Mungkin anda berkata, “Yah, aku tidak dapat melihat bagaimana itu dapat terjadi.” “Aku tidak dapat melihat bagaimana kepenuhan Tuhan dapat dinyatakan melalui aku.”
Maka lihat kembali ayat-ayat di Efesus tersebut. Di situ dikatakan dengan jelas bagaimana caranya agar dapat dipenuhi dengan kepenuhan Tuhan. Kita melakukannya dengan cara berakar dan berdasar di dalam kasihNya.Kita melakukannya dengan cara mengembangkan suatu pengetahuan dan pengalaman yang intim akan kasih Tuhan sehingga kita dapat mulai memahami keseluruhannya. Karena Dia adalah kasih, ketika kita memahami dan hidup sepenuhnya di dalam kasih, kita akan benarbenar menyatakan Tuhan di dalam kepenuhanNya. Pemahaman yang sepenuhnya akan kasih Tuhan tidak hanya jatuh begitu saja kepada kita seperti apel yang jatuh dari pohonnya. Pemahaman itu harus bertumbuh di dalam kita. Dan sama seperti segalanya yang bertumbuh, semuanya dimulai dengan benih. Benih tersebut adalah perintah kasih yang sederhana di dalam Perjanjian Baru yang dapat ditemukan di dalam Matius 22, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (ayat 37, 39). Ketika kita pertama kali membaca perintah kasih itu sebagai orang yang baru percaya, kita hanya mengetahui sedikit mengenai perintah itu. Akan tetapi setelah kita mulai merenungkannya, mengakuinya dan menyejajarkan kehidupan kita dengannya, perintah itu mulai berakar di dalam pikiran dan hati kita. Jika kita terus melakukannya, pada akhirnya kita akan menjadi begitu berdasar di dalam perintah kasih tersebut sehingga kita akan menghakimi seluruh kehidupan kita berdasarkan perintah tersebut.Ketika hal itu terjadi, jika misalnya ada orang yang berkata buruk mengenai kita, kita akan mencari cara untuk tetap mematuhi perintah tersebut dan menanggapi mereka dengan kasih dan bukannya berusaha untuk membalas mereka. Semakin sering kita melatih diri kita untuk menyerah pada kasih, semakin kuat perkembangan pewahyuan kita akan kasih Tuhan. Pemahaman kita akannya bertambah, dan sebagai hasilnya, hidup kita semakin dipenuhi dengan kepenuhan Tuhan.
MASUKLAH: IBLIS
Sebenarnya prosesnya sangat sederhana. Begitu sederhananya sehingga anda akan bertanya-tanya mengapa sepertinya kita begitu kesulitan memahaminya. Mengapa, anda berpikir, seringkali kita begitu cepatnya dan seringnya melupakan perintah kasih yang amat penting tersebut?
Iblis turut campur tangan, itulah sebabnya. Dia terus bekerja untuk menyabot perjalanan kasih kita. Jika anda ingin tahu bagaimana dia melakukannya, bacalah perumpamaan dari penabur yang ditulis di dalam Markus 4. Di situ, Yesus berkata:
Penabur itu menaburkan firman. Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka. Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad (ayat 14-17).
Ayat-ayat tersebut memeperlihatkan cara iblis beroperasi. Mereka memperlihatkan kepada kita bahwa segera setalah benih Firman Tuhan ditanamkan di dalam hati kita, dia mulai bekerja untuk mengambil benih tersebut. Dia mulai mencoba untuk menggali benih tersebut sebelum benih tersebut dapat berakar.Alat apa yang digunakannya untuk dapat melakukan hal tersebut?
Alat untuk menyakiti perasaan kita.Dia mengirimkan seseorang untuk mengatakan sesuatu yang dapat menyakiti perasaan kita. Dia membawaseseorang untuk menjengkelkan dan memancing kita sampai kita melangkah ke dalam pertengkaran. Kata yang diterjemahkan sebagai iblis dari bahasa Yunani mengandung makna untuk terus mengganggu, menyodok, menekan atau memagut sesuatu agar dapat menembus dan mendapatkan jalan untuk masuk ke dalamnya. Begitulah cara setan bekerja. Dia tidak dapat mengubah polanya. Dia mengejar benih Firman yang ada di dalam hati anda dengan cara menyodok anda melalui kata-kata atau perbuatan orang lain yang kasar. Dia mengganggu anda dengan perilaku orang lain yang membuat anda jengkel. Dia memagut anda dengan segala cara yang dimilikinya. Dia mencoba untuk memancing anda untuk bereaksi agar anda melanggar perintah kasih tersebut karena ketika anda melakukan hal tersebut, dia mendapatkan pintu masuk ke dalam hidup anda. Hal itu memampukannya untuk menembus jiwa anda seperti duri yang menembus jari anda. Kemudian dia terus bekerja dari tempat itu untuk membuat anda semakin terinfeksi dengan racunnya.
Maka lihat kembali ayat-ayat di Efesus tersebut. Di situ dikatakan dengan jelas bagaimana caranya agar dapat dipenuhi dengan kepenuhan Tuhan. Kita melakukannya dengan cara berakar dan berdasar di dalam kasihNya.Kita melakukannya dengan cara mengembangkan suatu pengetahuan dan pengalaman yang intim akan kasih Tuhan sehingga kita dapat mulai memahami keseluruhannya. Karena Dia adalah kasih, ketika kita memahami dan hidup sepenuhnya di dalam kasih, kita akan benarbenar menyatakan Tuhan di dalam kepenuhanNya. Pemahaman yang sepenuhnya akan kasih Tuhan tidak hanya jatuh begitu saja kepada kita seperti apel yang jatuh dari pohonnya. Pemahaman itu harus bertumbuh di dalam kita. Dan sama seperti segalanya yang bertumbuh, semuanya dimulai dengan benih. Benih tersebut adalah perintah kasih yang sederhana di dalam Perjanjian Baru yang dapat ditemukan di dalam Matius 22, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (ayat 37, 39). Ketika kita pertama kali membaca perintah kasih itu sebagai orang yang baru percaya, kita hanya mengetahui sedikit mengenai perintah itu. Akan tetapi setelah kita mulai merenungkannya, mengakuinya dan menyejajarkan kehidupan kita dengannya, perintah itu mulai berakar di dalam pikiran dan hati kita. Jika kita terus melakukannya, pada akhirnya kita akan menjadi begitu berdasar di dalam perintah kasih tersebut sehingga kita akan menghakimi seluruh kehidupan kita berdasarkan perintah tersebut.Ketika hal itu terjadi, jika misalnya ada orang yang berkata buruk mengenai kita, kita akan mencari cara untuk tetap mematuhi perintah tersebut dan menanggapi mereka dengan kasih dan bukannya berusaha untuk membalas mereka. Semakin sering kita melatih diri kita untuk menyerah pada kasih, semakin kuat perkembangan pewahyuan kita akan kasih Tuhan. Pemahaman kita akannya bertambah, dan sebagai hasilnya, hidup kita semakin dipenuhi dengan kepenuhan Tuhan.
MASUKLAH: IBLIS
Sebenarnya prosesnya sangat sederhana. Begitu sederhananya sehingga anda akan bertanya-tanya mengapa sepertinya kita begitu kesulitan memahaminya. Mengapa, anda berpikir, seringkali kita begitu cepatnya dan seringnya melupakan perintah kasih yang amat penting tersebut?
Iblis turut campur tangan, itulah sebabnya. Dia terus bekerja untuk menyabot perjalanan kasih kita. Jika anda ingin tahu bagaimana dia melakukannya, bacalah perumpamaan dari penabur yang ditulis di dalam Markus 4. Di situ, Yesus berkata:
Penabur itu menaburkan firman. Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka. Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad (ayat 14-17).
Ayat-ayat tersebut memeperlihatkan cara iblis beroperasi. Mereka memperlihatkan kepada kita bahwa segera setalah benih Firman Tuhan ditanamkan di dalam hati kita, dia mulai bekerja untuk mengambil benih tersebut. Dia mulai mencoba untuk menggali benih tersebut sebelum benih tersebut dapat berakar.Alat apa yang digunakannya untuk dapat melakukan hal tersebut?
Alat untuk menyakiti perasaan kita.Dia mengirimkan seseorang untuk mengatakan sesuatu yang dapat menyakiti perasaan kita. Dia membawaseseorang untuk menjengkelkan dan memancing kita sampai kita melangkah ke dalam pertengkaran. Kata yang diterjemahkan sebagai iblis dari bahasa Yunani mengandung makna untuk terus mengganggu, menyodok, menekan atau memagut sesuatu agar dapat menembus dan mendapatkan jalan untuk masuk ke dalamnya. Begitulah cara setan bekerja. Dia tidak dapat mengubah polanya. Dia mengejar benih Firman yang ada di dalam hati anda dengan cara menyodok anda melalui kata-kata atau perbuatan orang lain yang kasar. Dia mengganggu anda dengan perilaku orang lain yang membuat anda jengkel. Dia memagut anda dengan segala cara yang dimilikinya. Dia mencoba untuk memancing anda untuk bereaksi agar anda melanggar perintah kasih tersebut karena ketika anda melakukan hal tersebut, dia mendapatkan pintu masuk ke dalam hidup anda. Hal itu memampukannya untuk menembus jiwa anda seperti duri yang menembus jari anda. Kemudian dia terus bekerja dari tempat itu untuk membuat anda semakin terinfeksi dengan racunnya.
0 komentar