Showing posts with label Book of Hope. Show all posts
Showing posts with label Book of Hope. Show all posts

Pernahkan kamu merasa begitu sepi… sendirian…tak seorangpun yang mengerti perasaanmu? Maukan kamu memiliki sahabat yang selalu mendampingi, setia, dan siap menolongmu?

Kamu bisa berjumpa dengan seorang Sahabat seperti itu… saat ini juga!! Ya, sekarang!! Saat kamu membaca buku ini…. Sahabat itu bernama….YESUS. Dia telah menulis “surat cinta” bagimu. Surat itu berisi segala sesuatu tentang Dia…dan segala usahaNya untuk menjadi sahabatmu. Bahkan. bagian yang paling pribadi dari surat itu, sekarang ada di tanganmu.



Dia ingin selalu bersamamu, tetapi Dia tidak bisa tinggal di tempat dimana ada dosa. Tiap kali kita berdusta….melakukan perbuatan yang salah….dan berpikiran jahat….kita semakin hanyut menjauhiNya. Ingat…ingat… Yesus tidak bisa tinggal dimana ada dosa.

Tapi… Yesus mengasihi semua manusia di dunia sebagaimana adanya. Dan, kasihNya tetap sama sampai hari ini!! Bahkan. sekalipun manusia bergelimang dosa!!!

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan PuteraNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16)

Dalam suratNya, Dia berbicara tentang kasih. Seseorang dikatakan memiliki kasih yang besar bila ia rela mati bagi yang dikasihinya.. “Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang sahabat yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” (Yohanes 15:13)

Itulah yang Yesus lakukan bagi kita. Mengapa Dia rela mati? Karena Dia mau menunjukkan betapa besar keinginanNya untuk menjadi sahabat kita. Yesus memutuskan untuk menanggung hukuman dosa kita…dosamu….dan dosaku….

Dosa harus dihukum, dan Yesus telah menanggungnya. Sehingga, kita yang berdosa dapat diampuni tanpa harus membayar harga yang dituntut, yaitu kematian. Allah akan memperlakukan kita sebagai seorang yang tidak berdosa, dan Yesus akan menjadi Sahabat kita selamanya.

Namun, Yesus tidak saja mati untuk kita, tetapi juga bangkit untuk agar kita beroleh hidup di dalam Dia untuk selama-lamanya. Dalam suratNya, Dia berkata, “Di rumah BapaKu ada banyak tempat tinggal… Aku akan pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu… Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempatKu, supaya di tempat dimana Aku berada, kamupun berada…” (Yohanes 14:2,3) Itulah yang dimaksudkanNya dengan hidup yang kekal.

“Barangsiapa percaya kepada Yesus, ia beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16). Bagaimana Dia dapat menjadi sahabatmu agar kamu beroleh hidup yang kekal? Caranya mudah!! Sebab, dalam suratNya, Dia memberitahukan langkah-langkah ini:

Pertama, sadarilah bahwa kamu adalah orang yang berdosa yang akan dihukum secara kekal, dan tidak sanggup menolong dirimu sendiri.
Kedua, percayalah bahwa Yesus telah mati, mati untuk menanggung hukuman dosa-dosamu.
Ketiga, akuilah dosa-dosamu dan mohon pengampunan dari Dia, serta bertekadlah untuk tidak kembali kepada kehidupan yang berdosa.
Keempat, undanglah Yesus menjadi sahabatmu untuk memimpin kehidupanmu.

Jadi, lakukanlah langkah-langkah ini sekaran!!! Saat ini juga, dan terimalah hidup kekal itu…Amin

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Wednesday, September 22, 2010 0 komentar

“Siapa yang akan kunikahi?” “Karir apa yang harus kupilih?” “Dimana kami akan tinggal?” “Apa yang terjadi bila aku mati?” “Besok, besok saja kita selesaikan…” “Memang kita menguasai hari esok, masa depan??” Apa jadinya besok, tidak kita ketahui bung!!” Pokoknya santai dulu aahhh…., urusan besok ya besok….” . Inilah gaya hidup manusia dewasa ini.

Media massa menyuarakan pendapat para ahli ilmu pengetahuan. Bumi kita sakit. Lapisan ozon sudah robek besar. Penggundulan dan kebarakan hutan, erosi dan polusi mengancam tata hidup makhluk hidup. Dan manusia tenang-tenang saja menghancurkan ekosistem kita.

Contoh lain, para dokter sudah ramai membicarakan bahaya merokok, namun para perokok masih enak menghisap rokok mereka. Mengapa??

Karena manusia menginginkan kenikmatan dan kepuasan sesaat. Mereka tidak mau berpikir tentang hari esok dan semua akibatnya. Sebenarnya, mengintip masa depan merupakan kegemaran banyak orang. Ramalan bintang dalam majalah sering dilahap dengan penuh semangat. Tetapi cara terbaik untuk mempersiapkan diri demi masa depan adalah sebagai berikut:

Hiduplah sedemikian rupa hari ini, agar besok saudara tak akan menyesal. Bukan saja dalam hal-hal yang hebat, perkara-perkara yang penting, dan besar-besar. Saudara juga harus mengatur soal-soal kecil dan sederhana pula. Karena sangat penting masalah kecil hari ini menentukan suatu yang besar di masa depan.

Tentu saja ada hal-hal yang tidak bisa kita kuasai. Sekalipun demikian, kalau kita memfokuskan perhatian pada hal-hal yang bisa kita kuasai, misalnya sikap kita, teman-teman yang kita pilih, kesediaan belajar atau bekerja sesuai dengan potensi dan kemampuan kita, maka kita dapat lebih pasti menapaki masa depan.

Mungkin satu hal yang tidak bisa kita atur oleh manusia adalah kematian. Namun, dengan mempercayakan diri kepada Tuhan, kita bisa merasa pasti bahwa Tuhan memegang masa depan kita. Semua ada dalam pengetahuanNya. Tuhan menguasai segalanya. Kalau kita mengikut Yesus dan ajaranNya, kita dapat berpegang pada janjiNya yang pasti dan benar, “ Aku akan menyertaimu sampai kepada akhir zaman…”

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Tuesday, September 21, 2010 0 komentar

Seorang pujangga mengibaratkan hidup manusia bagaikan jam yang berdentang. Sekali per-nya diputar, suatu saat akan berhenti berdetik. Mungkin di tengah malam, rembang petang, sore, siang, atau bahkan pagi hari. Umumnya manusia tidak tahu kapan waktunya, namun satu hal sangatlah pasti: setiap orang mengalaminya.

Orang muda biasanya kurang peduli akan kematiaannya…. “Saya sih masih punya waktu lama….itu pasti akan kena orang lain dulu… Rasanya aku masih jauh sih…” Sesekali memang terpikir…. saat mendengar kematian kenalannya yang berusia masih muda… atau bayi yang baru dilahirkan. Memang, kita tak perlu terlampau takut atau kuatir. Namun, sangatlah indah untuk memaklumi apa yang ada dibalik tirai misteri itu.


Kematian jasmani berarti berhentinya fungsi jantung, kerja otak, serta semua alat tubuh stop bergerak. Lalu, apa gerangan yang terjadi sesudah kematian??..... banyak orang sering mereka-reka.

Bagaimana nasib kita sesudah kematian sangat tergantung pada bagaimana kita menjalani hidup kita di dunia ini bersama Tuhan. Yesus pernah berkata, “Akulah kebangkitan dan hidup. Siapa yang percaya kepadaKu, walaupun ia mati…pasti akan dihidupkan!!!”. Kitab Suci menegaskan bahwa Yesus berkuasa menghancurkan segala kuasa dosa dan kematian akibat dosa manusia. Pernyataannya tegas sekali, “Yang menerima Yesus, akan memperoleh hidup!!!”. Bila maut menjemput kita, bukan saja kita akan beroleh hidup, namun juga beroleh tubuh yang baru di dalam kemuliaan.

Kadang-kadang ada saja yang mencoba untuk berhubungan dengan arwah-arwah. Ini perbuatan yang salah dan dapat mencelakakan. Sebab, yang disebut “arwah”, sebenarnya adalah kuasa setan yang menampilkan diri dalam rupa arwah dari orang yang kita kenal. Bila kita biarkan hubungan-hubungan semacam ini berkelanjutan, setan akan senang, karena ia berhasil semakin memikat kita dan menjauhkan kita dari Tuhan. Lantas… ketika waktunya tiba setan akan menguasai seluruh keberadaan manusia itu.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Sunday, September 19, 2010 0 komentar

“Siapa bilang dunia ini adil??” Berbuat baik….diperlakukan baik…Menabur kebenaran….menuai kejahatan…Jadi, bagaimana?? Biasanya cetusan-cetusan tersebut diungkapkan dengan wajah muram sambil menggeleng-gelengkan kepada. Memang…. Lingkungan kita tidak adil…. Dalam semua aspek kehidupan. Jadi, bagaimana?

Menghadapi keadaan ini, ada beberapa tanggapan yang dapat kita pilih untuk dilakukan.
1.Marah…. Protes… berontak…. dan berunjuk rasa
2.Pasrah…. menyerah…. dan menjadi korban dari ketidakadilan
3.Cuek…. acuh…. dan berkata: “Bodo amat…emangnya gue pikirin?”
4.Berdiam diri….merenung…dan bertanya dalam hati, “Bagaimana ya rasanya bersikap dan bertindak dengan benar dalam situasi seperti ini”

Kira-kira 2000 tahun yang lalu, ada seorang pemuda yang sering diperlakukan tidak adil. Ironisnya, Ia seorang pejuang keadilan dan kebenaran. Namun, Ia memperjuangkannya bukan dengan kekerasan, tetapi dengan kasih. Ia mengajarkan prinsip hidup yang sungguh mengagumkan. KataNya, “Kasihilah mereka yang berlaku tidak adil kepadamu dan …. doakan mereka!” KataNya lagi, “Kalau engkau hanya berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepadamu, apa keistimewaannya??” Kalau engkau hanya sayang kepada orang yang menyayangimu, apa luar biasanya? ….Tidak!! Tapi, saat orang berlaku tidak adil padamu, engkau harus tetap berbuat baik dan mengasihinya.” Bahkan….ketika ia dijatuhi hukuman mati secara tidak adil, Ia tetap mempraktekkan prinsip kasih tersebut. Dalam keadaan sekaratpun, Ia berseru, “Ya Allah, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”. Orang muda itu adalah Yesus.

Memang dalam dunia ini kita tidak akan memperoleh keadilan yang sempurna. Namun, kita harus tetap memperjuangkannya. Karena sekecil apapun hasilnya, tetap bermanfaat bagi kesejahteraan manusia. Dan…. keadilan itu harus diperjuangkan dengan prinsip kasih. Karena jika tidak, justru dapat merusak kesejahteraan manusia. Kalau demikian, kapan kita akan memperoleh keadilan yang sempurna?? Yesus berjanji, bahwa keadilan yang sempurna akan kita nikmati bersama dengan Dia dalam kehidupan Kekal yang akan datang.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR 0 komentar

“Terkadang saya heran, kok saya bodoh amat!!!” Seandainya boleh minta satu hal, apa pemikiran saudara? Jadi kaya? Ternama? Jadi orang beken? Pasti tidak salah untuk jadi hartawan atau selebriti. Namun ada satu hal yang lebih bernilai…. Itulah kebijaksanaan.

Bagaimana caranya jadi bijak?? Pasti tidak bisa dibeli di pasar, juga tidak diturunkan oleh nenek moyang.

Yesus memberikan pengajaran terbaik untuk jadi bijak. Menurut Kitab Suci, sejak kanak-kanak, Yesus tumbuh dalam kebijaksanaan. Ia disukai manusia….diperkenankan Allah…tahu cara menghormati orang tua…mengerti betul cara mengagungkan Allah dan menjadikanNya nomor satu dalam kehidupan. Ia juga sangat paham dan taat menjalankan prinsip-prinsip Firman Allah!!



Menurut Yesus, orang bijak membangun hidupnya di atas “batu karang”, bukan di atas “pasir”. Sehingga, pada saat kesulitan melanda, bangunan kehidupannya tetap kokoh karena berdiri di atas dasar Firman Allah dan hubungan yang akrab dengan Dia.

Saat bertumbuh dalam kebijaksanaan, kita belajar mengambil keputusan-keputusan penting yang berdampak seumur hidup. Tak perlu menjadi tua dahulu untuk menjadi bijak, sebab yang lebih tua belum tentu selalu lebih bijak. Saudarapun dapat menjadi bijak, kalau mau belajar dari orang-orang yang punya segudang pengalaman hidup.



Kebijaksanaan tidak hanya menyangkut penggunaan otak, tetapi juga penggunaan hati dalam memahami segala sesuatu. Para pemuka agama yang mendengar ajaran Yesus merasa bahwa ajaranNya terlalu keras, karena mereka hanya memakai logika dalam menerangkan maksudNya.



Memang, bila kita berkeras hati, kita tidak akan pernah mengerti kebenaran rohani yang diajarkan Yesus. Sebaliknya, bila kita membuka pikiran dan hati kita lebar-lebar untuk menerima Firman Allah, kita pasti akan semakin bijak.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Friday, September 10, 2010 0 komentar

“Pokoknya…sukses!!!” “Hanya inikah makna hidup??” Banyak anak muda merasa tahu apa yang mereka ingin capai dalam hidup. Namun cara untuk mencapainya, itulah yang membingungkan. Salah satu cara untuk mengatasi kebingungan ini ialah meminta nasihat orang tua, guru, sahabat yang bijak, dan orang-orang lain yang kita percayai.

Kitab Suci merupakan sumber terpenting untuk mencari kesuksesan hidup. Yesus berkata, kalau kita mencari dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, hal-hal penting lainnya akan diberikan kepada kita.

Lingkungan kita mengukur kesuksesan berdasarkan: suksesnya studi, banyaknya uang yang dimiliki, mewahnya rumah, atau banyaknya harta milik dan kekayaan. Tidaklah salah untuk menjalani pendidikan tinggi yang baik. Tidaklah salah untuk menjadi kaya.



Namun, dalam jangka panjang ada hal lain yang jauh lebih penting. Karena, saat kita meninggal dunia, kita tidak akan membawa harta milik , pendidikan , dan kekayaan kita.



Bayi yang baru lahir selalu menggengam tangannya, bak mau berkata, “aku mau semua!!” Saat meninggal, tangan seseorang terkulai lemas seolah berkata “Aku tidak bawa apa-apa.” Yang tertinggal hanyalah perbuatan baik yang dilakukan dalam nama Tuhan. Sukses sejati hanya bisa dihitung secara rohani pada saat seseorang menyelesaikan hidupnya.


Ditulis oleh GKPS DENPASAR Wednesday, September 8, 2010 0 komentar

Hentikan sejenak aktivitasmu dan lihatlah sekeliling…..dunia kita benar-benar sakit. Di awal tahun 1986, PBB mencanangkan tahun itu sebagai ‘tahun perdamaian dunia’. Namun, di akhir tahun itu, tercatat ada lebih dari seratus peperangan.

Belum lagi lingkungan fisik yang makin parah, lapisan ozon menganga, virus-virus aneh yang mematikan seperti Lassa, Hanta, Ebola, Marburg, Machupa dan segudang nama aneh lainnya. Sementara itu, hampir seratus juta penduduk Indonesia hidup mendekati garis kemiskinan. Empat puluh juta kekurangan pangan. Di tahun 1998 saja, ada 15 juta pengangguran dan 8 juta anak putus sekolah. Demikian banyak yang kurang gizi, jumlah anak jalanan naik tiga kali lipat….sistem moneter amburadul….krisis…..dan penderitaan semakin parah.


Tak heran, istilah “depresi” jadi popular. Apa sih sebenarnya DEPRESI itu? “Perasaan yang sama sekali tak bahagia, kesepian yang mendalam, perasaan tertolak, yang mengakibatkan kita malas beraktifitas….” Para ahli mengemukakan beberapa penyebab depresi:
1.Kehilangan orang atau benda yang sangat disayang
2.Perasaan tak berdaya
3.Pandangan yang sangat jelek tentang diri sendiri
4.Pengalaman buruk (musibah/kecelakaan) yang beruntun
5.Gagal…melulu…

Anehnya, mereka yang sedang sukses juga bisa mengalami depresi. Contohnya, ada Negara adidaya yang rakyatknya sangat makmur, ternyata hampir 1/3 penduduknya rentan depresi. Para ahli pun berusaha memberikan jalan keluarnya. Kata mereka:
1.Konsultasikan masalahmu dengan orang yang mau mengerti
2.Paksa dirimu melakukan kegiatan-kegiatan yang kamu suka
3.Berpikir dan bersikaplah positif
4.Evaluasi tujuan hidup dan cita-cita yang ingin kamu capai


Repotnya, para ahli tersebut kemudian berbicara dengan suara pelan, “MUDAH-MUDAHAN ya… hal-hal ini bisa mengurangi depresimu…Sedangkan untuk lepas sama sekali…..yah rasanya susah, sih…” ASTAGA!!

“Di dalam lubuk hati manusia ada kekosongan yang tak’kan pernah dipuaskan dengan apapun juga kecuali oleh PenciptaNya”. Ungkapan semacam ini pernah dilontarkan oleh Pascal.



Itulah sebabnya, Yesus berkata, “Marilah kepadaKu semua yang letih, lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu”.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Monday, September 6, 2010 0 komentar

“Betapa menyenangkan punya sahabat sejati…” Mengapa semua menghindariku?? Hati saudara gundah… Masalah tak surut. Situasi buruk. Siapa yang saudara cari? Guru? Orang tua? Kebanyakan anak muda mengungkapkannya kepada teman. Apa sih persahabatan itu? Ada yang namanya kenalan, teman, sobat, dekat, dan sahabat sejati. Kita pasti punya kenalan. Orang-orang yang bias kita temui, tetangga yang kita sapa, pak tua yang tinggal di RT12, si Noni yang manis senyumannya… anak pak Lurah lagi.

Bila sering bertemu, saling sapa, kita jadi lebih mengenalnya, dan mungkin bias jadi teman. Teman-teman akrab terjalin karena minat dan kegiatan yang sama. Saling membagi pengalaman, ambil waktu untuk bergaul, ini menyenangkan.
Namun sahabat sejati adalah dambaan dan kebutuhan setiap orang… dia akan berdiri di sisi kita, tak peduli apapun situasinya. Dia mendengarkan kita dan secara tulus memiliki minat akan segala sesuatu demi kebaikan kita. Dia menyampaikan kebenaran meskipun terkadang menyakitkan. Tetapi kita akan oke-oke saja, sebab maksudnya baik dan dilakukan untuk kebaikan kita.
Siapa teman-teman saudara? Hanya kenalan atau sahabat? Kadang-kadang, yang namanya sahabat bisa juga meninggalkan kita, atau mengecewakan kita, atau melukai perasaan hingga berkeping-keping. Namun ada satu kepastian: Yesus ingin menjadi sahabatmu yang sejati, dan bila saudara menerima persahabatanNya, saudara tidak akan pernah kecewa!!!

Apa yang dianggap penting dalam persahabatan:
BISA MENYIMPAN RAHASIA 89%
KESETIAAN 88%
PERHATIAN DAN SIKAP HANGAT 82%
SUKA MENDUKUNG 76%
JUJUR 75%
PUNYA RASA HUMOR 74%
PUNYA WAKTU UNTUK KITA 62%
MANDIRI 61%
PANDAI BICARA 59%
CERDAS 57%
PUNYA KEPEKAAN SOSIAL 49%
SANTAI 48 %
SUKA SENYUM 30%
PENDIDIKAN SEPADAN 17%
USIA SEPADAN 10%
KEREN 9%
SIKAP POLITIK SAMA 8%
MINAT & PEKERJAAN SAMA 8%

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Wednesday, March 3, 2010 0 komentar

“Saya kurang cocok dengan anggota keluarga yang lain.” “Huh, saya indekos saja!” Keluarga adalah lembaa paling penting dalam masyarakat. Oleh karena itu, banyak nasehat ditujukan kepada pasangan yang mau menikah. “Nak, lihat dulu, dari mana keluarga pasanganmu datang. Keluarga kita sih, keluarga baik-baik….” Memilih pasangan hidup merupakan tindakan yang sangat penting. Tiap keluarga unik. Waktu pasangan mempelai membentuk keluarga, terpadulah dua pihak yang berbeda… satu pendiam, satu ramah.... Pendidikannya mungkin berbeda. Sifat-sifatnya beda, satu pelit, satu boros.

Kebiasaan, hobi, dan cara berpikirpun berbeda. Sehingga, sering kali rumah tangga yang sempurna hanya menjadi impian belaka. Namun Kitab Suci member patokan dan prinsip-prinsip, yang bila ditaati, akan menolong membentuk keluarga bahagia sesuai rencana Allah.
Pertama adalah cinta kasih. Yesus mendemonstrasikan prinsip ini dengan menanggalkan hak-haknya sebagai Allah ketika Ia menjadi manusia. Kalau kita sungguh-sungguh mengasihi keluarga kita, dalam situasi apa pun kita bersedia berkorban… bahkan menyerahkan nyawa sekalipun bagi mereka. Mungkin mudah membuat pernyataan ini. Namun, cinta kasih yang sejati bukan sekedar kata-kata, tetapi harus terbukti dalam perbuatan nyata.
Kedua adalah saling menghormati atau saling menghargai. Anggota keluarga harus saling menghormati kendati berbeda pendapat. Ini memerlukan kerendahan hati yang siap untuk meminta maaf bila bersalah. Ini penting dalam pergaulan hidup.
Ketiga adalah kesetiaan. Tak peduli apa pun yang menghadang, kesetiaan amat penting bagi kelangsungan keluarga. Akhir-akhir ini ada kecenderungan yang terungkap. “Kalau sudah tidak harmonis, mengapa hubungan suami-istri harus dipertahankan?” Kalau tidak cocok lagi, bubar saja!” Namun, perceraian bukanlah jalan keluar, sebab perceraian hanya akan menimbulkan lebih banyak persoalan. Allah adalah Pemberi jalan keluar yang sejati. Dia akan menolong kalau kita berdoa kepadaNya mencari jalan petunjuk FirmanNya, dan mendengarkan nasehat yang bijak dari orang-orang yang hidup dekat dengan Dia.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Monday, February 22, 2010 0 komentar

“Semua orang melakukannya, mengapa tidak? Kita saling jatuh cinta toh?” Saudara bisa menemukannya dimana saja. Di film-film… ada! Di iklan…pun ada! Dengarkan music baik-baik. Disitupun ada! Tata cara berpakaian pun menyiratkannya. Seakan memang sudah seharusnya hubungan intim selalu ada dan jadi bagian hidup kita. Percaya atau tidak, hubungan intim dirancang oleh Allah. Dalam kemaha-besaranNya, Allah bukan saja menciptakan si Agus berbeda dengan si Ani, namun Agus dan Ani diciptakan berbeda dengan binatang.

Manusia punya kemampuan berpikir dan merasa. Salah satu tujuan hubungan intim adalah memperoleh keturunan, tetapi juga untuk kesenangan. Perhatikan baik-baik bahwa segala yang diciptakan Allah memiliki tujuan. Bahkan, ciptaan Allah juga punya urutan-urutan yang sangat teratur. Demikian halnya dengan hubungan intim, diawali dengan cinta, kasih, pernikahan, dan komitmen seumur hidup. Bila tidak, akibatnya adalah: kekacauan, konflik, bahkan kehancuran. Ada banyak contoh di sekitar kita. Pernahkan Anda mendengar bayi akibat “kecelakaan”? Artinya, bayi itu lahir di luar nikah, tanpa rencana dan persiapan, bahkan seringkali di luar pengetahuan. “Kok bisa hamil, padahal hubunga intimnya cuma sekali saja?” merupakan cetusan penuh rasa heran, bingung, dan putus asa yang bisa menjadikan orang kalap. Belum lagi bicara soal aborsi, perkosaan, pelecehan seksual, sampai soal AIDS.

Yesus amat menghormati ikrar pernikahan. Mukjizat pertama yang diadakanNya, terjadi di sebuah pesta pernikahan. Dalam peristiwa lain, Yesus berjumpa dengan seorang wanita yang sudah gonta-ganti pasangan hidup sebanyak lima kali, dan sekarang sedang “kumpul kebo” dengan seorang pria lain. Rupanya wanita ini berpikir bahwa kesenangan lahiriah dapat memuaskan kehausan jiwanya. Namun Yesus menjelaskan bahwa rasa haus yang ada dalam jiwanya hanya dapat dipuaskan oleh “air hidup” yang datang dari Allah.
Berita paling bagus adalah bahwa Tuhan sama sekali tidak mengingat kesalahan, pembangkangan, dan cara hidup kita yang tidak sesuai dengan kehendak Allah di masa lalu, asalkan kita memohon ampun dari padaNya dan berusakah hidup benar. Akhirnya, hubungan intim hanya boleh terjadi dalam hubungan pernikahan yang resmi.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Monday, February 15, 2010 0 komentar

Pernahkah saudara memandang wajah sendiri di dalam cermi, kemudian berkata dalam hati: “Aduh, jelek sekali!” “Saya selalu gagal..!” Pernahkan saudara menyatakan hal seperti ini pada diri sendiri? “Prestasi sekolah payah!” Prestasi olahraga lebih payah lagi..!” Mungkin saudara ingin menjadi tokoh tersohor, atlit ngetop, atau seniman music ternama. Mungkin ada tokoh idola yang ingin saudara tiru. Kalau demikian, tersenyumlah karena ini adalah hal yang biasa.


Orang-orang di sekeliling kita mungkin memiliki suatu keinginan untuk mengganti model hidung mereka…. Membesarkan mata sipit… meluruskan rambut keriting dan mengeritingkan rambut yang lurus, kaku bak duri landak. Yang kurus ingin sedikit gemuk. Yang tambun sangat ingin langsing seperti seorang atlit. Kulit yang sedikit putih. Jerawat yang sebaiknya hilang. “Sayonara”.

Tetapi orang-orang terkenal juga mempunyai kekurangan, dan bisa merasa minder. Orang yang kaya bisa juga merasa tidak aman. Mereka kuatir kalau-kalau uang mereka lenyap, atau harta mereka musnah. Setan pernah menawari Yesus semua kekayaan, kemewahan, dan kemegahan, dengan syarat…menyembah setan! Yesus menjawab, “Engkau harus menyembah Tuhan Allahmu, dan hanya kepadaNya saja engkau berbakti…”

Yesus mengerti betul strategi setan yaitu mengalihkan pusat perhatian manusia dari Allah dan mengarahkannya kepada keindahan-keindahan lahiriah. Oleh karena itu, Yesus mengajar murid-muridNya perihal kemurnian batin dan watak. Dia menegaskan bahwa berkat-berkat, kebahagiaan sejati, dan keuntungan kekal akan diperoleh mereka yang “mencari dahulu Kerajaan Allah dan Kebenarannya”.

Kalau kita bersandar kepada keindahan, kekayaan, persahabatan dan hal-hal lahiriah semata, kita hanya akan menerima kepuasan sesaat. Seseungguhnya, sesuatu yang kekal hanya dapat dilihat dengan pengertian rohani. Allah memberkati orang-orang yang bergantung padaNya, mereka yang empunya Kerajaan Sorga.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Monday, February 8, 2010 0 komentar

Subscribe here

Tentang Kami

My photo
Denpasar, Bali, Indonesia
WELLCOME to Gereja Kristen Protestan Simalungun Bali... Di sini tempat kita memuji Tuhan Yesus Kristus, tempat kita belajar Firman Tuhan... Let's praise Jesus Christ..!!Haleluya...

Pengurus Gereja

Pendeta
Pdt. Melena br. Turnip

Pimpinan Majelis

Vorhanger : St. Jansen Purba Sidagambir
Wapeng : St. Rajalim Saragih Simarmata
Sekretaris : Sy. Johny Damanik
Bendahara : St. W. Saragih Simarmata

Anggota Majelis
St. Rajalim Saragih
St. H. F. Sinaga
Sy. HJ. Sipayung
Sy. Enrico Purba
Sy. Doni F. Sinaga
Sy. Jayansen Sipayung
Sy. E. H. Sinaga
Sy. Jadima Purba Sidagambir
Sy. Benny Saragih
Sy. Jonrianto Purba

Seksi-seksi/Koordinator
Bapa: Sy. Jayansen Sipayung
Wanita: Ny. M. Lisbeth Br. Saragih
Pemuda: Sy. Donny Sinaga
SM: Ny. Evi K. Br. Girsang

Pembimbing
Bapa: St. H. F. Sinaga
Wanita: St. W. Saragih Simarmata
Pemuda: Sy. Jadima Purba Sidagambir
SM: Sy. Jonrianto Purba

Translate

GKPS Denpasar's Moments

Pensi Pgkps Denpasar

Ianan, Lokasi


View Tanjung Benoa in a larger map