“Siapa bilang dunia ini adil??” Berbuat baik….diperlakukan baik…Menabur kebenaran….menuai kejahatan…Jadi, bagaimana?? Biasanya cetusan-cetusan tersebut diungkapkan dengan wajah muram sambil menggeleng-gelengkan kepada. Memang…. Lingkungan kita tidak adil…. Dalam semua aspek kehidupan. Jadi, bagaimana?
Menghadapi keadaan ini, ada beberapa tanggapan yang dapat kita pilih untuk dilakukan.
1.Marah…. Protes… berontak…. dan berunjuk rasa
2.Pasrah…. menyerah…. dan menjadi korban dari ketidakadilan
3.Cuek…. acuh…. dan berkata: “Bodo amat…emangnya gue pikirin?”
4.Berdiam diri….merenung…dan bertanya dalam hati, “Bagaimana ya rasanya bersikap dan bertindak dengan benar dalam situasi seperti ini”
Kira-kira 2000 tahun yang lalu, ada seorang pemuda yang sering diperlakukan tidak adil. Ironisnya, Ia seorang pejuang keadilan dan kebenaran. Namun, Ia memperjuangkannya bukan dengan kekerasan, tetapi dengan kasih. Ia mengajarkan prinsip hidup yang sungguh mengagumkan. KataNya, “Kasihilah mereka yang berlaku tidak adil kepadamu dan …. doakan mereka!” KataNya lagi, “Kalau engkau hanya berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepadamu, apa keistimewaannya??” Kalau engkau hanya sayang kepada orang yang menyayangimu, apa luar biasanya? ….Tidak!! Tapi, saat orang berlaku tidak adil padamu, engkau harus tetap berbuat baik dan mengasihinya.” Bahkan….ketika ia dijatuhi hukuman mati secara tidak adil, Ia tetap mempraktekkan prinsip kasih tersebut. Dalam keadaan sekaratpun, Ia berseru, “Ya Allah, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”. Orang muda itu adalah Yesus.
Memang dalam dunia ini kita tidak akan memperoleh keadilan yang sempurna. Namun, kita harus tetap memperjuangkannya. Karena sekecil apapun hasilnya, tetap bermanfaat bagi kesejahteraan manusia. Dan…. keadilan itu harus diperjuangkan dengan prinsip kasih. Karena jika tidak, justru dapat merusak kesejahteraan manusia. Kalau demikian, kapan kita akan memperoleh keadilan yang sempurna?? Yesus berjanji, bahwa keadilan yang sempurna akan kita nikmati bersama dengan Dia dalam kehidupan Kekal yang akan datang.
0 komentar