Showing posts with label I Love Jesus Christ. Show all posts
Showing posts with label I Love Jesus Christ. Show all posts

Dua puluh tahun yang lalu saya melahirkan seorang anak laki-laki, wajahnya lumayan tampan namun terlihat agak bodoh. Sam, suamiku, memberinya nama Eric. Semakin lama semakin nampak jelas bahwa anak ini memang agak terbelakang.

Saya berniat memberikannya kepada orang lain saja untuk dijadikan budak atau pelayan. Namun Sam mencegah niat buruk itu. Akhirnya terpaksa saya membesarkannya juga. Di tahun kedua setelah Eric dilahirkan saya pun melahirkan kembali seorang anak perempuan yang cantik mungil. Saya menamainya Angelica.

Saya sangat menyayangi Angelica, demikian juga Sam. Seringkali kami mengajaknya pergi ke taman hiburan dan membelikannya pakaian anak-anak yang indah-indah. Namun tidak demikian halnya dengan Eric. Ia hanya memiliki beberapa stel pakaian butut. Sam berniat membelikannya, namun saya selalu melarangnya dengan dalih penghematan uang keluarga. Sam selalu menuruti perkataan saya. Saat usia Angelica 2 tahun Sam meninggal dunia. Eric sudah berumur 4 tahun kala itu. Keluarga kami menjadi semakin miskin dengan hutang yang semakin menumpuk. Akhirnya saya mengambil tindakan yang akan membuat saya menyesal seumur hidup. Saya pergi meninggalkan kampung kelahiran saya beserta Angelica. Eric yang sedang tertidur lelap saya tinggalkan begitu saja. Kemudian saya tinggal di sebuah gubuk setelah rumah kami laku terjual untuk membayar hutang. Setahun, 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun.. telah berlalu sejak kejadian itu.

Saya telah menikah kembali dengan Brad, seorang pria dewasa. Usia Pernikahan kami telah menginjak tahun kelima. Berkat Brad, sifat-sifat buruk saya yang semula pemarah, egois, dan tinggi hati, berubah sedikit demi sedikit menjadi lebih sabar dan penyayang. Angelica telah berumur 12 tahun dan kami menyekolahkan dia di asrama putri sekolah perawatan. Tidak ada lagi yang ingat tentang Eric dan tidak ada lagi yang mengingatnya.

Sampai suatu malam. Malam di mana saya bermimpi tentang seorang anak. Wajahnya agak tampan namun tampak pucat sekali. Ia melihat ke arah saya. Sambil tersenyum ia berkata, “Tante, Tante kenal mama saya? Saya lindu cekali pada Mommy!”

Setelah berkata demikian ia mulai beranjak pergi, namun saya menahannya, “Tunggu…, sepertinya saya mengenalmu. Siapa namamu anak manis?”

“Nama saya Elic, Tante.”

“Eric? Eric… Ya Tuhan! Kau benar-benar Eric?”

Saya langsung tersentak dan bangun. Rasa bersalah, sesal dan berbagai perasaan aneh lainnya menerpa diri saya saat itu juga. Tiba-tiba terlintas kembali kisah ironis yang terjadi dulu seperti sebuah film yang diputar dikepala saya. Baru sekarang saya menyadari betapa jahatnya perbuatan saya dulu.Rasanya seperti mau mati saja saat itu.

Ya, saya harus mati…, mati…, mati… Ketika tinggal seinchi jarak pisau yang akan saya goreskan ke pergelangan tangan, tiba-tiba bayangan Eric melintas kembali di pikiran saya. Ya Eric, Mommy akan menjemputmu Eric…

Sore itu saya memarkir mobil biru saya di samping sebuah gubuk, dan Brad dengan pandangan heran menatap saya dari samping. “Mary, apa yang sebenarnya terjadi?”
“Oh, Brad, kau pasti akan membenciku setelah saya menceritakan hal yang telah saya lakukan dulu.” tTpi aku menceritakannya juga dengan terisak-isak. ..

Ternyata Tuhan sungguh baik kepada saya. Ia telah memberikan suami yang begitu baik dan penuh pengertian. Setelah tangis saya reda, saya keluar dari mobil diikuti oleh Brad dari belakang. Mata saya menatap lekat pada gubuk yang terbentang dua meter dari hadapan saya. Saya mulai teringat betapa gubuk itu pernah saya tinggali beberapa bulan lamanya dan Eric..Eric…

Saya meninggalkan Eric di sana 10 tahun yang lalu. Dengan perasaan sedih saya berlari menghampiri gubuk tersebut dan membuka pintu yang terbuat dari bambu itu. Gelap sekali… Tidak terlihat sesuatu apa pun! Perlahan mata saya mulai terbiasa dengan kegelapan dalam ruangan kecil itu.

Namun saya tidak menemukan siapapun juga di dalamnya. Hanya ada sepotong kain butut tergeletak di lantai tanah. Saya mengambil seraya mengamatinya dengan seksama… Mata mulai berkaca-kaca, saya mengenali potongan kain tersebut sebagai bekas baju butut yang dulu dikenakan Eric sehari-harinya. ..

Beberapa saat kemudian, dengan perasaan yang sulit dilukiskan, saya pun keluar dari ruangan itu… Air mata saya mengalir dengan deras. Saat itu saya hanya diam saja. Sesaat kemudian saya dan Brad mulai menaiki mobil untuk meninggalkan tempat tersebut. Namun, saya melihat seseorang di belakang mobil kami. Saya sempat kaget sebab suasana saat itu gelap sekali. Kemudian terlihatlah wajah orang itu yang demikian kotor.

Ternyata ia seorang wanita tua. Kembali saya tersentak kaget manakala ia tiba-tiba menegur saya dengan suaranya yang parau.

“Heii…! Siapa kamu?! Mau apa kau kemari?!”

Dengan memberanikan diri, saya pun bertanya, “Ibu, apa ibu kenal dengan seorang anak bernama Eric yang dulu tinggal di sini?”

Ia menjawab, “Kalau kamu ibunya, kamu sungguh perempuan terkutuk!

Tahukah kamu, 10 tahun yang lalu sejak kamu meninggalkannya di sini, Eric terus menunggu ibunya dan memanggil, ‘Mommy…, mommy!’ Karena tidak tega, saya terkadang memberinya makan dan mengajaknya tinggal Bersama saya. Walaupun saya orang miskin dan hanya bekerja sebagai pemulung sampah, namun saya tidak akan meninggalkan anak saya seperti itu! Tiga bulan yang lalu Eric meninggalkan secarik kertas ini. Ia
belajar menulis setiap hari selama bertahun-tahun hanya untuk menulis ini ntukmu…”
Saya pun membaca tulisan di kertas itu…

“Mommy, mengapa Mommy tidak pernah kembali lagi…? Mommy marah sama Eric, ya? Mom, biarlah Eric yang pergi saja, tapi Mommy harus berjanji kalau Mommy tidak akan marah lagi sama Eric. Bye, Mom…”

Saya menjerit histeris membaca surat itu. “Bu, tolong katakan…
katakan di mana ia sekarang? Saya berjanji akan meyayanginya sekarang!
Saya tidak akan meninggalkannya lagi, Bu! Tolong katakan..!!”
Brad memeluk tubuh saya yang bergetar keras.

“Nyonya, semua sudah terlambat. Sehari sebelum nyonya datang, Eric telah meninggal dunia.. Ia meninggal di belakang gubuk ini. Tubuhnya sangat kurus, ia sangat lemah. Hanya demi menunggumu ia rela bertahan di belakang gubuk ini tanpa ia berani masuk ke dalamnya. Ia takut apabila Mommy-nya datang, Mommy-nya akan pergi lagi bila melihatnya ada di dalam sana … Ia hanya berharap dapat melihat Mommy-nya dari
belakang gubuk ini… Meskipun hujan deras, dengan kondisinya yang lemah ia terus bersikeras menunggu Nyonya di sana .
Saya kemudian pingsan dan tidak ingat apa-apa lagi.

(kisah nyata di irlandia utara)

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Sunday, January 23, 2011 3 komentar

Ketika mahasiswa, saya mengikuti sebuah konferensi kepemimpinan dari Campus Crusade. Saat itu saya baru saja menyerahkan kembali hidup saya kepada Kristus, dan saya sangat bersemangat untuk melakukan berbagai pendalaman Alkitab. Sepertinya tujuan saya saat itu adalah menyelesaikan sebanyak mungkin buku pendalaman Alkitab, seakan-akan saya akan memperoleh medali penghargaan jika dapat menyelesaikan semuanya.

Pada saat diskusi dalam kelompok kecil, pemimpin kelompok bertanya tentang waktu teduh kami. Setelah diskusi berakhir, pemimpin itu berkata, “Kalian dapat membeli sebuah buku catatan harian. Saya biasa menulis surat kepada Yesus setelah membaca satu perikop dalam Alkitab. Saya menuliskan perasaan saya, apa yang telah saya pelajari, apa yang ingin saya pelajari, dan hal-hal lain semacam itu. Buku itu selalu ada di atas tempat tidur saya. Kalau kalian mau, kalian dapat melihatnya.” Kemudian ia meninggalkan ruangan.
Melihat buku hariannya! Tentu saja kami ingin melihatnya. Suatu undangan terbukan untuk melihat buku harian seseorang! Dalam buku harian itu saya bukannya membaca cerita biasa seperti, “Hari ini, aku bertemu Yohanes,” tetapi saya justru mendapatkan pandangan baru tentang sebuah hubungan yang sejati antara Allah dengan seorang mahasiswa senior, sehingga saya pun merindukan hubungan yang semacam itu. Kemudian saya pergi ke took buku dan membeli sebuah buku harian yang disampul dengan kain indah. Halaman-halaman kosongnya seakan-akan menunggu untuk diisi.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Sunday, March 14, 2010 0 komentar

DIMULAI DENGAN BENIH

Mungkin anda berkata, “Yah, aku tidak dapat melihat bagaimana itu dapat terjadi.” “Aku tidak dapat melihat bagaimana kepenuhan Tuhan dapat dinyatakan melalui aku.”
Maka lihat kembali ayat-ayat di Efesus tersebut. Di situ dikatakan dengan jelas bagaimana caranya agar dapat dipenuhi dengan kepenuhan Tuhan. Kita melakukannya dengan cara berakar dan berdasar di dalam kasihNya.Kita melakukannya dengan cara mengembangkan suatu pengetahuan dan pengalaman yang intim akan kasih Tuhan sehingga kita dapat mulai memahami keseluruhannya. Karena Dia adalah kasih, ketika kita memahami dan hidup sepenuhnya di dalam kasih, kita akan benarbenar menyatakan Tuhan di dalam kepenuhanNya. Pemahaman yang sepenuhnya akan kasih Tuhan tidak hanya jatuh begitu saja kepada kita seperti apel yang jatuh dari pohonnya. Pemahaman itu harus bertumbuh di dalam kita. Dan sama seperti segalanya yang bertumbuh, semuanya dimulai dengan benih. Benih tersebut adalah perintah kasih yang sederhana di dalam Perjanjian Baru yang dapat ditemukan di dalam Matius 22, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (ayat 37, 39). Ketika kita pertama kali membaca perintah kasih itu sebagai orang yang baru percaya, kita hanya mengetahui sedikit mengenai perintah itu. Akan tetapi setelah kita mulai merenungkannya, mengakuinya dan menyejajarkan kehidupan kita dengannya, perintah itu mulai berakar di dalam pikiran dan hati kita. Jika kita terus melakukannya, pada akhirnya kita akan menjadi begitu berdasar di dalam perintah kasih tersebut sehingga kita akan menghakimi seluruh kehidupan kita berdasarkan perintah tersebut.Ketika hal itu terjadi, jika misalnya ada orang yang berkata buruk mengenai kita, kita akan mencari cara untuk tetap mematuhi perintah tersebut dan menanggapi mereka dengan kasih dan bukannya berusaha untuk membalas mereka. Semakin sering kita melatih diri kita untuk menyerah pada kasih, semakin kuat perkembangan pewahyuan kita akan kasih Tuhan. Pemahaman kita akannya bertambah, dan sebagai hasilnya, hidup kita semakin dipenuhi dengan kepenuhan Tuhan.
MASUKLAH: IBLIS
Sebenarnya prosesnya sangat sederhana. Begitu sederhananya sehingga anda akan bertanya-tanya mengapa sepertinya kita begitu kesulitan memahaminya. Mengapa, anda berpikir, seringkali kita begitu cepatnya dan seringnya melupakan perintah kasih yang amat penting tersebut?
Iblis turut campur tangan, itulah sebabnya. Dia terus bekerja untuk menyabot perjalanan kasih kita. Jika anda ingin tahu bagaimana dia melakukannya, bacalah perumpamaan dari penabur yang ditulis di dalam Markus 4. Di situ, Yesus berkata:
Penabur itu menaburkan firman. Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka. Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad (ayat 14-17).
Ayat-ayat tersebut memeperlihatkan cara iblis beroperasi. Mereka memperlihatkan kepada kita bahwa segera setalah benih Firman Tuhan ditanamkan di dalam hati kita, dia mulai bekerja untuk mengambil benih tersebut. Dia mulai mencoba untuk menggali benih tersebut sebelum benih tersebut dapat berakar.Alat apa yang digunakannya untuk dapat melakukan hal tersebut?
Alat untuk menyakiti perasaan kita.Dia mengirimkan seseorang untuk mengatakan sesuatu yang dapat menyakiti perasaan kita. Dia membawaseseorang untuk menjengkelkan dan memancing kita sampai kita melangkah ke dalam pertengkaran. Kata yang diterjemahkan sebagai iblis dari bahasa Yunani mengandung makna untuk terus mengganggu, menyodok, menekan atau memagut sesuatu agar dapat menembus dan mendapatkan jalan untuk masuk ke dalamnya. Begitulah cara setan bekerja. Dia tidak dapat mengubah polanya. Dia mengejar benih Firman yang ada di dalam hati anda dengan cara menyodok anda melalui kata-kata atau perbuatan orang lain yang kasar. Dia mengganggu anda dengan perilaku orang lain yang membuat anda jengkel. Dia memagut anda dengan segala cara yang dimilikinya. Dia mencoba untuk memancing anda untuk bereaksi agar anda melanggar perintah kasih tersebut karena ketika anda melakukan hal tersebut, dia mendapatkan pintu masuk ke dalam hidup anda. Hal itu memampukannya untuk menembus jiwa anda seperti duri yang menembus jari anda. Kemudian dia terus bekerja dari tempat itu untuk membuat anda semakin terinfeksi dengan racunnya.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Wednesday, December 2, 2009 0 komentar

Pernahkah anda mengadopsi seorang bayi dari keluarga yang kaya raya? Saya percaya jawabannya adalah hampir tidak pernah. Karena hampir tidak pernah ada keluarga kaya-raya mau memberikan bayi mereka untuk diadopsi. Bila mengadopsi bayi miskin, piatu atau yang lahir di luar nikah tentu cukup banyak bukan? Jikalau kita mengadopsi bayi papa tersebut, apakah yang akan diberikan oleh keluarganya kepada kita?

Dapatkah keluarga tersebut memberikan kita segala sesuatu yang diperlukan bayi itu hingga ia dewasa? Dan apakah mungkin keluarga tersebut memberikan juga segala sesuatu yang kita perlukan? Jawabannya tentu tidak. Karena tidak pernah saya tahu ada keluarga yang diadopsikan bayinya memberikan pula segala sesuatu yang diperlukan oleh keluarga yang mengadopsi, kalau sebaliknya mungkin pernah ada. Namun pada kesempatan yang langka saya ingin memberitahu anda bahwa ada seorang Bapa yang bukan saya mau memberikan AnakNya kepada anda; tetapi juga segala sesuatu yang anda perlukan dalam hidup anda, sebagai Hadiah Terbesar bagi anda di akhir tahun ini.
Dasar pemberian Hadiah Terbesar. Mengapakah seseorang mau memberikan bayinya kepada orang lain untuk diadopsi dan bagaimanakah ia memilih orang yang akan menerima bayinya itu? Paling sedikit ada dua alasan yang saya tahu seperti yang telah disebutkan di atas. Keluarga tersebut tidak sanggup membesarkan atau membiayai bayi tersebut karena mereka miskin atau keluarganya malu memiliki anak atau cucu haram. Sedang yang menjadi dasar ia memilih siapa yang layak adalah dengan melihat latar belakang keluarga yang akan mengadopsi bayinya, kedudukan sosial dan ekonominya, apakah terpandang dan mampu membesarkan bayi tersebut. Namun Bapa yang memberikan anda Anak-Nya itu sebagai Hadiah Terbesar, bukan karena Ia miskin dan tidak sanggup membesarkan Anaknya. Justru sebaliknya Ia adalah Bapa yang Maha Kaya bahkan pemilik alam semesta ini karena Ialah Penciptanya. Anda dipilih-Nya untuk menerima Hadiah Terbesar tersebut bukan karena Ia menilai latar belakang, kedudukan sosial dan harta
saudara. Yang menjadi dasar pemberian-Nya adalah kasih tanpa syarat kepada saudara. Kasih Bapa itu demikian besarnya hingga mencakup siapa saja di dunia, tanpa memilih dan memilah warna kulit, bahasa, kedudukan sosial, pendidikan bahkan kepercayaan anda. Seperti yang dinyatakan oleh Firman Allah: "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16). Cobalah kata "dunia ini" dan "setiap orang" anda ganti dengan nama anda sendiri, bukankah mempunyai pengertian yang sangat pribadi, siapapun juga anda? Janganlah kita menganggap bahwa yang dikasihi Bapa hanya orang Kristen yang merayakan Natal, anda keliru besar. Bapa yang memberikan Anak-Nya juga mengasihi anda yang Muslim, yang Buddhist, yang Hindu, yang Kebathinan hingga yang Animis. Presiden maupun rakyat jelata, Menteri maupun pembantu rumah-tangga, Jenderal maupun prajurit, konglomerat maupun pedagang-asongan, bankir maupun buruh-pabrik, profesor maupun murid TK. Termasuk para pencopet, gelandangan, pelacur, pembunuh, pengeritik, penderita aids ataupun gay dan lesbian hingga para koruptor. Semua dikasihi Bapa dan untuk merekalah Bapa memberikan Anak-Nya sebagai Hadiah Terbesar tersebut karena mereka tercakup dalam "dunia ini" dan "setiap orang". Kasih Bapa tersebut adalah kasih yang universal. Pertanyaannya sekarang apakah anda mengaku bahwa anda juga termasuk dalam "dunia ini" dan "setiap orang" serta mau menerima Hadiah Terbesar itu? Bonus Hadiah Terbesar Setiap menjelang hari-hari raya tertentu semua orang mengharapkan adanya Tunjangan Hari Raya (THR), yang juga dikenal sebagai Bonus. Entah tahun ini anda masih mendapat bonus atau tidak, mengingat keadaan ekonomi dan moneter Indonesia yang demikian krisisnya, saya tidak tahu. Namun apakah anda mendapatkan bonus itu atau tidak, hendaklah tidak terlalu merisaukan hati anda, karena bonus itu semuanya bersifat sementara dan akan musnah. Marilah kita melihat bonus yang menyertai Hadiah Terbesar itu. Apabila anda percaya dan menerima Hadiah Terbesar itu, maka anda akan menerima pertama-tamaadalah hidup kekal. Bapa mengetahui bahwa ahkir hidup manusia bukanlah mati, tetapi hidup, inilah yang kebanyakan kita tidak tahu. Dan agar kita tetap bisa hidup setelah mengahkiri hidup di dunia ini, kita membutuhkan suatu kualitas hidup yang memungkinkan kita meneruskan hidup tersebut, dan hidup itu adalah hidup kekal. Hidup kekal ini hanya ada di dalam Anak-Nya, sehingga bila anda menerima Anak-Nya itu maka anda juga mendapat hidup kekal, sederhana bukan? Maukah anda menerimaNya? Selain anda mendapatkan hidup kekal, yaitu hidup yang memungkinkan anda bersekutu dengan Allah, seperti anak dengan Bapa, serta kelayakan masuk ke rumah Bapa di sorga kelak bila anda meninggal dunia, suatu jaminan keselamatan yang pasti, maka Bapa juga berjanji akan mengaruniakan segala sesuatu kepada orang yang menerima Anak-Nya sebagai Hadiah Terbesar. Bonus inilah yang kita tidak peroleh bila kita mengadopsi bayi seseorang. Seorang rasul terkenal; bernama Paulus mengungkapkan dalam suratnya yang ditujukan kepada Jemaat Roma mengenai bonus itu, demikian: "Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?" (Roma 8:32). Harap "segala sesuatu" di sini jangan ditafsirkan sebagai materi, karena konteks tulisan tersebut bukanlah masalah materi, melainkan berkat-berkat rohani yang dapat menumbuhkan dan membentuk karakter kita. Bila kita membaca konteks dari pernyataan tersebut, kita akan mememukan bagaimana kita dapat keluar sebagai "pemenang" menghadapi berbagai kesukaran hidup ini. Seperti; penindasan, kesesakan, penganiayaan, kelaparan, ketelanjangan, bahaya dan pedang yang diakibatkan oleh pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang maupun yang akan datang atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, atau sesuatu mahluk yang lain. Semuanya itu tidak dapat memisahkan kita dari kasih Bapa yang ada di dalam Anak-Nya itu. Sesungguhnya di dalam Anak-Nya itu kita mendapatkan:
Kasih yang tidak dapat diukur.
Hidup yang tidak dapat dimatikan.
Kebenaran yang tidak dapat dicemarkan.
Damai yang tidak dapat dimengerti.
Ketenangan yang tidak dapat diganggu.
Sukacita yang tidak dapat dilenyapkan.
Harapan yang tidak dapat dikecewakan.
Kemuliaan yang tidak dapat dicemarkan.
Terang yang tidak dapat digelapkan.
Kebahagiaan yang tidak dapat dihalangi.
Kekuatan yang tidak dapat dilumpuhkan.
Kekudusan yang tidak dapat dinajiskan.
Keindahan yang tidak dapat dirusak.
Kebijaksanaan yang tidak dapat digugat.
Dan…. Sumber yang tidak pernah kering.
Itulah bonus dari Hadiah Terbesar tersebut.
Maukah anda menerimaNya?

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Monday, November 30, 2009 0 komentar

Ajaran Tuhan Yesus disajikan terutama dalam ke-empat Kitab Injil (Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes). Meskipun demikian dalam kitab-kitab PB (Perjanjian Baru) lainnya Kisah Para Rasul s/d Wahyu, juga mengukuhkan inti ajaran-ajaran Yesus Kristus seperti dalam kitab-kitab Injil. Semuanya berdasarkan pada ajaran-ajaran Tuhan Yesus Kristus. Tuhan Yesus memakai beberapa metode mengajar untuk menyesuaikan ajaran-Nya dengan keadaan-keadaan tertentu :

1. Ia membaca kitab-kitab PL di sinagoge dan menerangkannya kepada jemaat (Lukas 4:16-32);
2. Ia mengajar di lapangan terbuka, seperti saat ia mengucapkan Khotbah di Bukit yang tak-ada taranya itu, yang dialamatkan terrutama kepada murid-murid-Nya, tetapi didengar oleh banyak pendengar lain (Matius 5:1-7; Lukas 6:17-49);
3. Ia bicara langsung dan secara pribadi kepada orang-orang tertentu ( Markus 10:21; Lukas 10:30).
4. Ia mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk memaksa orang berpikir (Lukas 10:26; 12:56-57; Matius 24:45; Markus 4:21).
5. Ia bersoal-jawab dengan lawan-lawan-Nya untuk menghilangkan pikiran-pikiran mereka yang salah. Dia terlibat dalam perdebatan dimana Ia membuktikan kebebalan pikiran lawan-lawan-Nya dengan logika yang tak dapat ditolak (Markus 12:18-27; Lukas 20:41-44).
6. Ia mengemukakan paradoks-paradoks dan ucapan-ucapan pendek yang tajam untuk mengukir kebenaran-kebenaran luhur tertentu dalam hati murid-murid-Nya (Matius 5:3-4; Lukas 9:24; 20:25).
7. Ia sering mengutip PL (Perjanjian Lama) (Markus 12:24-27, 35-37; Lukas 4:4-8,12)
8. Ia menggunakan alat peraga (Yohanes 13:1-15; Matius 8:2-4; 21:18-22).
9. Ia berbicara lebih akrab dan gamblang dengan kelompok murid-murid-Nya (Matius 17:9-13; Markus 12:43-44; Yohanes 13:1-17:26).
10. Ia mengemukakan ucapan-ucapan penting yang mengandung nubuat (Matius 24:5-44; Markus 13:1-37; Lukas 21:5-36)
11. Ia sering mengajarkan kepada murid-murid-Nya perihal diri-Nya dengan artian sungguh-sungguh ‘bersifat metafisika’ (Matius 11:25-27; Lukas 10:21-22; Yohanes 5:16-47; 6:32-71).
12. Ia sering mengajar dengan menggunakan perumpamaan yang menyertai seluruh ajaran-Nya ialahkekuasaan-Nya yang khas. Nabi-nabi PL berbicara dengan wibawa yang mereka terima, tetapi Yesus Kristus berbicara dengan wibawa-ilahi, mutlak dan dari diri-Nya sendiri

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Sunday, November 29, 2009 0 komentar

Subscribe here

Tentang Kami

My photo
Denpasar, Bali, Indonesia
WELLCOME to Gereja Kristen Protestan Simalungun Bali... Di sini tempat kita memuji Tuhan Yesus Kristus, tempat kita belajar Firman Tuhan... Let's praise Jesus Christ..!!Haleluya...

Pengurus Gereja

Pendeta
Pdt. Melena br. Turnip

Pimpinan Majelis

Vorhanger : St. Jansen Purba Sidagambir
Wapeng : St. Rajalim Saragih Simarmata
Sekretaris : Sy. Johny Damanik
Bendahara : St. W. Saragih Simarmata

Anggota Majelis
St. Rajalim Saragih
St. H. F. Sinaga
Sy. HJ. Sipayung
Sy. Enrico Purba
Sy. Doni F. Sinaga
Sy. Jayansen Sipayung
Sy. E. H. Sinaga
Sy. Jadima Purba Sidagambir
Sy. Benny Saragih
Sy. Jonrianto Purba

Seksi-seksi/Koordinator
Bapa: Sy. Jayansen Sipayung
Wanita: Ny. M. Lisbeth Br. Saragih
Pemuda: Sy. Donny Sinaga
SM: Ny. Evi K. Br. Girsang

Pembimbing
Bapa: St. H. F. Sinaga
Wanita: St. W. Saragih Simarmata
Pemuda: Sy. Jadima Purba Sidagambir
SM: Sy. Jonrianto Purba

Translate

GKPS Denpasar's Moments

Pensi Pgkps Denpasar

Ianan, Lokasi


View Tanjung Benoa in a larger map