Putuskan Prioritas-prioritas Anda
Kemudian ada kesenangan. Apakah kesenangan-kesenangan yang Anda alami dalam hidup adalah salah? Tidak, tidaklah salah menikmati kesenangan kecuali bila hal itu menjadi allah Anda. Kekayaan tidak memberikan kebahagiaan yang tertinggi. Tujuan uang adalah untuk digunakan, bukan dicintai. Allah ingin Anda menggunakan berbagai hal dan mengasihi manusia. Tetapi jika Anda mencintai berbagai hal, Anda akan meperalat manusia.
d.Hadapi Kesulitan-kesulitan Anda
Tekun, itulah yang ditunjukkan Musa. Ia bertahan (Ibr. 11:27). Tidak ada hasil tanpa rasa sakit, tidak ada keuntungan tanpa penderitaan, tidak ada kemajuan tanpa masalah. Dalam soal ketahanan, belajarlah bagaimana berhubungan dengan kesulitan-kesulitan. Musa berhasil dalam hidupnya karena ia bertahan. Kunci menuju kedamaian pikirannya adalah karena ia mengetahui kesulitan-kesulitan datang atas setiap kehidupan, dan ia tahu bagaimana meresponnya dengan benar dan terus melangkah maju.
Sebagai orang Kristen kita tidak boleh membiarkan persoalan-persoalan menghancurkan kita; seharusya persoalan-persoalan menarik kita untuk lebih dekat kepada Allah. Orang Kristen pernah berkata persoalan tidak boleh membuatnya tersungkur, kecuali untuk tersungkur berdoa. Kedamaian pikiran terjadi ketika Anda menerima tanggung jawab atas pilihan-pilihan hidup Anda, memilih prioritas-prioritas Allah, dan kemudian dengan yakin bertekun. Ketekunan akan menghasilkan iman, dari iman timbul pengharapan.
Sumber: Warren, Rick. 2007. God’s Answer To Life’s Difficult Questions

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Friday, November 20, 2009 0 komentar

Ada satu lembaga penelitian sekuler di USA yang meneliti tentang orang-orang bahagia. Karena ini lembaga sekuler, ukuran bahagia pertama adalah banyaknya uang, maka lembaga tersebut melakukan survey orang-orang kaya (milyuner) dengan sampel awal sebanyak lebih dari 200 ribu orang milyuner. Dari 200 ribu orang kaya itu disaring kadar bahagianya berdasarkan berbagai parameter termasuk keluarga tersebut.

Hasil saringan terakhir ada sekitar 200 orang yang dianggap sangat bahagia, karena selain kaya, bisnisnya luar biasa, menikmati hidup, dan keluarganya beres.
Orang-orang kaya tersebut rata-rata sudah berumur, mereja adalah orang kaya dalam satu generasi, artinya bukan kaya warisan, tetapi kaya dengan modal zero, alias kerja sendiri. Kemudian orang-orang ini diwawancara satu per satu secara detail, dan di-summary-kan gaya hidup orang-orang tersebut, berikut gaya hidup mereka:
1.Frugal = Hemat
Artinya penuh pertimbangan dalam memanfaatkan uang mereka. Menanyakan pada Tuhan tentang pengeluaran, dan tidak diperbudak oleh mode, meskipun tidak kuno tapi modis.
2.Hidup dibawah income mereka, tidak hidup gali lubang tutup lubang alias anti utang.
3.Loyal terhadap pasangan alias setia.
4.Selalu lolos dari prahara baik bisnis maupun keluarga.
5.Memiliki cara pikir yang berbeda.
Contoh: kalau kita ke mall, mikirin abisin duit, mereka malah survey mencari bisnis apa yang paling laku di mall. Istilahnya mereka itu “man of production” bukan “man of consumption”.
6.Kunci sukses mereka yaitu punya integritas alias bisa memegang perkataan dan janji. Selain itu disiplin, mengembangkan social skill, punya pasangan yang mendukung setiap keputusannya.
7.Pembagian waktu/aktivitas.
Mengajak anak/cucu berolahraga alasannya dengan berolahraga dapat meningkatkan fighting spirit yang penting untuk pertandingan rohani untuk menang sebagai orang beiman. Bisa sportif atau menerima kenyataan tetapi dengan semangat untuk bangkit.
8.Banyak memikirkan tentang investasi.
9.Sosializing with children and grandchild, ngobrol.
Entertaining with friends, maksudnya bergaul, membina hubungan.
10.Religious Milionaire
Tidak pernah memaksakan suatu jumlah aset sama Tuhan, tetapi belajar mendengar suara Tuhan, berapa jumlah aset yang Tuhan inginkan buat mereka. Tanya Tuhan dulu untuk mengambil keputusan.
11.Ketika ditanya siapa mentor mereka, jawabannya adalah TUHAN YESUS….

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Sunday, November 15, 2009 0 komentar

Dua orang pendeta mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi. AKhirnya mereka disuruh berhenti oleh seorang polisi karena melanggar kecepatan maksimum yang sudah ditetapkan.
“Apa yang sudah Anda lakukan? Anda mengedarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi.” Salah satu pendeta berkata, “Kami mengendarai sepeda motor ini hanya sekedar berputar-putar, lihatlah motor ini, larinya memang sangat bagus dan kencang.”

Sang Polisi menggeleng-gelengkan kepalanya sambil berkata, “Bagaimanapun juga, saya harus menilang Anda. Mengemudi seperti itu sangat membahayakan jiwa Anda. Bagaimana kalau Anda mengalamai kecelakaan?”
Kemudian pendeta berkata lagi, “Jangan khawatir, Tuhan Yesus beserta kami.” Polisi itu berkata, “Wah, kalau begitu saya benar-benar harus menilang Anda, karena tiga orang dilarang berada dalam satu motor sekaligus.”
Dalam hidup, kita sering melakukan pelanggaran. Melanggar rambu-rambu lalu lintas, aturan sekolah, kantor, dan sebagainya. Pelanggaran itu menimbulkan kekacauan atau dapat mendatangkan kesulitan. Lalu, melanggar perintah-perintah atau hokum-hukum Tuhan? Ia menyertai dan menolong kita agar kita dapat mematuhi semua aturan dan hukum-Nya.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Thursday, November 12, 2009 0 komentar

Perjalanan yang kita tempuh untuk mengikut Yesus tidaklah mudah. Yesus sendiri meminta kita untuk memikul salib, yang sayangnya, tidak hanya pada saat kita sempat saja, melainkan setiap hari sepanjang status kita adalah pengikutNya.
Berat memang, jika dipikirkan secara akal pikiran dunia. Tetapi bukan tidak mungkin. Karena kita tidak dibiarkan seorang diri, Dia jalan bersamamu. Ia setia, tidak dibiarkannya kita membawa salib yang berat, yang melampaui kita dan pasti yang sesuai ukuran kita.

Jalan tidak akan pernah mudah. Sekali waktu kita akan jatuh bangun, lemah, atau tergelincir. Jangan kuatir, Dia akan menolong kita, dan hanya Dia satu-satunya yang memahami pergumulan kita.
Jika dalam perjalanan kita haus, “Tuhan, haus, bagi air…” lalu Dia akan member kita minum. Jika lapar, “Tuhan, lapar…”, Dia akan mengenyangkan kita. Jangan takut meminta dariNya, apapun juga.
Agar lebih bersemangat dalam perjalanan, mari bernyanyi bersama!
Jalan serta Yesus, jalan sertaNya setiap hari…
Jalan serta Yesus, serta Yesus selamanya!

Ditulis oleh GKPS DENPASAR 0 komentar

Toping-toping dan tangis tangis adalah jenis tarian tradisional dari suku Batak Simalungun yang dilaksanakan pada acara duka cita di kalangan keluarga Kerajaan. Toping-toping atau huda-huda ini terdiri dari 3 (tiga)m bagian, bagian pertama yaitu huda-huda yang dibuat dari kain dan memiliki paruh burung enggang yang menyerupai kepala burung enggang yang konon menurut cerita orang tua bahwa burung enggang inilah yang akan membawa roh yang telah meninggal untuk menghadap yang kuasa, bagian yang kedua adalah manusia memakai topeng yang disebut topeng dalahi dan topeng ini dipakai oleh kaum laki-laki dan wajah topeng juga menyerupai wajah laki-laki dan kemudia topeng daboru dan yang memakai topeng ini adalh perempuan karena topeng ini menyerupai wajah perempuan (daboru).

Pada tanggal 06 s/d 08 Agustus 2009 tepatnya di Kota Perdagangan Pematang Siantar diadakan acara yang disebut dengan Pasta Rondang Bintang, acara ini dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya. Dalam acara ini digelar berbagai kegiatan seni dan budaya diantaranya berbagai jenias tari daerah Simalungun, Festival Lagu daerah, permainan tradisional (Jelengkat atau enggrang) dan Festival Toping-toping dan tangis-tangis.
Festival toping-toping dan tangis-tangis ini diadakan pada acara Pesta Rondang Bintang dengan tujuan untuk mengangkat dan mengembangkan kembali peranan toping-toping atau tangis-tangis yang biasanya dilaksanakan pada saat acara duka cita di daerah Simalungun. Pada Zaman dahulu penampilan huda-huda atau toping-toping dan tangis-tangis hanya dilaksanakan dikalangan keluarga kerajaan saja dan karena sekarang keberadaannya sudah tidak ada lagi, maka akan diaktifkan kembali dalam kehidupan sehari hari. Dari sekian lama Pesta Rondang Bintang dilaksanakan baru kali ini diadakan festival toping-toping dan tangis-tangis karena dari pengamatan dan pantauan dilapangan sudah sangat jarang dan biasanya acara ini juga dilaksanakan jika orang yang punya hajatan adalah orang yang sudah saur matua atau orang yang sudah lengkap anak, cucu dari masa tuanya.
Dengan keragaman budaya yang ada di Indonesia, tentanya kebudayaan ini sangatlah penting arti dan manfaatnya dimasa mendatang, oleh sebab itu diharapkan hendaklah kita dapat melestarikan budaya peninggalan nenek moyang kita yang diwariskan kepada kita dan anak cucu kita. Kalau ditinjau dari segi jenis tarian dan kebudayaan, tari toping-toping dan tangis-tangis ini tidak dapat kita jumpai dimanapun terkecuali di daerah Simalungun dan ini akan menjadi aset atau kekayaan budaya daerah Simalungun khususnya dan Sumatera Utara juga Indonesia pada umumnya, oleh sebab itu marilah kita menjaga dan mengembangkan kekayaan budaya yang kita miliki.

sumber: http://bilisitungkir.wordpress.com

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Wednesday, November 11, 2009 0 komentar

Kontribusi kita terhadap pembangunan jemaat dan pembangunan masyarakat melalui peran pemerintah? Berapa banyak orang Simalungun sebagai aktor pembangunan dalam wilayah kita dan sejauh mana jangkauan konsep pembangunan terhadap kemandirian dan jati diri masyarakat otonomi di daerah. Ada sebuah doktrin yg diwariskan Pdt J Wismar Saragih, yaitu “siparutang do au bani Simalungun”. Doktrin ini dapat disamakan dengan doktrin Jhon Kennedi yg mangatakan; “jangan tanya apa yg diberikan negara kepadamu, tapi tanyakan pada dirimu apa yg telah kau berikan, pada negaramu”.

Alam konteks ke Simalungun-an adalah apa yg dibuat untuk sesama, apakah saling menjatuhkan, saling mencari keuntungan pribadi dalam persakutuan, atau kita memadu potensi untuk maju mencapai kesetaraan.

Pandangan para pendahulu kita yg mampu memprediksi melewati proses multi dimensi jaman, dan mampu mengimajinasi dan antisipasi kemungkinan yg diperlukan oleh generasi kemudian, maka sangat kontekstual kalau tema kerja tahun 2006 berfokus pada pembinaan dan kaderisasi pemuda yg mampu hidup dalam pemaknaan ketaatan kepada pemerintah yg berarti dia sendiri ada di dalamnya sehingga tidak hanya taat tapi juga ditaati.
Saya sangat terkesan dengan dialog kami dengan seorang teman marga Hutagalung yg bekerja di Kanwil Keuangan Sumatera Utara dengan membanitahukan kepada saya bahwa telah banyak mereka dari kelompok elit mengupayakan tempat pada beberapa jabatan di departemen tertentu dari para pemuda yg dikaderkan berasal dari pemuda gereja dan belajar pada perguruan dilingkungan gereja itu juga.Penempatan itu bukan karena lobiling tapi kemenangan kompetisi karena bimbingan dan semangat.

Ada dua kutub yg mendukung konsep tersebut,yaitu ada kesepakatan para elit melihat siapa di masa depan,dan sisi lain adalah potensi ketaatan yg ada pada pemuda itu sendiri.Mereka di samping berdoa juga diiringi kerja keras. Dan katanya bahwa banyak di antara mereka itu menjadi donatur pembangunan jemaatnya bahkan membuat kesinambungan bahwa mereka merasa berhutang terhadap sponsornya.

Merenungi konser strategi mereka itu, saya jadi teringat falsafah yg di tulis Kahlil Gibran sebagai berikut

Agar lebih dekat kepada Tuhan, lebih dekatlah kepada manusia.

Nilai manusia itu berada dalam beberapa hal yg diciptakannya dan bukan dalam berbagai harta yg ditimbunnya.

Kesalahan terburuk kita adalah kesibukan kita dengan kesalahan orang lain.

Kita suka mengembangkan kesalahan dan tidak begitu suka mengembangkan fakta kebenaran dan keunggulan. Adanya suatu ajaran yg dianut orang Simalungun yaitu “habonaron do bona” tapi kurang ada proses aplikasinya. Justru ajaran ini jadi mengkristal dalam bentuk masyarakat yg berbudaya sosial religius sehingga sifatnya kurang agresip yg manipestasinya pada rasa malu-malu dengan pertimbangan harga diri dan kemudian sifat tersebut diadopsi generasi muda.

Banyak wadah interaksi mendorong perubahan tradisi itu seperti berdiri nya Partuha Maujana Simalungun sejak 46 tahun lalu yg bergerak sampai pada kongresnya yg ke 6 bulan September 2005 yg lalu, tapi sayang belum dikenal lapisan masyarakat bawah. Ada HIMAPSI sebagai wadah generasi muda intelektual, ada HISARSI sebagai kompotensi penyusun perubahan secara analitis, ada KNPSI sebagai penggerak kelompok pemuda dan ada UPAS yg berfungsi kontrol terhadap pemberdayaan asset-asset Simalungun termasuk Pemerintah Daerah Otonom,ada Ikatan Keluarga Muslim Simalungun. Nampaknya semua institusi ini menjadi tumpang tindih dalam menerapkan fungsi dan missinya.Semua kelembagaan ini hanya dijadikan peluang menempati status tanpa aksi.

Belajar dari pengalaman terasa diperlukan upaya legitimasi kelembagaa adat oleh lembaga adat ditiap kampung dan desa sampai pada adanya lembaga adat tertinggi yaitu Majelis Permusyawaratan Adat sebagai pusat pemberdayaan adat dan budaya bagi seluruh masyarakat adat Simalungun dari beberapa daerah Kabupaten. Perlu ada lembaga proteksi adat yg mandiri untuk tidak mudah terkoptasi oleh kelompok sosial yg lain. Untuk itu perlu ada forum Kongres Besar Adat dan seminar sejarah adat Simalungun. Kemungkinan saja untuk masa depan kelembagaan adat ini menjadi sangat potensial dan strategi dalam mempertahankan hak dan asal-usul masyarakat adat Simalungun. Untuk itu sendat kompeten dan fungsional GKPS dalam menyelamatkan peran pemuda dan dorongan peran intelektual karena sayapnya telah menyebar keberbagai penjuru.

Tanpa mengurangi potensi dan rasa nasionalisme dikalangan generasi muda Simalungun, maka adalah sangat baik kalau d itiap daerah dan wilayah ada Ikatan Keluarga Simalungun untuk menghimpun seluruh warga Simalungun yg ada di sekitarnya mengingat agamanya yang berbeda-beda. Memang dari dulu diakui adanya paradigma kemasyarakatan yang baru dalam tubuh PMS yang pengurusnya terdiri dari berbagai golongan agama, tapi karena sifatnya berasal dari partuha dan maujana maka terkonotasi bahwa PMS adalah kelompok elit yg sedikit berwajah feodalistik dan tidak persuasip dan karena itu sulit merekrut kelompok pemudanya. Kegagalan merangkul Pemuda adalah awal kegagalan masa depan. Maka kata kuncinya adalah bagaimana menyertakan pemuda secara aktip dalam perkembangan masa depan Simalungun dan GKPS.

Kita berharap kerada para elit yg ada di tubuh GKPS dengan berpegang pada kekuatan iman, kasih dan pengharapan. Semoga tulisan ini ada manfaatnya bagi pembaca.

Sumber: http://robinsandhypurba.wordpress.com/2009/02/19/asal-usul-gkps/

Ditulis oleh GKPS DENPASAR 0 komentar

Bayangkan Sinar Matahari yang selalu bersinar: cemerlang, hangat, dan ramah. Masalahnya, kita tidak selalu melihatnya. Sesungguhnya gambaran tersebut merupakan bakat kebahagiaan yang ada dalam diri kita dan telah ada dalam diri kita – ia selalu hadir dan tersedia dalam diri kita. Kita dilahirkan untuk berbahagia. Kebahagiaan adalah DNA kita. Secara naluri kita mengetahui apakah kebahagiaan itu. Kita tidak perlu menggambarkannya.

Kemudian datanglah kesulitan dalam hidup kita yang memunculkan konflik, kesusahan, penderitaan, dan keputusasaan. Sebagaimana yang kita alami, penderitaan tersebut kita peroleh karena terputus dari kebahagiaan kita. Kebahagiaan terebut terpisah dari diri kita kemudian menjadi kenangan yang terlupakan. Oleh karena itu, kadang-kadang ingatan tentang kebahagiaan tersebut perlu dimunculkan. Ben Renshaw.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR 0 komentar

Bila telapak tanganmu berkeringat, hatimu dag dig dug,
Suaramu bagai tercekat di tenggorokan
Itu bukan cinta tetapi suka.
Bila tanganmu tidak dapat berhenti memegang dan menyentuhnya
Itu bukan cinta tetapi birahi, nafsu
Bila kamu menginginkannya karena Ia akan selalu berada di sampingmu,
Itu bukan cinta tetapi kesepian.

Bila kamu menerima pernyataan cintanya,
Karena kamu tidak mau menyakiti hatinya,
Itu bukan cinta tetapi ber-belaskasihan
Bila kamu bersedia memberikan semua yang kamu sukai demi dia,
Itu bukan cinta tetapi kemurahan hati.
Bila kamu bangga dan selalu ingain memamerkannya kepada semua orang
Itu bukan cinta tetapi kemujuran.
Bila kamu mengatakan padanya bahwa ia adalah satu-satunya dalam hidupmu
Itu bukan cinta tetapi gombal.

Kamu mencintainya,
ketika kamu menerima kesalahan dia,
karena itu adalah bagian dari kepribadiannya,
ketika kamu rela memberikan hatimu, kehidupanmu, waktumu
ketika hatimu tercabik bila ia sedih, dan berbunga bila ia bahagia
Ketika kamu menangis untuk kepedihannya, biarpun ia cukup tegar menghadapinya,
Ketika kamu tertarik kepada orang lain tetapi kamu masih setia bersamanya
Cinta adalah pengorbanan, mencintai adalah kematian atas egosime diri
Kadang itu menyakitkan, tetapi itulah harga yang harus dibayar untuk sebuah CINTA….

Ditulis oleh GKPS DENPASAR 0 komentar

FENG SHUI berarti angin dan air (YIN dan YANG), yaitu sebuah teori tentang seni tata letak. Dimana secara keseluruhan isinya mencakup pemikiran-pemikiran yang ada dalam kitab I-CHING, Sebuah kitab suci kepercayaan China kuno yang ditulis oleh seorang filsof bijak bernama Fu Shi sekitar 3322 SM.
Secara umum Feng Shui bertujuan untuk mengarahkan dan menyelaraskan beberapa unsur atau elemen yang berhubungan dengan manusia, Sehingga mengandung NILAI SENI (harmoni) yang indah dipandang dan sekaligus dapat memberi dampak (manfaat) positif.


Namun pada perkembangannya, pengaplikasian Feng Shui dalam kehidupan sehari-hari banyak dipengaruhi oleh TAO THE CHING (Laotze,1120 SM) yaitu sebuah kepercayaan lain yang mengajarkan peralihan (transendensi) dari segala yang bersifat duniawi melalui pen-jatidiri-an diri seseorang dengan alam. Menganggap alam adalah allah dan allah itu alam (phanteisme), serta bersifat monoisme dualistis atau kepercayaan akan alam sebagai energi tunggal (monoisme) yang seimbang dan harmoni walau dalam pertentangan antar dua kutub (dualistis) misalnya; hitam-putih, baik-jahat, air-api, logam-kayu dan seterusnya.
Seiring dengan perkembangan tersebutlah, Feng Shui yang kita kenal saat ini telah mengarah pada hal-hal yang bersifat takhyul, karena dianggap mempunyai CHI (=energi/kekuatan) khusus yang dipercaya dapat memenuhi harapan-harapan duniawi manusia. Atau sebagai solusi yang lebih konkrit dalam hal mengatasi masalah yang tengah dialami seseorang, Baik dalam hal ekonomi, bisnis, keluarga, jodoh, pekerjaan atau dalam merencanakan sesuatu hal misalnya: memulai usaha, membangun rumah, memilih jurusan bagi anak-anak yang sedang dalam study dll. Praktek ini banyak dilakukan oleh orang Kristen sendiri terutama di kota-kota besar di Indonesia dan bahkan di negara-negara besar seperti China, Hongkong, Thailand, dan Amerika.
Singkatnya sejauh ini Feng Shui telah berevolusi pada hal-hal yang sangat bertentangan dengan IMAN KRISTIANI dan tanpa disadari telah menjadi mammon semu karena telah menduakan Yesus (=Jalan, Hidup dan Kebenaran) sebagai Iman, Pengharapan dan Kasih.
Beberapa hal yang bertentangan tersebut adalah :
1. SIMBOL
Berupa gambar atau benda, biasanya ditempatkan ditempat-tempat tertentu dengan maksud tertentu, misalnya : mengusir roh jahat, meperlancar rejeki, menjaga kesehatan seisi rumah dan lai-lain. Dimana tempat/lokasi yang dimaksud harus terlebih dahulu ditentukan oleh seorang ahli Feng Shui (suhu).
2. ANGKA
Terdiri dari angka 1 sd 9, beberapa diantara angka tersebut dianggap tidak membawa keberuntungan (hokki) misalnya : 4 dan 7. Dan sebaliknya. Dalam pengaplikasiannya sering dihubungkan dengan tanggal-bulan-tahun lahir seseorang.
3. ARAH MATA ANGIN (selestial)
Digunakan sebagai pedoman dalam hal menentukan arah sebuah rumah, arah meja seorang pimpinan, posisi tidur/istirahat dan lain sebagainya. Dimana hal ini dapat ditentukan melalui “angka-angka” yang dimiliki seseorang.
4. SHIO (terrestrial)
Atau lebih dikenal ZODIAK. Namun SHIO yang dimaksud tidak bersarkan oleh rasi bintang tetapi digambarkan melalui 12 (dua belas) jenis binatang yang dianggap dapat mewakili pribadi seseorang yaitu berupa Sifat, tingkah laku, pola pikir dll.
5. ELEMEN/UNSUR
Yaitu terdiri dari “kayu, api, logam, tanah dan air” dipercaya berhunungan erat dengan anatomi (organ) tubuh manusia, misalnya : Api – berhubungan dengan Jantung dan Otak manusia.
6. RITUAL
Dilakukan pada/untuk mencapai tingkat keahlian tertentu. Ritual ini lebih mengarah pada metode intuitif atau metode diluar realitas, irasional dan mengarah pada hal yang supranatural.

N a m u n demikian bila kita kembali pada tujuan mula-mula Feng Shui dituliskan yaitu sebagai ilmu pengetahuan seni dan tata letak maka Feng Shui bukanlah suatu ajaran yang perlu diwaspadai karena/atau bertentangan dengan Firman Tuhan. Hal ini dapat kita lihat dari pengertian sebenarnya SENI TATA LETAK yang dimaksud adalah penempatan objek (benda) pada posisi/tempat yang sebenarnya (tepat) oleh manusia sebagai pelaku (subjek) atau kadang juga sebagai objek, sehingga selaras (indah) dipandang dan memiliki nilai (manfaat) bagi manusia itu sendiri- artinya manusia ditempatkan sebagai mahluk mulia yang menguasai, mengelola dan melestarikan alam. Adapun manfaat yang dimaksud antara lain: Kesehatan, rejeki, Cinta Kasih, Kedamaian, Kemakmuran, Kesejahteraan, Kesuksesan dan Harapan. Jadi Feng Shui sebenarnya NETRAL terhadap agama, adat-budaya maupun pada dunia ilmu pengetahuan.

Netralisasi Feng Shui terhadap agama juga dapat dibuktikan dari salah satu teorinya yang menyebutkan bahwa kehidupan seseorang dipengaruhi oleh 5 (lima) faktor. Dimana bila dilihat dari persfektif Iman Kristiani ke-lima faktor tersebut bermuara pada FIRMAN, yakni :
1. Nasib
(bd: Kej 1:26-29 ; I Joh 4:4-6 ; & I Joh 5:18-19)
Kehidupan dan penghidupan manusia mutlak ditangan Tuhan, baik dulu, kini maupun masa yang akan dating, manusia murni karya Allah. Artinya umat Tuhan tidak hidup sesuai nasib melainkan menurut sumber nasib itu sendiri yaitu Allah melalui Yesus Kristus.
2. Keberuntungan
(bd: Kej 39:3 ; Rom 5:5 ; Yak 1:17 ; I Kort 15:58 & Yoh 3:16)
Satu-satunya keberuntungan manusia yang paling abadi/sejati adalah dengan telah digenapiNya janjiNya yaitu Juruselamat olek kasih karunia, sehingga KESELAMATAN terbuka bagi semua orang tanpa pandang bulu dan batas waktu. Keberuntungan duniawi (rejeki-sukses) sifatnya temporer namun sumbernya perlu diingat juga berasal dari Tuhan, karena tidak ada yang terjadi didunia ini atau dalam hidup seseorang tanpa disengaja atau untung-untungan tetapi hanya oleh perkenan Tuhan.

3. Penenpatan Diri
(bd: Yoh 4:2-6 ; Mark 16:15 & Yoh 15:4-7)
Posisi dan Peran umat Tuhan benar-benar menjadi garam dan terang dunia, bukan menjadi batu sandungan bagi orang lain. Penempatan diri yang dimaksud juga identik dengan Tritugas Kristiani yakni Bersekutu, Bersaksi dan Melayani sehingga bagi orang yang percaya Rumah Bapa (sorga) menjadi tempat tujuan terakhir bukan maut atau penghukuman.
4. Kebajikan
(bd: Gal 5:22 ; Yak 1:5 ; Yak 3:13-14 & Ams 11:2-4)
Adalah merupakan wujud (realisasi) dari tindakan/perbuatan yang berdasarkan buah-buah Roh (-Kasih, sukacita, damai sejahtera, Kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri-) dalam Iman dan tidak dengan motivasi kepentingan diri sendiri, sombong, bohong atau pura-pura.
5. Pendidikan
(bd:Ams 1:7a ; Ams 10:14 & I Kort 13:19)
Baik melalui jalur formal (sekolah) atau nonformal (pengalaman) firman Tuhan mennyebutkan bahwa “takut akan Allah adalah awal dari pengetahuan”. Pengetahuan tanpa Iman adalah malapetaka karena tidak ada pengetahuan manusia yang sempurna (ferfect). Sementara Iman tanpa pengetahuan juga bohong. Maka Iman dan pengetahuan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Benar tidak kelima faktor diatas berpengaruh terhadap kehidupan seseorang tergantung dari sudut mana kita persfektifkan.
Pengalaman penulis menyimpulkan Feng Shui dapat menjadi “extra value” dipelbagai profesi dalam pengaplikasian bidang ilmu masing-masing. misalnya: pendeta/penginjil, dokter, arsitek, konsultan bisnis, psikolog, filsuf dsb.
Yang perlu diingat, kala umat Tuhan dalam interaksi dengan sesama harus tetap menginterprestasikan Feng Shui sebagai Seni Tata Letak dan tetap pada koridor persfektif Iman Kristiani.

Tuhan Memberkati.
oleh: St.R.Siallagan – GKPS Semarang

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Wednesday, November 4, 2009 0 komentar

Pada hari Minggu tanggal 20 September 2009 telah dilaksanakan perayaan pesta olob-olob GKPS Resort Surabaya di GKPS Denpasar-Bali dengan sukses. Semua jemaat sangat antusias mengikuti seluruh acara yang dirangkai dalam 3 rangkaian acara yaitu pra-perayaan, ibadah olob-olob, dan hiburan/lelang setelah ibadah.
Adapun pra-perayaan olob-olob dilaksanakan satu minggu sebelum perayaan tepatnya tanggal 13 September 2009.

Kegiatan pra-perayaan merupakan rekreasi bersama di pantai Nusa Dua yang kurang lebih berjarak 40 Km dari lokasi gereja. Kegiatan diawali dengan makan bersama, kemudian dilanjutkan dengan beberapa games antara lain, sarung berantai, pesan berantai, berpacu halleluya, dan ikatan emosional suami-istri. Semua games membutuhkan konsentrasi dan kerjasama yang baik tentunya. Rangkaian acara pra-perayaan ini dikoordinir oleh Ny. E. Purba br. Saragih. Anak-anak sekolah Minggu pun bermain bersama di pinggiran pantai. Seluruh jemaat mengikuti acara sampai selesai dihiasi canda tawa dan rasa sukacita hingga sore hari.
Seminggu kemudian, Minggu tanggal 20 September 2009, dilaksanakan acara puncak perayaan olob-olob yang diawali kebaktian Minggu. Nuansa berbeda langsung dirasakan ketika berada di gereja. Perayaan olob-olob kali ini seluruh jemaat memakai pakaian adat Simalungun lengkap dengan Bulang bagi kaum inang dan gotong bagi kaum bapak. Hal ini tentu menambah semarak dan kemeriahan perayaan olob-olob resort Surabaya ditambah hadirnya beberapa warga GKPS Surabaya. Selain itu, pada saat acara berlangsung posisi duduk suatu keluarga selalu bersamaan. Sesuai dengan tahun keluarga yang ditetapkan oleh GKPS pusat tahun ini. Pelaksanaan ibadah diawali dengan prosesi yang disambut dengan tarian adat Simalungun oleh dua orang anak sekolah minggu yaitu Tasya br. Damanik dan Novri br. Purba. Prosesi ini menyambut para pelayan/petugas ibadah antara lain Pdt. I. Sipayung sebagai Paragenda, Pdt. Rusmala Dewi Munthe sebagai pembawa Firman Tuhan, Vic. Pdt. Rolandi Situmorang sebagai pembawa pujian, dan beberapa orang Majelis. Pada saat ibadah semua kategorial baik bapa, inang, pemuda, dan sekolah minggu terlibat dalam menampilkan persembahan pujian yang sangat kreatif. Seluruh jemaat memuji nama Tuhan dengan penuh sukacita diiringi pemuda yang memainkan musik. Perayaan dilanjutkan dengan Firman Tuhan yang dibawakan oleh Pdt. Rusmala Dewi Munthe pun menambah semangat hidup setiap jemaat. “Atap aha pe na masa, marolob-olob!!!, marolob-olob, atap aha pe na masa!!!”, seru Pdt. Rusmala Dewi Munthe dibalas oleh semua jemaat.
Seusai ibadah, kegiatan dilanjutkan dengan perayaan pesta olob-olob meliputi hiburan dan lelang. Acara diawali dengan makan siang bersama. Sambil menikmati makan siang, ketua Panitia bapak H. J. Sipayung, S.T. menyampaikan sambutan yang intinya adalah menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh jemaat yang mau ikut berpartisipasi menyukseskan pesta olob-olob kali ini. Dilanjutkan pula kata sambutan dari Pendeta Resort. Untuk kita ketahui bersama, panitia pesta olob-olob Resort Surabaya kali ini terdiri dari bapak H. J. Sipayung, S.T. (ketua), bapak J. Sipayung (Sekretaris), dan bapak E. Purba (Bendahara). Lelang pun dapat berlangsung dengan baik dengan melibatkan setiap jemaat.
Pada acara hiburan, semua kategorial ikut terlibat tak terkecuali kategorial bapa yang memang kali ini terlihat sangat kompak. Bukti dari kekompakan tersebut berlanjut dengan berhasilnya bapa memenangkan quiz per kategorial yang disusun oleh Vic. R. Situmorang, sedangkan untuk quiz per keluarga dimenangkan berturut-turut oleh keluarga D. Simarmata, H.J. Sipayung, dan E. Purba. Ini bukti semangat dari semua jemaat dalam mengikuti quiz. Acara dilanjutkan manortor bersama dengan segala jenis tortor dari tiap sektor yang kemudian memberi jagar-jagar kepada panitia yang berlangsung dengan begitu meriah. Demikianlah rangkaian acara ibadah dan perayaan pesta olob-olob resort Surabaya. Semoga lewat perayaan pesta olob-olob ini, kita semua dapat mengingat kembali bagaimana semangat pada penginjil terdahulu dalam memenangkan jiwa-jiwa untuk kemuliaan nama Tuhan di tanah Simalungun. Selamat marpesta olob-olob ma banta ganupan, Tuhan Yesus memberkati!!

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Sunday, November 1, 2009 0 komentar

Pernahkah Anda berada di posisi dimana Anda harus mengatakan sesuatu yang Anda ketahui itu salah, tetapi tidak Anda katakan karena merasa tidak enak hati? Bagaimana rasanya? Pastinya tidak enak karena pikiran dan hati nurani kita berperang ketika itu.

Sewaktu SMP, saya dikenal cukup baik oleh guru-guru saya. Bukan apa-apa, selain karena saya dilihat memang tidak macam-macam, prestasi dalam bidang akademik turut menunjang citra saya di depan mereka. Mereka begitu percaya dengan apa yang saya katakan.

Suatu kali, teman sebangku saya dipanggil ke ruang guru oleh salah seorang guru yang mengajar di kelas kami. Ia disuruh menghadap karena dicurigai bahwa teman saya ini mencotek pekerjaan rumah seseorang. Saya tidak ada firasat ketika itu bakal turut dipanggil. Namun, tiba-tiba seorang teman dari kelas lain memanggil saya dan mengatakan bahwa saya harus ke ke ruang guru saat itu juga.
Jujur, pada saat itu saya bingung karena saya tidak merasa melakukan kesalahan apa pun. Singkat cerita, saya pun berada di depan ke dua laki-laki berbeda usia ini. Pak guru kami pun menanyakan kepada saya, apakah teman saya ini mencontek pekerjaan rumah saya. Pertanyaan itu sungguh sulit saya jawab saat itu karena yang sedang "didakwa" ini adalah teman saya, tetapi ada satu pertentangan dalam hati saya yang berkata untuk saya jujur. Tidak sadar lima menit berlalu dan guru saya masih menunggu jawaban saya. Anda tahu saya berkata apa sama guru saya? Saya katakan teman saya tidak mencotek pekerjaan rumah saya dan pak guru mempersilahkan kami berdua meninggalkan ruangan. Teman saya begitu senang dan berterima kasih atas apa yang saya lakukan. Tapi, saya tidak karena saya telah berbohong kepada guru saya.

Peristiwa tersebut masih teringat oleh saya selama beberapa tahun setelah saya lulus SMP. Rasa penyesalan timbul bila kenangan itu muncul dan Tuhan tahu akan hal tersebut. Dalam satu pertemuan ibadah, Tuhan menyentuh hati saya dengan kasih-Nya. Sentuhan ini membawa saya ke dalam pertobatan dan pemulihan. Peristiwa dimana saya berbohong kepada guru di waktu SMP itu pun sudah tidak lagi menghantui. Iblis tidak lagi berkuasa atas saya! Tuhan hari demi hari mengajar saya untuk hidup dengan jujur. Kasih-Nya yang tulus membuat saya mengerti apa itu kejujuran yang sejati.

Saat ini mungkin diantara Anda ada yang sedang bergumul untuk hidup jujur. Ada satu ketakutan ketika Anda akan melakukannya: takut akan ditinggalkan teman, takut akan menyakiti hati orang lain; takut tidak naik jabatan. Jika Anda berfokus kepada ketakutan-ketakutan, percayalah, Anda tidak akan pernah bisa hidup jujur. Oleh karenanya, mulailah serahkan ketakutan-ketakutan itu kepada Tuhan dan biarkan kasih Allah menguasai hidup Anda. Ketika kasih itu mengalir maka Anda akan dapat bercerita dengan jujur kepada Tuhan dan orang-orang yang Anda temui persis seperti yang Dia inginkan.

Berkata-kata dengan terus terang adalah bukti bahwa Allah tinggal di dalam hidup kita.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR 0 komentar

Subscribe here

Tentang Kami

My photo
Denpasar, Bali, Indonesia
WELLCOME to Gereja Kristen Protestan Simalungun Bali... Di sini tempat kita memuji Tuhan Yesus Kristus, tempat kita belajar Firman Tuhan... Let's praise Jesus Christ..!!Haleluya...

Pengurus Gereja

Pendeta
Pdt. Melena br. Turnip

Pimpinan Majelis

Vorhanger : St. Jansen Purba Sidagambir
Wapeng : St. Rajalim Saragih Simarmata
Sekretaris : Sy. Johny Damanik
Bendahara : St. W. Saragih Simarmata

Anggota Majelis
St. Rajalim Saragih
St. H. F. Sinaga
Sy. HJ. Sipayung
Sy. Enrico Purba
Sy. Doni F. Sinaga
Sy. Jayansen Sipayung
Sy. E. H. Sinaga
Sy. Jadima Purba Sidagambir
Sy. Benny Saragih
Sy. Jonrianto Purba

Seksi-seksi/Koordinator
Bapa: Sy. Jayansen Sipayung
Wanita: Ny. M. Lisbeth Br. Saragih
Pemuda: Sy. Donny Sinaga
SM: Ny. Evi K. Br. Girsang

Pembimbing
Bapa: St. H. F. Sinaga
Wanita: St. W. Saragih Simarmata
Pemuda: Sy. Jadima Purba Sidagambir
SM: Sy. Jonrianto Purba

Translate

GKPS Denpasar's Moments

Pensi Pgkps Denpasar

Ianan, Lokasi


View Tanjung Benoa in a larger map