Showing posts with label Sekolah Minggu. Show all posts
Showing posts with label Sekolah Minggu. Show all posts

Guru SM yang kekasih, anda adalah terang lilin dari Allah terhadap setiap anak yang kehidupannya anda pengaruhi dan didik. Anda mengajar dengan sikap-sikap anda sebagaimana juga dengan perkataan-perkataan anda. Jawablah ke-14 pertanyaan di bawah ini sebagai penilaian terhadap sikap anda, sehubungan dengan tanggung jawab anda dalam mengajar mereka.
Sikap-sikap Pribadi
1. Adakah Anda berusaha membuat diri Anda menjadi seorang yang mengesankan?
2. Adakah Anda mencoba melenyapkan sifat-sifat dari pribadi Anda yang tidak patut?
3. Adakah Anda mencoba memperkembangkan suara yang menyenangkan?
4. Adakah Anda periang, berprinsip, dan dapat diandalkan?
5. Adakah Anda penuh kesabaran dan pengendalian diri?
6. Adakah Anda percaya bahwa Allah telah memanggil Anda bekerja di antara anak-anak
dalam gereja Anda?
7. Adakah Anda berdoa setiap hari untuk para murid Anda dengan menyebutkan nama,
untuk orang tua mereka dan untuk persiapan-persiapan Anda?

Sikap-sikap Jabatan
8. Adakah Anda mengetahui dan menggunakan gagasan dan bahan-bahan baru untuk anak
didik Anda?
9. Adakah Anda mempelajari keadaan murid-murid Anda dan menyesuaikan cara serta
bahan-bahan pelajaran Anda dengan kebutuhan-kebutuhan mereka yang khusus?
10. Adakah Anda tiba di sekolah minggu paling lambat 15 menit sebelumnya?
11. Adakah Anda sudah menyiapkan pelajaran-pelajaran jauh hari sebelumnya, dengan
berdoa serta memikirkan tujuannya?

Respons Murid
12. Adakah pelajaran Anda mendorong anak-anak mengambil bagian dalam percakapan dan
kegiatan / aktivitas?
13. Adakah Anda merencanakan kegiatan-kegiatan yang menarik dan beraneka ragam,
membangkitkan rasa kegembiraan, hormat, kebaikan dan keramahan anak?
14. Adakah melalui percakapan, sikap dan kelakuan mereka menunjukkan kepada Anda
rasa kasih yang makin bertumbuh terhadap Allah, terhadap rumah-Nya, terhadap
Firman-Nya dan terhadap Putra-Nya, Tuhan Yesus Kristus?

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Monday, October 11, 2010 0 komentar

Gereja kerap kesulitan merekrut guru Sekolah Minggu dan pelayan anak yang benar-benar takut akan Tuhan dan mendedikasikan pelayanan sebaik-baiknya untuk memperkenalkan Kristus kepada anak. Tak jarang gereja membuat semacam “promosi” untuk menarik jemaatnya, supaya terjun dalam pelayanan anak.

Dalam suatu pembekalan bagi calon guru Sekolah Minggu, pendeta mengangkat Matius 18:6 sebagai bahan khotbahnya. Selesai acara, pengurus Sekolah Minggu menyatakan kekecewaan mereka. Sebab saat mereka ingin merangkul orang-orang baru, pendeta justru “menakut-nakuti” calon guru Sekolah Minggu dengan bacaan tadi (ayat 6). Sang pendeta hanya tersenyum. Ia mengingatkan bahwa sejak dulu tuaian memang banyak, tetapi pekerja sangat sedikit. Walau demikian, untuk tuaian yang satu ini kita tidak bisa merekrut sembarang pekerja (ayat 10). Semua pekerja dalam pelayanan anak harus sadar bahwa ia mengerjakan sesuatu yang sangat berharga. Karena itu konsekuensinya juga berat. Lebih baik sebuah batu giling diikatkan ke lehernya, dan ia ditenggelamkan ke laut apabila seorang anak kecil disesatkan oleh pengajarannya. Apalagi malah membuat anak berbuat dosa (ayat 7). Menjadi pelayan anak tidak sekadar “yang penting mau”.

Menjadi orang yang terlibat dalam pelayanan Sekolah Minggu perlu keseriusan, tidak sekadar asal. Karena itu, apabila kita memiliki hati yang terbeban untuk melayani anak serta mengerti betapa berharganya kepercayaan yang Tuhan berikan, Tuhan pasti akan menolong dan memampukan kita dalam menjalani pelayanan tersebut.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Wednesday, July 7, 2010 0 komentar

Melanjutkan rasa sukacita kategorial Sekolah Minggu GKSP Denpasar pada perayaan Pesta Sekolah Minggu yang telah lewat, Anak Sekolah Minggu dan Guru Sekolah Minggu GKPS Denpasar mengadakan kegiatan berupa aksi sosial yang diberi nama “Berbagi Kasih” ke TK. Samaritania yang berlokasi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung. Kegiatan ini merupakan bukti nyata kepedulian terhadap sesama kita yang membutuhkan perhatian lebih.

Pada hari Sabtu, 5 Juni 2010 beberapa Anak Sekolah Minggu dan Guru Sekolah Minggu sepakat untuk berangkat menuju lokasi. Hanya dalam hitungan menit setelah memasuki daerah yang akan dituju, indra penciuman kami telah mencium aroma yang tak sedap. Ya, hal ini wajar karena memang berada di lingkungan tempat pembuangan akhir sampah. Walaupun begitu menyiksa, hal itu tak menyurutkan niat kami untuk membantu sesama. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 1 kilometer, akhirnya kami sampai di tempat yang dimaksud, TK. Samaritania.

Kami disambut dengan sangat ramah. Kami menurunkan dan mengangkat barang-barang bawaan yang akan disumbangkan dibantu oleh beberapa pengurus di tempat itu. Pada saat itu, kami memang sedikit agak terlambat, sehingga kami harus cepat mempersiapkan segala sesuatu untuk acara. Keceriaan siang itu seakan membuat kami lupa bahwa sebenarnya tubuh kami ini sudah lelah. Kami justru bertambah semangat melihat wajah-wajah anak-anak yang hadir siang itu, kira-kira berjumlah 40 orang termasuk beberapa Anak Sekolah Minggu GKPS Denpasar. Mereka semua berbaur dan saling bercerita satu sama lain dengan gembira. Anak-anak di tempat ini adalah anak-anak yang kurang mampu maupun telah ditinggal ayah atau ibunya. Walau demikian, tetap terpancar kebahagiaan di wajah mereka.

Acara yang dilangsungkan cukup singkat. Kami mengajarkan beberapa lagu Sekolah Minggu dengan gerakan atau tanpa gerakan. Semua anak mengikuti dengan seksama. Sesekali kami tertawa bersama ketika ada beberapa anak yang salah dalam melakukan gerakan. Kemudian kami berkenalan satu sama lain untuk agar menambah keakraban. Setelah itu, Kak Besta Marpaung membawakan cerita motivasi bagi anak-anak dalam bentuk video yang ditampilkan menggunakan LCD proyektor. Semua anak begitu serius menonton video yang menampilkan seorang anak perempuan yang tak mempunyai tangan sejak lahir namun dapat melakukan berbagai hal seperti melukis, menulis, memasak, bahkan membawa kendaraan mobil. Anak-anak belajar bahwa mereka harus memiliki cita-cita setinggi langit. Untuk itu, mereka tidak boleh putus asa dalam usaha untuk meraihnya. Tetap bersemangat seperti perempuan yang tadi ditampilkan di video tersebut. Setelah menonton bersama, kami kembali diajak bergerak lagi untuk beberapa permainan yang dibawakan Kakak Desy br. Purba. Seluruh anak-anak bergembira dan bersemangat karena pemenangnya akan memperoleh hadiah.

Acara diakhiri dengan penyerahan bantuan oleh kategorial Sekolah Minggu GKPS Denpasar kepada pihak TK. Samaritania. “Semoga berkat Tuhan tetap mengalir bagi kita semua dann terima kasih untuk pelayanan Sekolah Minggu GKPS Denpasar hari ini, sungguh luar biasa…”, ujar ketua TK. Samaritania pada saat itu. Doa menutup pertemuan yang penuh makna hari itu. Mari kita belajar untuk dapat selalu peduli terhadap sesama dan juga bersyukur atas pemberian Tuhan bagi kita saat ini. Kami semua pulang dengan penuh sukacita.

Kakak2 dan abang2 GSM beserta ASM


Kak Desy dan Bang Eben memimpin games


Anak-anak TK Samaritania Serius nih ye mendengarkan...^^


Ayo, ngapain tuh???hahah..bermain games bersama..


Ini dia calon penerima hadiah games...ayo2 semangat...!


Penyerahan simbolis bantuan kepada ibu ketua yayasan oleh ketua GSM kak Evi br. Girsang

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Thursday, June 10, 2010 0 komentar

Suasana ceria dan penuh sukacita menghiasi wajah Anak Sekolah Minggu dan Guru Sekolah Minggu GKPS Denpasar pada hari itu. Bagaimana tidak? Hari Minggu 23 Mei 2010 yang lalu, semua Anak Sekolah Minggu beserta Guru Sekolah Minggu yang kompak mengenakan baju seragam berwarna biru merayakan Pesta Sekolah Minggu GKPS yang ke-42 sekaligus hari Turunnya Roh Kudus atau Pentakosta di GKPS Denpasar. Semua Anak Sekolah Minggu duduk rapi dan tertib di barisan depan gedung gereja.

Acara diawali dengan prosesi ibadah. Prosesi diikuti pula oleh beberapa Anak Sekolah Minggu yang membawa benda pot bunga sebagai simbol lingkungan hidup sesuai dengan tahun GKPS se-Indonesia 2010. Diiringi alunan musik yang lembut, semua jemaat bersama-sama menyanyikan lagu “Roh Kudus Kau Hadir di Sini”.

Tiba pada acara khusus, beberapa Anak Sekolah Minggu maju ke depan untuk membawakan puji-pujian Pantekosta yang langsung dilanjutkan dengan puisi dari seorang Anak Sekolah Minggu. Pada saat pembacaan puisi tersebut, terlihat beberapa Anak Sekolah Minggu yang membawa streofoam bertuliskan jenis-jenis buah Roh. Kemudian seluruh Anak Sekolah Minggu menampilkan persembahan vocal group dengan lagu “Thank You Jesus”. Adapun yang bertugas sebagai pengkhotbah pagi itu adalah kakak Nima Saragih. Khotbah yang dibawakan mengenai hari Pentakosta yang kemudian dikaitkan dengan buah-buah Roh sehingga Anak Sekolah Minggu begitu tertarik dan cukup berpartisipasi aktif dalam menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan pengkhotbah bahkan mendengarkan dengan serius Firman Tuhan. Seluruh Anak Sekolah Minggu mulai dari kelas kecil, kelas sedang, maupun kelas besar turut mengambil bagian dalam tugas pelayanan pada Minggu pagi itu.

Pada acara hiburan, seluruh jemaat terlebih dahulu diajak bernyanyi bersama lagu Sekolah Minggu yang memiliki gerakan. Dipimpin oleh guru-guru Sekolah Minggu, seluruh jemaat tampak antusias mengikuti gerakan-gerakan lucu yang diperagakan. Acara hiburan diisi pula koor dari kategorial bapa, inang, dan vocal group pemuda/i. Tiap-tiap kategorial tampaknya tak mau kalah dengan semangat Anak Sekolah Minggu yang terus menyala sejak pagi hingga siang. Seperti biasanya, diadakan pula lelang beberapa barang atau makanan yang disiapkan kategorial Sekolah Minggu. Puji Tuhan, target lelang yang diharapkan dapat tercapai. Seluruh rangkaian acara berlangsung dengan baik dari awal hingga selesai.

Terima kasih untuk seluruh anggota jemaat yang telah mendukung dan menunjukkan semangat persatuan yang indah sebagai suatu keluarga GKPS Denpasar. Kiranya berkat Tuhan senantiasa mengalir bagi kita semua sehingga kita dapat menjadi saluran berkat bagi kegiatan-kegiatan pelayanan kategorial Sekolah Minggu berikutnya. Thank You Jesus….God bless us!!!!

Ditulis oleh GKPS DENPASAR 0 komentar

Guru sekolah minggu tokoh yang paling utama dalam membimbing anak di sekolah minggu dan memperkembangkan anak agar mencapai/menuju kedewasaan. Oleh karena itu, hal yang pertama-tama harus diperhatikan guru untuk dapat menarik minat murid ialah penampilan dan sikapnya. Usahakan jangan terlalu formal dan penuh disiplin, agar anak tidak takut dan enggan di sekolah minggu.Guru harus mampu menjadi tokoh yang berkesan dan berwibawa. Di samping segi penampilan yang tidak boleh dilupakan, maka ada beberapa fungsi guru yang aktif yakni:

A. Mengawasi dan membantu anak dalam menghadapi kesukaran yang tak teratasi.
Contoh: mengapa seorang anak tidak disenangai teman-temannya? Mungkin si anak tidak dapat menemukan penyebabnya dan membutuhkan orang dewasa lain untuk memberi petunjuk dan mencari penyebabnya, untuk kemudian anak berusaha memperbaikinya. Jadi di sini guru berfungsi membantu proses sosialisasi, sehingga anak mampu menyesuaikan diri dengan teman-temannya.


B. Di dalam kelas, guru bertindak sebagai pemimpin, dalam arti memimpin segala aktivitas yang ada di kelas dan menentukan acara pelajaran. Semua keputusan ada di tangan guru, walau kadang-kadang pendapat murid menjadi bahan pertimbangan juga. Di sini guru harus mampu menguasai kelas dengan penuh wibawa. Memang benar bahwa wibawa, bakat dan intelligensia tidak dapat dicari atau dibeli, akan tetapi dalam hal wibawa seorang guru dapat membinanya melalui kesadarang terhadap kelemahan-kelemahan sendiri. Misalnya: pada waktu mengajar seorang guru mengobrol dengan guru lain yang sedang bertamu di kelas tersebut, lalu kelihatan asyik membicarakan salah satu murid yang ada di kelas tersebut, sambil sekali- sekali tertawa. Jelas, bahwa hal-hal tersebut akan mengurangi penghargaan murid terhadap gurunya. Harus diingat bahwa wibawa dimulai dari sikap menghargai guru. Kalau anak-anak mulai gaduh, maka wibawa guru mulai runtuh dan penguasaan kelas akan menjadi jauh lebih sulit.


Berwibawa bukan berarti harus bertindak dengan kekerasan, tetapi seperti yang dikatakan oleh seorang pakar pengajaran, bahwa guru harus bisa memperlihatkan sikap sebagai berikut:
a.Memerintah, dengan tujuan agar ditiru dalam melaksanakan tugas dengan tepat dan pasti
b.Hangat dan simpatik agar anak merasakan kebahagiaan, tanpa terlalu cemas akan prestasinya. Jadi selain guru harus tegas dalam menentukan tugas-tugas atau pekerjaan-pekerjaan yang wajib diselesaikan, ia harus bisa hangat dan ramah terhadap kebutuhan-kebutuhan muridnya, tanpa menuntut terlampau banyak dari segi prestasi.
Guru dipandang serba tahu dan serba mampu, oleh karena itu apa yang dikatakan guru dianggap selalu pasti dan benar. Jadi guru harus mampu menguasai tindakannya. Lebih bijaksana apabila kita mengatakan bahwa sekolah minggu merupakaan tempat di mana murid dan guru datang bersama-sama dan masing-masing memberikan apa-apa yang dibutuhkan baik oleh murid maupun oleh guru. Anak-anak mempunyai kebutuhan untuk diterima, tetapi guru mempunyai kebutuhan untuk memberi dan dikenal, sesuai dengan pengabdiannya. Selain fungsi-fungsi guru seperti yang telah disebutkan di atas, yang juga penting adalah bagaimana hubungan antara guru dan murid. Oleh karena itu harus diperhatikan bagaimana guru melihat dirinya sendiri, apakah ia memandang dirinya sebagai pemimpin yang paling. Berkuasa, atau sebagai orang tua, sebagai teman yang lebih tua yang membantu murid kalau diperlukan. Pandangan ini akan menentukan corak hubungan yang terjadi antara guru dan murid. Sebenarnya sebagai guru, ia memiliki berbagai kelebihan yang tidak dimiliki oleh murid dan hal ini merupakan sumber kekuatan untuk menguasai kelas dan menarik perhatian murid.

Trio Sekolah Minggu ^_^


Ruang Sekolah Minggu

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Wednesday, March 24, 2010 0 komentar

Sebagai seorang guru sekolah minggu, kita memiliki tanggung jawab yang besar untuk memimpin, mengajar, dan membina anak-anak sekolah minggu agar tumbuh dalam fisik dan iman. Selama proses tersebut, kita tentu menjadi contoh yang terbaik buat anak-anak sekolah minggu. Oleh karena itu, penting bagi Guru sekolah minggu menjadi teladan yang terbaik bagi mereka. Hal ini tentunya akan menentukan kualitas anak-anak didikan kita suatu saat nanti, karena apa yang kita tunjukkan dan ajarkan pada mereka saat ini akan selalu mereka ingat hingga mereka dewasa nanti. Berikut adalah beberapa golden rule yang perlu guru sekolah minggu perhatikan dan lakukan selama menjadi seorang guru sekolah minggu.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Sunday, February 14, 2010 0 komentar

Bila seseorang mengajar, ini berarti ia sudah mengemban tugas moral, yaitu moral sebagai orang yang dianggap dapat menurunkan apa yang ia miliki untuk memberikan pengetahuan Firman Allah. Tugas moral bahwa ia tidak akan mengkhianati tentang Firman Allah, untuk menjadikan akan seorang manusia yang berguna dan taat kepada Tuhan. Inilah citra keguruan. Yang ideal adalah, di samping guru mengajarkan Firman Allah, juga sebagai pengganti orang tua di sekolah, menyelami jiwa murid-muridnya. Kita tahu bahwa masyarakat selalu mempunyai hak untuk menilai guru dengan sikap yang sangat kritis. Orang tua yang mempercayakan anaknya kepada sekolah minggu, berhak mengeluh bila ia mengetahui hak anaknya tidak dipenuhi. Anak selalu berhak untuk mendapatkan perhatian penuh dari gurunya.

Seorang guru sekolah minggu mempunyai kewajiban moril terhadap masyarakat, bahwa ia melaksanakan tugasnya dengan daya upaya, kejujuran dan kesungguhan yang tidak bisa ditawar. Dari sini, kita dapat mengerti bahwa dengan hanya berbekal ilmu pengetahuan seberapa pun hebatnya, belum cukup untuk dapat menyebut diri sebagai guru. Meskipun kurikulum yang ada di sekolah minggu adalah baik, tetapi keberhasilan kurikulum dalam pelaksanaannya, selalu menuntut kecerdasan pengajar untuk mencari cara yang luwes dalam menjalankannya. Modal pertama yang harus kita miliki sebagai sumber dan titik tolak dalam pengajaran adalah “kasih sayang”. Apakah kita mampu menganggap setiap murid yang dipercayakan kepada kita, sebagai anak kita sendiri dengan segala kekurangan dan kelebihannya? Setiap murid bukanlah suatu benda mati yang dapat dijadikan barang mainan sebagai mangsa pelampiasan kekuasaan gurunya. Sebagai seorang guru, kita harus dapat menguasai diri, harus mampu mengendalikan diri, oleh karena keberhasilan seorang guru ditentukan oleh banyak hal yaitu dari penguasaan diri, pembawaan atau sikap, penggunaan bahasa yang baik (bukan bahasa yang kotor atau kasar atau bahasa pasar/dagang) dan keterbukaan sikapnya.
Tugas dan Kewajiban Seorang Guru Sekolah Minggu
Guru sekolah minggu tokoh yang paling utama dalam membimbing anak di sekolah minggu dan memperkembangkan anak agar mencapai / menuju kedewasaan. Oleh karena itu, hal yang pertama-tama harus diperhatikan guru untuk dapat menarik minat murid ialah penampilan dan sikapnya. Usahakan jangan terlalu formal dan penuh disiplin, agar anak tidak takut dan enggan di sekolah minggu.Guru harus mampu menjadi tokoh yang berkesan dan berwibawa. Di samping segi penampilan yang tidak boleh dilupakan, maka ada beberapa fungsi guru yang aktif yakni:

Mengawasi dan membantu anak dalam menghadapi kesukaran yang tak teratasi.
Contoh: mengapa seorang anak tidak disenangai teman-temannya? Mungkin si anak tidak dapat menemukan penyebabnya dan membutuhkan orang dewasa lain untuk memberi petunjuk dan mencari penyebabnya, untuk kemudian anak berusaha memperbaikinya. Jadi di sini guru berfungsi membantu proses sosialisasi, sehingga anak mampu menyesuaikan diri dengan teman-temannya.

Di dalam kelas, guru bertindak sebagai pemimpin, dalam arti memimpin segala aktivitas yang ada di kelas dan menentukan acara pelajaran. Semua keputusan ada di tangan guru, walau kadang-kadang pendapat murid menjadi bahan pertimbangan juga. Di sini guru harus mampu menguasai kelas dengan penuh wibawa. Memang benar bahwa wibawa, bakat dan intelligensia tidak dapat dicari atau dibeli, akan tetapi dalam hal wibawa seorang guru dapat membinanya melalui kesadarang terhadap kelemahan-kelemahan sendiri. Misalnya: pada waktu mengajar seorang guru mengobrol dengan guru lain yang sedang bertamu di kelas tersebut, lalu kelihatan asyik membicarakan salah satu murid yang ada di kelas tersebut, sambil sekali- sekali tertawa. Jelas, bahwa hal-hal tersebut akan mengurangi penghargaan murid terhadap gurunya. Harus diingat bahwa wibawa dimulai dari sikap menghargai guru. Kalau anak-anak mulai gaduh, maka wibawa guru mulai runtuh dan penguasaan kelas akan menjadi jauh lebih sulit.

Berwibawa bukan berarti harus bertindak dengan kekerasan., tetapi seperti yang dikatakan oleh seorang pakar pengajaran, bahwa guru harus bisa memperlihatkan sikap sebagai berikut:
a. Memerintah, dengan tujuan agar ditiru dalam melaksanakan tugas dengan tepat dan pasti
b. Hangat dan simpatik agar anak merasakan kebahagiaan, tanpa terlalu cemas akan prestasinya. Jadi selain guru harus tegas dalam menentukan tugas-tugas atau pekerjaan-pekerjaan yang wajib diselesaikan, ia harus bisa hangat dan ramah terhadap kebutuhan-kebutuhan muridnya, tanpa menuntut terlampau banyak dari segi prestasi.

Guru dipandang serba tahu dan serba mampu, oleh karena itu apa yang dikatakan guru dianggap selalu pasti dan benar. Jadi guru harus mampu menguasai tindakannya. Lebih bijaksana apabila kita mengatakan bahwa sekolah minggu merupakaan tempat di mana murid dan guru datang bersama-sama dan masing-masing memberikan apa-apa yang dibutuhkan baik oleh murid maupun oleh guru. Anak-anak mempunyai kebutuhan untuk diterima, tetapi guru mempunyai kebutuhan untuk memberi dan dikenal, sesuai dengan pengabdiannya. Selain fungsi-fungsi guru seperti yang telah disebutkan di atas, yang juga penting adalah bagaimana hubungan antara guru dan murid. Oleh karena itu harus diperhatikan bagaimana guru melihat dirinya sendiri, apakah ia memandang dirinya sebagai pemimpin yang paling. Berkuasa, atau sebagai orang tua, sebagai teman yang lebih tua yang membantu murid kalau diperlukan. Pandangan ini akan menentukan corak hubungan yang terjadi antara guru dan murid. Sebenarnya sebagai guru, ia memiliki berbagai kelebihan yang tidak dimiliki oleh murid dan hal ini merupakan sumber kekuatan untuk menguasai kelas dan menarik perhatian murid.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Thursday, January 14, 2010 0 komentar

Sembilan periode hidup manusia:
1.0-7 thn, kebutuhan hak asuh dan kasih sayang. Jika tidak terpenuhi anak akan kesulitah di periode berikutnya. Contoh: mengasuh anak sendiri lebih baik daripada memanfaatkan baby sitter.
2.7-14 thn, periode bermain dan berkelompok. Jika tidak terpenuhi maka akan mencarinya pada saat yang akan datang.
3.14-21 thn, periode prestasi. Jika tidak terpenuhi anak akan mencari perhatian dan kurang pergaulan.
4.21-28 thn, periode bercinta. Harus merasakan jatuh cinta, jangan membatasi mereka.
5.28-35 thn, periode mengasuh. Ingin mengasuh apa saja.
6.34-42 thn, periode mulai menerima tanggung jawab. Memegang komitmen yang besar.

7.42-49 thn, periode meraih impian-impian.
8.49-56 thn, periode pelayanan. Pelayanan menjadi kebutuhan utamanya.
9.56-dst, periode kepuasan. Harus merasa enjoy.
Yang paling penting bagi GSM adalah memperhatikan periode 1 dan 2 pada anak. Kita harus peka.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Tuesday, September 1, 2009 1 komentar


Ditulis oleh GKPS DENPASAR Wednesday, August 5, 2009 0 komentar





Ditulis oleh GKPS DENPASAR Sunday, August 2, 2009 0 komentar





Ditulis oleh GKPS DENPASAR 0 komentar

Pada saat menyampaikan sesuatu, guru SM sebaiknya tidak menggunakan istilah yang sulit dipahami oleh anak-anak. Juga guru sebainya menggunakan bahasa sehari-hari yang bisa dipahami oleh anak.
Berikut contoh-contoh istilah yang sebaiknya digunakan sebagai berikut:
- NAKAL atau JAHAT -> DOSA
- DIMAAFKAN KENAKALANNYA -> DIAMPUNI DOSANYA
- BAIK HATI -> HIDUP BARU
- PENOLONG -> JURU SELAMAT
- BERCERITA -> BERSAKSI
- SAYANG -> CINTA
- PENDETA -> NABI, IMAM, atau RASUL
- GEREJA -> BAIT ALLAH

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Sunday, July 26, 2009 0 komentar


Berikut ini penulis ingin memberikan catatan untuk kreasi yang sering dipakai dalam berbagai kelas SM, misalnya:
a.Kreasi Kanon
Bebedapa lagu tertentu dapat dinyanyikan secara kanon, yaitu dengan membagi anak-anak dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok akan menyanyi pada saat yang tidak bersamaan (biasanya berbeda satu baris kalimat saat mulai). Contoh lagu yang biasa dinyanyikan secara kanon adalah lagu:
- Matahari bersinar t’rang
- Halleluya (3x) Puji Tuhan
b.Dengan tidak menyanyikan kata tertentu
Dengan meminta anak-anak tidak menyanyikan satu kata tertentu dari sebuah lagu, misalnya pada lagu: “Saya bergirang, mengapa kau bergirang? Saya bergirang, apa sebabnya? Saya bergirang, mengapa kau bergirang? Karena saya anak Tuhan ……. ” dan seterusnya ….
Misalnya: anak-anak tidak boleh mengatakan kata “bergirang” tetapi kata-kata lainnya harus tetap dinyanyikan. Pada saat mennyanyikan lagi lagu ini, guru dapat menentukan kata lain lagi (misalnya: kata ‘saya’) yang tidak boleh dikatakan. Kreasi ini sangat menarik dan disukai anak-anak.
c. Kreasi Aktivitas Sebelum/Sesudah Lagu
Anak-anak diminta melakukan suatu aktivitas sebelum atau sesudah sebuah lagu dinyanyikan, misalnya diminta untuk:
- Berbaris/berjalan di tempat
- Bertepuk tangan dengan semakin lama semakin keras
- Menirukan suara music
- Menirukan suara binatang, dan sebagainya
Sumber: Paulus Lie

Ditulis oleh GKPS DENPASAR 0 komentar

Ini dia keceriaan Acara Paskah Sekolah Minggu GKPS Denpasar....
Akhirnya bisa diupload juga...

1.Apin Silalahi, Eva Sinaga, dan Grace Sipayung sedang mewarnai...lucu ya mereka...hihi..



2. Asyiknya mewarnai...(Julio Girsang, Oka Sinaga, dan Lukas Hutabarat)



3. "Asyik....aku dapat satu!!!", si Ucok mengangkat tangan...


4. Cari apaan tuh ibu-ibu?


5. Mama Lukas sedang Berpose....hihi....lucunya...

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Tuesday, July 14, 2009 0 komentar

Bagi yang ingin mendownload file TTS Alkitab berhadiah yang digunakan untuk pencarian dana pesta SM GKPS Denpasar 2009 dapat meng-klik link di bawah ini. File ini dapat diedit sesuai kebutuhan karena berekstensi .xls... Semoga bermanfaat... Tuhan Yesus memberkati...
Download1
Download2

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Wednesday, July 8, 2009 3 komentar

Minggu, 26 Juni 2009 telah dilakukan pertemuan orangtua ASM dengan GSM GKPS Denpasar untuk membahasn beberapa materi yang telah dipost sebelumnya...
Semoga hasil pertemuan ini tidak sia-sia dan menghasilkan yang terbaik untuk kemuliaan Yesus Kristus!

Selamat melayani GSM!




Ditulis oleh GKPS DENPASAR Monday, July 6, 2009 0 komentar

1. Pelaporan Program GSM yang sudah terlaksana dan akan dilaksanakan sampai pada semester I pada tahun 2009. Diharapkan kepada orang tua untuk mendukung program SM baik itu dalam hal pengumpulan dana (Spt: Bazaar, dll). Karena dana itu akan digunakan untuk pengadaan seragam Sekolah Minggu dan melengkapi seragam yang sudah ada sebelumnya.
2. Pemberitahuan kepada masing-masing orang tua ASM bahwa GSM akan mengadakan pengambilan gambar secara tersembunyi (Candid Camera) untuk mengetahui kegiatan dan aktivitas ASM dan orang tua. Diharapkan dengan adanya Audio-Visual ini dapat menjadi bahan bagi kita (Orang tua & GSM) untuk bisa saling mendukung untuk kemajuan ASM GKPS.
3. GSM mengungkapkan kendala-kendala yang dihadapi dalam pelayanan di Sekolah Minggu.
4. GSM mengharapkan kerja sama dari Orang Tua untuk mempersiapkan segala keperluan anak sekolah minggu dari rumah masing-masing (Spt: Persembahan, Alkitab, Alat Tulis, Air Minum/makanan ringan, mengajari/ membiasakan anak berdoa di rumah,dll). Disamping itu juga diharapakan bagi orang tua yang ikut serta kebaktian dengan anaknya di sekolah minggu untuk mengurangi aktivitasnya (Spt: ngerumpi, becanda, mengetahui sikon tempat kebaktian) membantu GSM dalam kebaktian untuk menertibkan anaknya.
5. GSM mengharapakan agar sarana dan prasarana yang sudah ada sekarang agar diperlengkapi lagi untuk menunjang kegiatan ASM karena yang ada sekarang sudah kurang memadai.(Cth: terpal, dll).
6. GSM akan memberlakukan formulir hukuman bagi ASM. Formulir ini akan ditandatangani oleh orang tua saat hari itu juga (setelah kebaktian dewasa). Selain untuk bahan accuan bagi GSM, formulir ini untuk sebagai pemberitahuan bagi orang tua akan aktivitas anaknya di SM selama kegiatan kebaktian berlangsung. Formulir ini akan direkap pada akhir tahun dan akan diberikan kepada orang tua sebagai hasil evaluasi anaknya di sekolah minggu selama setahun (satu semester).
7. GSM bersedia untuk menerima adanya kritik dan saran atau masukan dari orang tua untuk kemajuan kegiatan kebaktian sekolah minggu.
8. Mulai bulan Juli, pembagian kelas akan diadakan sejak awal kebaktian. Jadi dimohon kepada orangtua untuk mempercayakan ASM kepada GSM. Dan GSM juga akan berusaha untuk mengetahui jam selesainya orang tua dari kebaktian agar orang tua tidak kelamaan menunggu.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Friday, July 3, 2009 2 komentar

Pesta sekolah minggu tahun ini akan dilaksanakan pada bulan Mei. Seluruh guru Sekolah Minggu se-GKPS mari kita sukseskan pesta Sekolah Minggu tahun ini. Kita siapkan yang terbaik untuk kemuliaan nama Tuhan. Kebetulan tahun ini adalah tahun keluarga maka konsep pesta kita usahakan juga berkaitan dengan keluarga, selamat pesta Sekolah Minggu!!Tuhan mamberkati kita.

Klik di sini jika ingin download tata ibadahnya.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Tuesday, April 21, 2009 0 komentar

RPL sekolah Minggu merupakan program GKPS dari pusat yang dilakukan setahun sekali. Program ini sangat bermanfaat bagi seluruh guru-guru Sekolah Minggu GKPS se-Indonesia maupun pengurus-pengurusnya. Pada RPL tahun ini, GKPS Denpasar mengirimkan 1 orang saja wakilnya yaitu Sdra. Evans Lumban Gaol. Hal ini dikarenakan tidak adanya dana yang mencukupi untuk keberangkatan seluruh guru Sekolah Minggu GKPS Denpasar. Akan tetapi hal tersebut tidak menjadi masalah besar karena seluruh guru-guru Sekolah Minggu mempercayai Sdra. Evans Lumban Gaol untuk menjadi orang yang bertanggung jawab terhadap keikutsertaannya di kegiatan ini.
RPL di Cipanas berlangsung selama 4 hari 3 malam di mana seluruh kegiatan yang berlangsung di sana sangat berbobot seperti adannya pembinaan guru-guru Sekolah Minggu tentang bagaimana cara mengajar anak-anak yang baik dan benar juga beberapa konsep tentang pelaksanaan sermon yang baik dalam acara Baca Gali Alkitab.



Selama mengikuti acara RPL tersebut seluruh guru-guru Sekolah Minggu yang ada di sana dapat saling bertukar pikiran satu dengan yang lainnya tentang pengalamannya selama menjadi seorang guru Sekolah Minggu.
Mejadi seorang guru Sekolah Minggu tidaklah mudah. Butuh banyak pengorbanan baik dari segi waktu, pikiran, maupun materi. Itu tidaklah menjadi masalah, karena pelyananan kita buat Tuhan jauh lebih berharga di mataNya. Untuk itu guru-gur Sekolah Minggu hendaklah setia dalam melayani meskipun banyak masalah datang silih berganti.Amin

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Tuesday, April 14, 2009 0 komentar

Subscribe here

Tentang Kami

My photo
Denpasar, Bali, Indonesia
WELLCOME to Gereja Kristen Protestan Simalungun Bali... Di sini tempat kita memuji Tuhan Yesus Kristus, tempat kita belajar Firman Tuhan... Let's praise Jesus Christ..!!Haleluya...

Pengurus Gereja

Pendeta
Pdt. Melena br. Turnip

Pimpinan Majelis

Vorhanger : St. Jansen Purba Sidagambir
Wapeng : St. Rajalim Saragih Simarmata
Sekretaris : Sy. Johny Damanik
Bendahara : St. W. Saragih Simarmata

Anggota Majelis
St. Rajalim Saragih
St. H. F. Sinaga
Sy. HJ. Sipayung
Sy. Enrico Purba
Sy. Doni F. Sinaga
Sy. Jayansen Sipayung
Sy. E. H. Sinaga
Sy. Jadima Purba Sidagambir
Sy. Benny Saragih
Sy. Jonrianto Purba

Seksi-seksi/Koordinator
Bapa: Sy. Jayansen Sipayung
Wanita: Ny. M. Lisbeth Br. Saragih
Pemuda: Sy. Donny Sinaga
SM: Ny. Evi K. Br. Girsang

Pembimbing
Bapa: St. H. F. Sinaga
Wanita: St. W. Saragih Simarmata
Pemuda: Sy. Jadima Purba Sidagambir
SM: Sy. Jonrianto Purba

Translate

GKPS Denpasar's Moments

Pensi Pgkps Denpasar

Ianan, Lokasi


View Tanjung Benoa in a larger map