Kita hidup di dunia iklan. Setiap hari kita dihujani dengan ratusan pesan yang membujuk kita sehingga menyta waktu, tenaga, dan perhatian kita. Tetapi apakah kita merasa pasti dengan apa yang dituju?
Katakanlah, wortel adalah tujuan yang kita gantung di depan kita. Sistem kepercayaan kita menyatakan bahwa kita tidak akan bahagia hingga kita memperolehnya. Misalnya, wortel itu adalah naik pangkat dan memperoleh uang lebih banyak. Namun, cara berpikir seperti ini sama artinya dengan selalu menunda kebagaiaan.
Tidak masalah jika kita menetapkan tujuan, tetapi ingat bahwa nilainya terletak pada proses yang akan dicapai, bukan pada hasil akhirnya.
Bertanyalah kepada diri sendiri, “Apakah yang saya inginkan?” Bertanyalah kepada diri sendiri, “Apakah yang sesungguhnya saya inginkan?” Maka selalulah lakukan hal ini hingga Anda memperoleh nilai kebenaran.
Katakanlah, wortel adalah tujuan yang kita gantung di depan kita. Sistem kepercayaan kita menyatakan bahwa kita tidak akan bahagia hingga kita memperolehnya. Misalnya, wortel itu adalah naik pangkat dan memperoleh uang lebih banyak. Namun, cara berpikir seperti ini sama artinya dengan selalu menunda kebagaiaan.
Tidak masalah jika kita menetapkan tujuan, tetapi ingat bahwa nilainya terletak pada proses yang akan dicapai, bukan pada hasil akhirnya.
Bertanyalah kepada diri sendiri, “Apakah yang saya inginkan?” Bertanyalah kepada diri sendiri, “Apakah yang sesungguhnya saya inginkan?” Maka selalulah lakukan hal ini hingga Anda memperoleh nilai kebenaran.
0 komentar