Pesta sekolah minggu tahun ini akan dilaksanakan pada bulan Mei. Seluruh guru Sekolah Minggu se-GKPS mari kita sukseskan pesta Sekolah Minggu tahun ini. Kita siapkan yang terbaik untuk kemuliaan nama Tuhan. Kebetulan tahun ini adalah tahun keluarga maka konsep pesta kita usahakan juga berkaitan dengan keluarga, selamat pesta Sekolah Minggu!!Tuhan mamberkati kita.

Klik di sini jika ingin download tata ibadahnya.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Tuesday, April 21, 2009 0 komentar

RPL sekolah Minggu merupakan program GKPS dari pusat yang dilakukan setahun sekali. Program ini sangat bermanfaat bagi seluruh guru-guru Sekolah Minggu GKPS se-Indonesia maupun pengurus-pengurusnya. Pada RPL tahun ini, GKPS Denpasar mengirimkan 1 orang saja wakilnya yaitu Sdra. Evans Lumban Gaol. Hal ini dikarenakan tidak adanya dana yang mencukupi untuk keberangkatan seluruh guru Sekolah Minggu GKPS Denpasar. Akan tetapi hal tersebut tidak menjadi masalah besar karena seluruh guru-guru Sekolah Minggu mempercayai Sdra. Evans Lumban Gaol untuk menjadi orang yang bertanggung jawab terhadap keikutsertaannya di kegiatan ini.
RPL di Cipanas berlangsung selama 4 hari 3 malam di mana seluruh kegiatan yang berlangsung di sana sangat berbobot seperti adannya pembinaan guru-guru Sekolah Minggu tentang bagaimana cara mengajar anak-anak yang baik dan benar juga beberapa konsep tentang pelaksanaan sermon yang baik dalam acara Baca Gali Alkitab.



Selama mengikuti acara RPL tersebut seluruh guru-guru Sekolah Minggu yang ada di sana dapat saling bertukar pikiran satu dengan yang lainnya tentang pengalamannya selama menjadi seorang guru Sekolah Minggu.
Mejadi seorang guru Sekolah Minggu tidaklah mudah. Butuh banyak pengorbanan baik dari segi waktu, pikiran, maupun materi. Itu tidaklah menjadi masalah, karena pelyananan kita buat Tuhan jauh lebih berharga di mataNya. Untuk itu guru-gur Sekolah Minggu hendaklah setia dalam melayani meskipun banyak masalah datang silih berganti.Amin

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Tuesday, April 14, 2009 0 komentar

Pulau Bali yang dikenal dengan sebutan pulau dewata merupakan salah satu pulau yang menjadi tujuan wisata paling banyak di dunia. Bali terkenal dengan budayanya yang sangat menarik dan orang-orangnya yang sangat ramah dan kreatif. Selain terkenal menjadi tujuan wisata turis domestik maupun turis mancanegara, pulau Bali juga dikenal pulau yang sangat mentoleransi adanya keberagaman agama. Terbukti kehidupan umat beragaman di Bali sangat baik dan jarang terjadi konflik yang mengatasnamakan agama. Mulai dari agama Hindu yang notabene mayoritas kemudian Budha, Islam, Katolik, dan Protestan ada di pulau Bali ini.

Seiring berjalannya waktu, perkembangan umat beragama di Bali sangat pesat. Agama-agama selain Hindu pun merasa bahwa mereka 'diterima' dengan baik di sini. Akhirnya mulai banyak dibangun Mesjid, Gereja, bahkan Kuil tempat beribadah bagi seluruh umat yang beragama. Umat Kristiani khususnya protestan pun mulai membangun gereja-gereja yang tersebar di berbagai daerah di seluruh Bali seperti Denpasar, Negara, dan beberapa daerah lainnya.



Pulau Bali yang dikenal dengan sebutan pulau dewata merupakan salah satu pulau yang menjadi tujuan wisata paling banyak di dunia. Bali terkenal dengan budayanya yang sangat menarik dan orang-orangnya yang sangat ramah dan kreatif. Selain terkenal menjadi tujuan wisata turis domestik maupun turis mancanegara, pulau Bali juga dikenal pulau yang sangat mentoleransi adanya keberagaman agama. Terbukti kehidupan umat beragaman di Bali sangat baik dan jarang terjadi konflik yang mengatasnamakan agama. Mulai dari agama Hindu yang notabene mayoritas kemudian Budha, Islam, Katolik, dan Protestan ada di pulau Bali ini.

Seiring berjalannya waktu, perkembangan umat beragama di Bali sangat pesat. Agama-agama selain Hindu pun merasa bahwa mereka 'diterima' dengan baik di sini. Akhirnya mulai banyak dibangun Mesjid, Gereja, bahkan Kuil tempat beribadah bagi seluruh umat yang beragama. Umat Kristiani khususnya protestan pun mulai membangun gereja-gereja yang tersebar di berbagai daerah di seluruh Bali seperti Denpasar, Negara, dan beberapa daerah lainnya.

Suku-suku yang berdomisili di pulau Bali ini pun bermacam-macam mulai dari suku bali, batak, jawa, tionghoa, dan lain-lain. Hampir semua suku yang ada di Indonesia ada di pulau Bali. Berlatarbelakang hal tersebut, khususnya umat Protestan mendirikan gereja-gereja kesukuan di bali yang pada umumnya adalah suku batak. Gereja HKBP menjadi gereja kesukuan batak pertama yang berdiri di Bali. Kemudian muncul pula GBKP, GKPS, dan yang terbaru HKI.

Jadi, apa yang orang selama ini pikirkan bahwa di bali sangat sulit untuk beibadah adalah hal yang salah. Semua orang bebas beribadah tanpa ada gangguan di pulau Bali ini selama masih menghormati norma-norma atau aturan yang berlaku. GKPS yang diresmikan di Bali pada tanggal 04 November 2007 adalah salah satu bukti bahwa umat Kristen di Indonesia khususnya Simalungun tersebar di seluruh penjuru Indonesia. GKPS pun ada di Bali!!! Syaloom in Bali!!

Ditulis oleh GKPS DENPASAR 0 komentar

Menjadi pemuda/i GKPS yang sejati bukanlah merupakan hal yang mudah. Seorang pemuda kadang kala dituntut untuk melakukan sesuatu dengan sempurna, bahkan dalam gereja pemuda merupakan sosok yang menjadi harapan seluruh warga jemaat ketika membutuhkan bantuan. hal tersebut memang adalah sesuatu hal yang sudah biasa di jemaat manapun di seluruh Indonesia. Akan tetapi kesadaran akan hak dan kewajiaban seorang pemuda di gereja khususnya tampaknya belum mendarah daging pada diri pemuda/i zaman sekarang. Pemuda zaman sekarang ternyata masih ada yang berleha-leha dan tidak merasa ada tanggung jawab yang diembankan padanya selaku anggota jemaat. Hal ini tentu sangat disayangkan mengingat pemuda seharusnya menjadi sumber ide-ide brilian yang seharusnya muncul untuk perkembangan gereja kita kedepannya.



Menjadi pemuda/i GKPS yang sejati bukanlah merupakan hal yang mudah. Seorang pemuda kadang kala dituntut untuk melakukan sesuatu dengan sempurna, bahkan dalam gereja pemuda merupakan sosok yang menjadi harapan seluruh warga jemaat ketika membutuhkan bantuan. hal tersebut memang adalah sesuatu hal yang sudah biasa di jemaat manapun di seluruh Indonesia. Akan tetapi kesadaran akan hak dan kewajiaban seorang pemuda di gereja khususnya tampaknya belum mendarah daging pada diri pemuda/i zaman sekarang. Pemuda zaman sekarang ternyata masih ada yang berleha-leha dan tidak merasa ada tanggung jawab yang diembankan padanya selaku anggota jemaat. Hal ini tentu sangat disayangkan mengingat pemuda seharusnya menjadi sumber ide-ide brilian yang seharusnya muncul untuk perkembangan gereja kita kedepannya.

Salah satu hal yang menjadi kendala besar pemuda zaman sekarang mungkin adalah mental yang sudah semakin bobrok. Pemuda yang seharusnya lebih banyak menghabiskan waktu untuk bertukar pikiran di setiap PA pemuda malah lebih sering menghabiskan waktu untuk hal-hal lain yang tidak penting. Padahal dengan seringnya pemuda bertemu satu dengan lainnya di PA pemuda dapat meningkatkan tali persaudaraan dan juga kekompakan di antara pemuda. Mungkin memang benar di zaman sekarang semua orang serba sibuk dengan berbagai aktivitasnya masing-masing, akan tetapi kita pun tidak boleh mengesampingkan pertemuaan ibadah kita.

Jarangnya pertemuan antarpemuda bisa mengakibatkan hilangnya jalinan komunikasi yang baik di antara pemuda. Penulis di sini hanya ingin menekankan akan pentingnya sosok pemuda di gereja. Untuk itu pemuda harus mampu menjadi sosok pemuda yang berkarakter dan bermental baja. Selain itu, ibadah itu sangatlah penting sesuai kata Firman Tuhan bahwa ibadah adalah latihan yang semakin menguatkan kita bukannya malah melemahkan kita. Kita pemuda hendaknya mau untuk tetap bersemangat dengan menjadi sumber semangat bagi para orang tua kita bukannya kita yang diberi semangat olah orang tua. Nah, sekarang tanya diri kita sendiri, apakah selama menjadi pemuda kita sudah memberikan semua hal terbaik yang kita punya dalam diri kita untuk gereja bahkan untuk Tuhan??
Mari kita sama-sama belajar......Tuhan memberkati.
Hidup pemuda GKPS!!

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Tuesday, April 7, 2009 0 komentar

Pada awal bulan Pebruari 2000, Pendeta GKPS Resort Surabaya yaitu Pendeta Jadasri Saragih, S.Th beserta rombongan (Pengantar Jemaat, St. Munthe, St. B. Damanik) berkunjung ke rumah St. W. Saragih selaku ketua IKS (Ikatan Keluarga Simalungun) di Denpasar Bali. Adapun alasan kunjungan adalah untuk merencanakan akan dilaksanakan Sinode Resort Surabaya bertempat di Denpasar, tetapi tidak jadi, namun utusan Kongsi Marsiurupan akan datang berkunjung ke Denpasar yaitu pada saat pesta ulang tahun IKS tepatnya tgl 18 Maret 2000, yang bertempat di Hotel Bumi Asih Jaya. Pertemuan itu sendiri diberi judul “Semalam di Simalungun“.
Semua kegiatan difokuskan kepada kegiatan budaya Simalungun. Dalam waktu yang tidak begitu lama atas nama GKPS dan Kongsi Marsiurupan kemudian berkunjung ke Denpasar beserta rombongan yaitu pada tanggal 18 Maret 2000, dengan tujuan ingin menepati janji yaitu mengikuti acara “Semalam di Simalungun“ (Pesta Ulang Tahun IKS).
Sebelum acara dimulai diadakan rapat khusus secara spontanitas, dengan tujuan/misi membicarakan mengenai pembentukan GKPS Persiapan di Bali. Rapat tersebut berlangsung singkat sekitar 20 (dua puluh) menit, namun terus terang pada saat itu saya (penulis) dan beberapa teman beranggapan masih ada ganjalan karena takut kalau-kalau keberadaan IKS yang pluralis akan hancur ataupun dikesampingkan oleh karena adanya GKPS, tetapi kuasa Roh Kudus terus bekerja dari hasil rapat tersebut ternyata utusan dari Surabaya menganggap cukup sebagai modal mereka untuk melaksanakan misi, membangun GKPS di Denpasar.



Apakah memang sudah merupakan program jangka panjang dari GKPS Resort Surabaya atau memang sekedar acara perkenalan antara Kongsi Marsiurupan dengan IKS, kami tidak mengetahui, tetapi yang pasti pada saat acara pesta IKS tersebut berlangsung ternyata disela-sela acara tersebut para utusan GKPS Surabaya telah membawa oleh-oleh berupa “ULOS” yang dilelang dan hasil lelang tersebut dianggap sebagai “Tondolan Ni Supak” untuk membangun GKPS di Bali. Dari hasil lelang tersebut terkumpul dana kurang lebih Rp 4.225.000,- (Empat Juta Dua Ratus Dua Puluh Lima Ribu Rupiah).

Keesokan harinya tepatnya pada tanggal 19 Maret 2000 para anggota IKS melaksanakan Kebaktian bersama-sama dengan perutusan GKPS Surabaya bertempat di Gereja HKBP dan mempersembahkan sebuah lagu pujian pada kebaktian tersebut sekaligus dianggap sebagai Kebaktian Pertama warga GKPS Denpasar. Jumlah yang hadir sebanyak 80 (delapan puluh) orang. Kemudian para pengurus panitia perayan ulang tahun IKS tahun 2000 tersebut dan dengan dorongan semangat yang diberi oleh MR. Djariaman Damanik, bersepakat untuk melangsungkan Kebaktian setiap sekali sebulan bertempat di Puri Nusantara. Maka setelah itu dilaksanakanlah kebaktian yang kedua berlangsung pada tanggal 25 Juni 2000 di Puri Nusantara dan kebaktian ketiga tanggal 30 Juli 2000 bertempat di Puri Nusantara dan demikian selanjutnya.
Pada tanggal 2 September 2000, Pdt. Jadasri beserta sekretaris dan beberapa utusan dari GKPS Surabaya, berkunjung ke Bali, dan menginap di Hotel Puri Nusantara, pada saat itu ataupun telah dikonsep dari Surabaya berdasarkan informasi yang ada, yang pasti dibentuklah susunan pengurus GKPS, yang direncanakan diresmikan pada kebaktian tanggal 3 September 2000, bertempat di Gedung Angkasa Pura Airport Bandara Ngurah Rai Tuban Bali.

I.1.2 Tumbuh Kembangnya GKPS Persiapan Denpasar
Begitu besar campur tangan Roh Kudus pada pertumbuhan GKPS Persiapan, Kebaktian pun berlangsung setiap bulan dan kehadiran rata-rata 30 s/d 40 (tiga puluh sampai dengan empat puluh) orang. Sementara fasilitas sarana tempat disediakan oleh Bp. MR. Djariaman Damanik di Hotel Puri Nusantara sebagai tempat beribadah.
Para pengurus pun segera membenahi diri dengan melakukan Sermon setiap hari Rabu bertempat di Puri Nusantara, kemudian beberapa Pengurus pun ikut dalam rangka Pembinaan Majelis yang diadakan oleh Resort Surabaya di Jogya, tepatnya dari tanggal 18 s/d 19 Nopember 2000 yang diwakili oleh 7 (tujuh) orang pengurus.
Ada prinsip yang dipegang oleh para pengurus dalam melaksanakan dan memperjuangkan keberadaan GKPS di Denpasar yaitu: “Jangan Sampai Mundur, Tetap Maju Walaupun Harus Lambat Tuhan Beserta Kita“, sehingga kalaupun ada keinginan untuk memaksimalkan kebaktian setiap minggu namun majelis sangat hati-hati dan mengambil keputusan untuk melaksanakan kebaktian dua kali sebulan yaitu minggu ke dua dan minggu terakhir yang dimulai bulan Februari 2001.

Sejak kebaktian dua kali sebulan berlangsung pengurus merencenakan pengaktifan partonggoan dan akhirnya diputuskan untuk dilaksanakan satu kali sebulan, partonggoan tersebut dimulai dari Rumah Vorghanger pada bulan Maret 2001. Masih pada bulan yang sama Pengurus juga merencanakan perpindahan tempat peribadahan. Ada beberapa pertimbangan pengurus pada saat itu yang menjadi sebab memindahkan tempat beribadah:
Menggugah keaktifan jemaat dengan membuat tempat ibadah yang bernuansa Gereja.
Merangsang umat untuk semakin rajin ke Gereja dengan mencari tempat yang dapat dijangkau kendaraan umum .
Setelah melalui rapat para pengurus, maka diputuskan untuk meminjam Gereja Oikumene Persekutuan Umat Kristiani Benoa (Gereja PUKB). Sejak bulan Maret 2001 Kebaktian dilaksanakan di Gereja Oikumene Benoa, Penguruspun memulai pengurusan ijin-ijin yang menyangkut keberadaan GKPS Denpasar, kemudian melakukan pendaftaran pada Kanwil Agama setempat, sebagai tindak lanjutnya pihak Kanwil telah melakukan kunjungan resmi oleh Bp. Pdt. Soelaiman (Pejabat Kanwil Agama) pada saat kunjungan tersebut pengurus GKPS memberikan kesempatan khusus kepada Bp. Pdt Soelaiman untuk menyampaikan renungan Natal. Hingga saat ini GKPS masih menunggu pengesahan dari Kanwil Agama tersebut, Namun telah dapat dipastikan bahwa keberadaan GKPS Persiapan Denpasar telah diproses untuk terdaftar sebagai suatu wadah persekutuan orang Kristen di Bali.
Sebagai pengurus yang baru, Majelis di GKPS Denpasar selalu tertarik dan ingin melakukan hal-hal yang bersifat penambahan wawasan kerohanian dan sistem-sistem didalam melaksanakan tugas kerohanian. Walaupun Resort Surabaya telah melakukan Pembinaan Majelis, tetapi GKPS tetap meminta untuk dilaksanakan Pembinaan Majelis di Denpasar. Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Natour Bali pada tanggal 21 April 2001 dengan topik pembicaraan “Job Description Sintua dan Syamas”.
Pada saat kedatangan pendeta dalam hal pembinaan keesokan harinya yaitu tanggal 22 April 2001, dilaksanakan Baptisan Kudus yang pertama di GKPS Denpasar. Kegiatan Pembinaan ini merupakan hal yang sangat penting sehingga pada tanggal 27 April 2002, bertempat di Hotel Puri Nusantara, Majelis kembali menggelar Pembinaan yang dipimpin oleh Pdt. Jadasri Saragih dan Pdt. Abdi Zekri Damanik, dengan topik tetap sebagaimana yang telah dilaksanakan di Hotel Natour Denpasar Bali.

Demikian pula halnya didalam rapat-rapat Gerejani, GKPS Denpasar juga mengirimkan perutusannya, seperti yang diadakan di Semarang pada tanggal 7 s/d 8 April 2001 dalam rangka Sinode Resort, Majelis mengirimkan 3 (tiga) orang wakilnya, yaitu St. Mr. Jariaman, Sy. Jonny Damanik dan Sy. Dumekson Purba, yang dilanjutkan dengan sinode resort yang dilaksanakan di Jogya, GKPS Denpasar mengirimkan perwakilannya yang diwakili St. W. Saragih, St. Jansen Purba, St. Hotman Sinaga, St. Rajalin Saragih, Sy. Elianson Purba dan Sy. Agust Purba.
Sebagaimana layaknya para pengurus yang berstatus sebagai pegawai, sering sekali terjadi perpindahan tugas yang mengakibatkan perpindahan domisili, maka demikian pula kepengurusan GKPS Persiapan Bali, beberapa pengurus mengalami perpindahan domisili seperti : St. Berlin Damanik, S.H. yang pindah tugas menjadi Hakim di Bandung, demikian pula dengan St. Rosnaida br. Damanik yang pindah domisili ke Mataram, selanjutnya St. Taralam Sinaga, S.H. (pengurus yang pindah dari Surabaya ke Bali kini pindah lagi ke Maluku).

Ditulis oleh GKPS DENPASAR 0 komentar

Subscribe here

Tentang Kami

My photo
Denpasar, Bali, Indonesia
WELLCOME to Gereja Kristen Protestan Simalungun Bali... Di sini tempat kita memuji Tuhan Yesus Kristus, tempat kita belajar Firman Tuhan... Let's praise Jesus Christ..!!Haleluya...

Pengurus Gereja

Pendeta
Pdt. Melena br. Turnip

Pimpinan Majelis

Vorhanger : St. Jansen Purba Sidagambir
Wapeng : St. Rajalim Saragih Simarmata
Sekretaris : Sy. Johny Damanik
Bendahara : St. W. Saragih Simarmata

Anggota Majelis
St. Rajalim Saragih
St. H. F. Sinaga
Sy. HJ. Sipayung
Sy. Enrico Purba
Sy. Doni F. Sinaga
Sy. Jayansen Sipayung
Sy. E. H. Sinaga
Sy. Jadima Purba Sidagambir
Sy. Benny Saragih
Sy. Jonrianto Purba

Seksi-seksi/Koordinator
Bapa: Sy. Jayansen Sipayung
Wanita: Ny. M. Lisbeth Br. Saragih
Pemuda: Sy. Donny Sinaga
SM: Ny. Evi K. Br. Girsang

Pembimbing
Bapa: St. H. F. Sinaga
Wanita: St. W. Saragih Simarmata
Pemuda: Sy. Jadima Purba Sidagambir
SM: Sy. Jonrianto Purba

Translate

GKPS Denpasar's Moments

Pensi Pgkps Denpasar

Ianan, Lokasi


View Tanjung Benoa in a larger map