“Pokoknya…sukses!!!” “Hanya inikah makna hidup??” Banyak anak muda merasa tahu apa yang mereka ingin capai dalam hidup. Namun cara untuk mencapainya, itulah yang membingungkan. Salah satu cara untuk mengatasi kebingungan ini ialah meminta nasihat orang tua, guru, sahabat yang bijak, dan orang-orang lain yang kita percayai.
Kitab Suci merupakan sumber terpenting untuk mencari kesuksesan hidup. Yesus berkata, kalau kita mencari dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, hal-hal penting lainnya akan diberikan kepada kita.
Lingkungan kita mengukur kesuksesan berdasarkan: suksesnya studi, banyaknya uang yang dimiliki, mewahnya rumah, atau banyaknya harta milik dan kekayaan. Tidaklah salah untuk menjalani pendidikan tinggi yang baik. Tidaklah salah untuk menjadi kaya.
Namun, dalam jangka panjang ada hal lain yang jauh lebih penting. Karena, saat kita meninggal dunia, kita tidak akan membawa harta milik , pendidikan , dan kekayaan kita.
Bayi yang baru lahir selalu menggengam tangannya, bak mau berkata, “aku mau semua!!” Saat meninggal, tangan seseorang terkulai lemas seolah berkata “Aku tidak bawa apa-apa.” Yang tertinggal hanyalah perbuatan baik yang dilakukan dalam nama Tuhan. Sukses sejati hanya bisa dihitung secara rohani pada saat seseorang menyelesaikan hidupnya.
Kitab Suci merupakan sumber terpenting untuk mencari kesuksesan hidup. Yesus berkata, kalau kita mencari dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, hal-hal penting lainnya akan diberikan kepada kita.
Lingkungan kita mengukur kesuksesan berdasarkan: suksesnya studi, banyaknya uang yang dimiliki, mewahnya rumah, atau banyaknya harta milik dan kekayaan. Tidaklah salah untuk menjalani pendidikan tinggi yang baik. Tidaklah salah untuk menjadi kaya.
Namun, dalam jangka panjang ada hal lain yang jauh lebih penting. Karena, saat kita meninggal dunia, kita tidak akan membawa harta milik , pendidikan , dan kekayaan kita.
Bayi yang baru lahir selalu menggengam tangannya, bak mau berkata, “aku mau semua!!” Saat meninggal, tangan seseorang terkulai lemas seolah berkata “Aku tidak bawa apa-apa.” Yang tertinggal hanyalah perbuatan baik yang dilakukan dalam nama Tuhan. Sukses sejati hanya bisa dihitung secara rohani pada saat seseorang menyelesaikan hidupnya.
0 komentar