Showing posts with label GKPS in Bali. Show all posts
Showing posts with label GKPS in Bali. Show all posts

Seperti yang kita ketahui, beberapa waktu yang lalu telah dilaksanakan pemilihan syamas di GKPS Denpasar. Syamas yang terpilih pada waktu itu berjumlah 9 orang. Pada minggu lalu, telah terpilih juga pembimbing untuk tiap kategorial yang ada yaitu St. F. Sinaga sebagai pembiming kategorial Bapa, St. W. Saragih sebagai pembimbing Wanita, Sy. Jadima Purba Sidagambir sebagai pembimbing pemuda, dan Sy. Jonrianto Purba sebagai pembimbing Sekolah Minggu.

Pelantikan dilakukan di tengah kebaktian minggu, 5 September 2010. Seusai pengakuan Iman Rasuli, jemaat diundang menyanyikan bersama lagu KJ. 339 diikuti para syamas yang berjalan maju ke depan. Vorhanger GKPS Denpasar yaitu St. J. Purba lalu membacakan surat keputusan dari pusat sebagai tanda pelantikan yang kemudian dilanjutkan pemberkatan oleh Pendeta Waldemar Saragih.
Dengan demikian, seluruh pembimbing kategorial dan syamas di GKPS Denpasar telah resmi bekerja mulai minggu ini. Kita berharap semoga tugas yang dipercayakan Tuhan dapat dilakukan dengan baik demi kemuliaan nama Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat melayani. God bless us!
 
Syamas GKPS Denpasar Periode 2010-2015
1. Sy. Jonrianto Purba
2. Sy. E. H. Sinaga
3. Sy. Jadima Purba Sidagambir
4. Sy. Hary J. Sipayung
5. Sy. Jayansen Sipayung
6. Sy. Enriko Purba
7. Sy. Benny Saragih
Suasana Pelantikan Syamas di GKPS Denpasar, 5 September 2010








Pembacaan Surat Keputusan oleh Vorhanger GKPS Denpasar

Video Suasana Pelantikan

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Friday, September 10, 2010 0 komentar

Akhirnya, setelah dua minggu menunggu, Pendeta di GKPS Denpasar datang juga. Sekarang, GKPS Denpasar sudah memiliki pengganti Vicaris sebelumnya yaitu Vic. Pdt. Rolandi Situmorang yang telah pindah kembali ke Sumatera Utara. Hari Minggu, 22 Agustus 2010 kemaren Pendeta kami yang baru, Pdt. Waldemar Saragih telah memulai pelayanannya di gereja kami. Beliau telah menyampaikan khotbah pertamanya di GKPS Denpasar.

Pada ibadah Minggu tersebut, jemaat GKPS Denpasar tampak antusias mengikuti ibadah dari awal sampai akhir. Seluruh jemaat bernyanyi dengan penuh sukacita. Mungkin karena kedatangan Pendeta baru di GKPS Denpasar kali ini, jemaat merasa penasaran dengan Pendeta baru mereka. Jemaat GKPS Denpasar memang terkenal dengan keramahan dan kedekatan jemaat dengan para Pendeta mereka maupun Vicaris yang pernah melayani di GKPS Denpasar.



Bila melihat reaksi jemaat Minggu ini, tampaknya jemaat merasa sangat senang dengan Pendeta Waldemar Saragih. Memang Pendeta Waldemar Saragih cukup terkenal di kalangan jemaat GKPS khususnya distrik VII. Jemaat merasa sukacita dengan khotbah yang disampaikan oleh beliau Minggu ini. Diselingi dengan beberapa lelucon khas Simalungun menambah rasa sukacita jemaat ketika mendengar khotbah dari beliau. Namun, sesuai dengan khotbah beliau, "Jadikanlah perbedaan itu untuk meningkatkan kebersamaan dan rasa saling mengasihi dengan sesama". 


Ya, semoga dengan datangnya Pendeta baru di GKPS Denpasar, semakin meningkatkan kualitas pelayanan seluruh jemaat di GKPS Denpasar. Terima kasih juga untuk Vicaris kami sebelumnya Rolandi Situmorang yang juga telah sukacita melayani dan memberikan yang terbaik untuk kemuliaan nama Tuhan Yesus selama di GKPS Denpasar. Kiranya Tuhan memberkati kita semua. Selamat datang Pendeta nami, Pdt. Waldemar Saragih!!! Selamat melayani i GKPS Denpasar!!!

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Monday, August 23, 2010 0 komentar






Ditulis oleh GKPS DENPASAR Tuesday, May 19, 2009 0 komentar

Pulau Bali yang dikenal dengan sebutan pulau dewata merupakan salah satu pulau yang menjadi tujuan wisata paling banyak di dunia. Bali terkenal dengan budayanya yang sangat menarik dan orang-orangnya yang sangat ramah dan kreatif. Selain terkenal menjadi tujuan wisata turis domestik maupun turis mancanegara, pulau Bali juga dikenal pulau yang sangat mentoleransi adanya keberagaman agama. Terbukti kehidupan umat beragaman di Bali sangat baik dan jarang terjadi konflik yang mengatasnamakan agama. Mulai dari agama Hindu yang notabene mayoritas kemudian Budha, Islam, Katolik, dan Protestan ada di pulau Bali ini.

Seiring berjalannya waktu, perkembangan umat beragama di Bali sangat pesat. Agama-agama selain Hindu pun merasa bahwa mereka 'diterima' dengan baik di sini. Akhirnya mulai banyak dibangun Mesjid, Gereja, bahkan Kuil tempat beribadah bagi seluruh umat yang beragama. Umat Kristiani khususnya protestan pun mulai membangun gereja-gereja yang tersebar di berbagai daerah di seluruh Bali seperti Denpasar, Negara, dan beberapa daerah lainnya.



Pulau Bali yang dikenal dengan sebutan pulau dewata merupakan salah satu pulau yang menjadi tujuan wisata paling banyak di dunia. Bali terkenal dengan budayanya yang sangat menarik dan orang-orangnya yang sangat ramah dan kreatif. Selain terkenal menjadi tujuan wisata turis domestik maupun turis mancanegara, pulau Bali juga dikenal pulau yang sangat mentoleransi adanya keberagaman agama. Terbukti kehidupan umat beragaman di Bali sangat baik dan jarang terjadi konflik yang mengatasnamakan agama. Mulai dari agama Hindu yang notabene mayoritas kemudian Budha, Islam, Katolik, dan Protestan ada di pulau Bali ini.

Seiring berjalannya waktu, perkembangan umat beragama di Bali sangat pesat. Agama-agama selain Hindu pun merasa bahwa mereka 'diterima' dengan baik di sini. Akhirnya mulai banyak dibangun Mesjid, Gereja, bahkan Kuil tempat beribadah bagi seluruh umat yang beragama. Umat Kristiani khususnya protestan pun mulai membangun gereja-gereja yang tersebar di berbagai daerah di seluruh Bali seperti Denpasar, Negara, dan beberapa daerah lainnya.

Suku-suku yang berdomisili di pulau Bali ini pun bermacam-macam mulai dari suku bali, batak, jawa, tionghoa, dan lain-lain. Hampir semua suku yang ada di Indonesia ada di pulau Bali. Berlatarbelakang hal tersebut, khususnya umat Protestan mendirikan gereja-gereja kesukuan di bali yang pada umumnya adalah suku batak. Gereja HKBP menjadi gereja kesukuan batak pertama yang berdiri di Bali. Kemudian muncul pula GBKP, GKPS, dan yang terbaru HKI.

Jadi, apa yang orang selama ini pikirkan bahwa di bali sangat sulit untuk beibadah adalah hal yang salah. Semua orang bebas beribadah tanpa ada gangguan di pulau Bali ini selama masih menghormati norma-norma atau aturan yang berlaku. GKPS yang diresmikan di Bali pada tanggal 04 November 2007 adalah salah satu bukti bahwa umat Kristen di Indonesia khususnya Simalungun tersebar di seluruh penjuru Indonesia. GKPS pun ada di Bali!!! Syaloom in Bali!!

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Tuesday, April 14, 2009 0 komentar

Pada awal bulan Pebruari 2000, Pendeta GKPS Resort Surabaya yaitu Pendeta Jadasri Saragih, S.Th beserta rombongan (Pengantar Jemaat, St. Munthe, St. B. Damanik) berkunjung ke rumah St. W. Saragih selaku ketua IKS (Ikatan Keluarga Simalungun) di Denpasar Bali. Adapun alasan kunjungan adalah untuk merencanakan akan dilaksanakan Sinode Resort Surabaya bertempat di Denpasar, tetapi tidak jadi, namun utusan Kongsi Marsiurupan akan datang berkunjung ke Denpasar yaitu pada saat pesta ulang tahun IKS tepatnya tgl 18 Maret 2000, yang bertempat di Hotel Bumi Asih Jaya. Pertemuan itu sendiri diberi judul “Semalam di Simalungun“.
Semua kegiatan difokuskan kepada kegiatan budaya Simalungun. Dalam waktu yang tidak begitu lama atas nama GKPS dan Kongsi Marsiurupan kemudian berkunjung ke Denpasar beserta rombongan yaitu pada tanggal 18 Maret 2000, dengan tujuan ingin menepati janji yaitu mengikuti acara “Semalam di Simalungun“ (Pesta Ulang Tahun IKS).
Sebelum acara dimulai diadakan rapat khusus secara spontanitas, dengan tujuan/misi membicarakan mengenai pembentukan GKPS Persiapan di Bali. Rapat tersebut berlangsung singkat sekitar 20 (dua puluh) menit, namun terus terang pada saat itu saya (penulis) dan beberapa teman beranggapan masih ada ganjalan karena takut kalau-kalau keberadaan IKS yang pluralis akan hancur ataupun dikesampingkan oleh karena adanya GKPS, tetapi kuasa Roh Kudus terus bekerja dari hasil rapat tersebut ternyata utusan dari Surabaya menganggap cukup sebagai modal mereka untuk melaksanakan misi, membangun GKPS di Denpasar.



Apakah memang sudah merupakan program jangka panjang dari GKPS Resort Surabaya atau memang sekedar acara perkenalan antara Kongsi Marsiurupan dengan IKS, kami tidak mengetahui, tetapi yang pasti pada saat acara pesta IKS tersebut berlangsung ternyata disela-sela acara tersebut para utusan GKPS Surabaya telah membawa oleh-oleh berupa “ULOS” yang dilelang dan hasil lelang tersebut dianggap sebagai “Tondolan Ni Supak” untuk membangun GKPS di Bali. Dari hasil lelang tersebut terkumpul dana kurang lebih Rp 4.225.000,- (Empat Juta Dua Ratus Dua Puluh Lima Ribu Rupiah).

Keesokan harinya tepatnya pada tanggal 19 Maret 2000 para anggota IKS melaksanakan Kebaktian bersama-sama dengan perutusan GKPS Surabaya bertempat di Gereja HKBP dan mempersembahkan sebuah lagu pujian pada kebaktian tersebut sekaligus dianggap sebagai Kebaktian Pertama warga GKPS Denpasar. Jumlah yang hadir sebanyak 80 (delapan puluh) orang. Kemudian para pengurus panitia perayan ulang tahun IKS tahun 2000 tersebut dan dengan dorongan semangat yang diberi oleh MR. Djariaman Damanik, bersepakat untuk melangsungkan Kebaktian setiap sekali sebulan bertempat di Puri Nusantara. Maka setelah itu dilaksanakanlah kebaktian yang kedua berlangsung pada tanggal 25 Juni 2000 di Puri Nusantara dan kebaktian ketiga tanggal 30 Juli 2000 bertempat di Puri Nusantara dan demikian selanjutnya.
Pada tanggal 2 September 2000, Pdt. Jadasri beserta sekretaris dan beberapa utusan dari GKPS Surabaya, berkunjung ke Bali, dan menginap di Hotel Puri Nusantara, pada saat itu ataupun telah dikonsep dari Surabaya berdasarkan informasi yang ada, yang pasti dibentuklah susunan pengurus GKPS, yang direncanakan diresmikan pada kebaktian tanggal 3 September 2000, bertempat di Gedung Angkasa Pura Airport Bandara Ngurah Rai Tuban Bali.

I.1.2 Tumbuh Kembangnya GKPS Persiapan Denpasar
Begitu besar campur tangan Roh Kudus pada pertumbuhan GKPS Persiapan, Kebaktian pun berlangsung setiap bulan dan kehadiran rata-rata 30 s/d 40 (tiga puluh sampai dengan empat puluh) orang. Sementara fasilitas sarana tempat disediakan oleh Bp. MR. Djariaman Damanik di Hotel Puri Nusantara sebagai tempat beribadah.
Para pengurus pun segera membenahi diri dengan melakukan Sermon setiap hari Rabu bertempat di Puri Nusantara, kemudian beberapa Pengurus pun ikut dalam rangka Pembinaan Majelis yang diadakan oleh Resort Surabaya di Jogya, tepatnya dari tanggal 18 s/d 19 Nopember 2000 yang diwakili oleh 7 (tujuh) orang pengurus.
Ada prinsip yang dipegang oleh para pengurus dalam melaksanakan dan memperjuangkan keberadaan GKPS di Denpasar yaitu: “Jangan Sampai Mundur, Tetap Maju Walaupun Harus Lambat Tuhan Beserta Kita“, sehingga kalaupun ada keinginan untuk memaksimalkan kebaktian setiap minggu namun majelis sangat hati-hati dan mengambil keputusan untuk melaksanakan kebaktian dua kali sebulan yaitu minggu ke dua dan minggu terakhir yang dimulai bulan Februari 2001.

Sejak kebaktian dua kali sebulan berlangsung pengurus merencenakan pengaktifan partonggoan dan akhirnya diputuskan untuk dilaksanakan satu kali sebulan, partonggoan tersebut dimulai dari Rumah Vorghanger pada bulan Maret 2001. Masih pada bulan yang sama Pengurus juga merencanakan perpindahan tempat peribadahan. Ada beberapa pertimbangan pengurus pada saat itu yang menjadi sebab memindahkan tempat beribadah:
Menggugah keaktifan jemaat dengan membuat tempat ibadah yang bernuansa Gereja.
Merangsang umat untuk semakin rajin ke Gereja dengan mencari tempat yang dapat dijangkau kendaraan umum .
Setelah melalui rapat para pengurus, maka diputuskan untuk meminjam Gereja Oikumene Persekutuan Umat Kristiani Benoa (Gereja PUKB). Sejak bulan Maret 2001 Kebaktian dilaksanakan di Gereja Oikumene Benoa, Penguruspun memulai pengurusan ijin-ijin yang menyangkut keberadaan GKPS Denpasar, kemudian melakukan pendaftaran pada Kanwil Agama setempat, sebagai tindak lanjutnya pihak Kanwil telah melakukan kunjungan resmi oleh Bp. Pdt. Soelaiman (Pejabat Kanwil Agama) pada saat kunjungan tersebut pengurus GKPS memberikan kesempatan khusus kepada Bp. Pdt Soelaiman untuk menyampaikan renungan Natal. Hingga saat ini GKPS masih menunggu pengesahan dari Kanwil Agama tersebut, Namun telah dapat dipastikan bahwa keberadaan GKPS Persiapan Denpasar telah diproses untuk terdaftar sebagai suatu wadah persekutuan orang Kristen di Bali.
Sebagai pengurus yang baru, Majelis di GKPS Denpasar selalu tertarik dan ingin melakukan hal-hal yang bersifat penambahan wawasan kerohanian dan sistem-sistem didalam melaksanakan tugas kerohanian. Walaupun Resort Surabaya telah melakukan Pembinaan Majelis, tetapi GKPS tetap meminta untuk dilaksanakan Pembinaan Majelis di Denpasar. Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Natour Bali pada tanggal 21 April 2001 dengan topik pembicaraan “Job Description Sintua dan Syamas”.
Pada saat kedatangan pendeta dalam hal pembinaan keesokan harinya yaitu tanggal 22 April 2001, dilaksanakan Baptisan Kudus yang pertama di GKPS Denpasar. Kegiatan Pembinaan ini merupakan hal yang sangat penting sehingga pada tanggal 27 April 2002, bertempat di Hotel Puri Nusantara, Majelis kembali menggelar Pembinaan yang dipimpin oleh Pdt. Jadasri Saragih dan Pdt. Abdi Zekri Damanik, dengan topik tetap sebagaimana yang telah dilaksanakan di Hotel Natour Denpasar Bali.

Demikian pula halnya didalam rapat-rapat Gerejani, GKPS Denpasar juga mengirimkan perutusannya, seperti yang diadakan di Semarang pada tanggal 7 s/d 8 April 2001 dalam rangka Sinode Resort, Majelis mengirimkan 3 (tiga) orang wakilnya, yaitu St. Mr. Jariaman, Sy. Jonny Damanik dan Sy. Dumekson Purba, yang dilanjutkan dengan sinode resort yang dilaksanakan di Jogya, GKPS Denpasar mengirimkan perwakilannya yang diwakili St. W. Saragih, St. Jansen Purba, St. Hotman Sinaga, St. Rajalin Saragih, Sy. Elianson Purba dan Sy. Agust Purba.
Sebagaimana layaknya para pengurus yang berstatus sebagai pegawai, sering sekali terjadi perpindahan tugas yang mengakibatkan perpindahan domisili, maka demikian pula kepengurusan GKPS Persiapan Bali, beberapa pengurus mengalami perpindahan domisili seperti : St. Berlin Damanik, S.H. yang pindah tugas menjadi Hakim di Bandung, demikian pula dengan St. Rosnaida br. Damanik yang pindah domisili ke Mataram, selanjutnya St. Taralam Sinaga, S.H. (pengurus yang pindah dari Surabaya ke Bali kini pindah lagi ke Maluku).

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Tuesday, April 7, 2009 0 komentar

Subscribe here

Tentang Kami

My photo
Denpasar, Bali, Indonesia
WELLCOME to Gereja Kristen Protestan Simalungun Bali... Di sini tempat kita memuji Tuhan Yesus Kristus, tempat kita belajar Firman Tuhan... Let's praise Jesus Christ..!!Haleluya...

Pengurus Gereja

Pendeta
Pdt. Melena br. Turnip

Pimpinan Majelis

Vorhanger : St. Jansen Purba Sidagambir
Wapeng : St. Rajalim Saragih Simarmata
Sekretaris : Sy. Johny Damanik
Bendahara : St. W. Saragih Simarmata

Anggota Majelis
St. Rajalim Saragih
St. H. F. Sinaga
Sy. HJ. Sipayung
Sy. Enrico Purba
Sy. Doni F. Sinaga
Sy. Jayansen Sipayung
Sy. E. H. Sinaga
Sy. Jadima Purba Sidagambir
Sy. Benny Saragih
Sy. Jonrianto Purba

Seksi-seksi/Koordinator
Bapa: Sy. Jayansen Sipayung
Wanita: Ny. M. Lisbeth Br. Saragih
Pemuda: Sy. Donny Sinaga
SM: Ny. Evi K. Br. Girsang

Pembimbing
Bapa: St. H. F. Sinaga
Wanita: St. W. Saragih Simarmata
Pemuda: Sy. Jadima Purba Sidagambir
SM: Sy. Jonrianto Purba

Translate

GKPS Denpasar's Moments

Pensi Pgkps Denpasar

Ianan, Lokasi


View Tanjung Benoa in a larger map