Seorang ibu bercerita, “Beberapa hari yang lalu saya sangat gembira karena menerima berkat. Kemudian pada saat beribadah di gereja, Tuhan menyuruh saya untuk memberikan semua berkat itu kepada si A, saya tahu keadaan si A, ia sedang mengalami kesulitan keuangan. Saya lantas memberikan berkat itu pada si A. Si A sangat terharu saat menerimanya. Ia memang meminta agar Tuhan memberkatinya agar ia dapat memberkati ketiga orang temannya yang berkekurangan. Seketika saya tidak bisa berkata-kata. Luar biasa si A ini, dia sedang berkekurangan namun ia tidak memikirkan dirinya sendiri, justru memikirkan dan ingin memberkati orang lain.”
Hal yang sama pernah dilakukan oleh jemaat Makedonia (ayat 1). Jemaat Makedonia yang berkekurangan secara jasmani justru sangat kaya dalam kemurahan hati untuk memberikan sesuatu bagi orang lain. Paulus yang menggunakan contoh jemaat Makedonia yang murah hati untuk mendorong jemaat Korintus yang kaya secara jasmani agar mau bermurah hati juga.
Bermurah hati nggak berarti kita harus memberi sampai kita sendiri nggak punya apa-apa lagi dan akhirnya menjadi beban buat kita. Bermurah hati berarti kita memberi sesuai dengan kerelaan hati, keikhlasan kasih, penuh sukacita, dan sesuai dengan apa yang ada pada kita. Bermurah hatilah yang demikian agar mendatangkan sukacita untuk kedua belah pihak: yang menerima dan yang member.
Jadi, jangan menahan diri untuk member jika kita mampu untuk melakukannya. Marilah bermurah hati, karena kita juga sudah menerima kemurahan hati Tuhan dalam hidup kita….GBU
0 komentar