Hubungan seorang anak dan orangtuanya dimulai saat anak tersebut masih kecil, bahkan ketika anak tersebut masih di dalam kandungan. Sejak kita menerima Dia sebagai Juruselamat pribadi kita, hubungan pribadi kita dengan-Nya melalui waktu teduh merupakan sesuatu yang alami dan sangat kita butuhkan. Apakah waktu teduh harus dilakukan pada pagi hari? Tuhan Yesus sendiri tidak pernah mengatakan bahwa waktu teduh harus dilakukan pada pagi hari walaupun Dia melakukannya pada pagi hari (Markus 1:35). Yang lebih penting adalah bagaimana kita memiliki dan mengkhususkan waktu tertentu untuk mengadakan waktu teduh.
1.Sediakan waktu yang teratur setiap hari. Sebaiknya pada pagi hari sebelum kita memulai kegiatan hari itu. Mulailah dengan 15 menit. Sesudah kebiasaan itu tertanam, sediakanlah waktu yang lebih lama.
2.Carilah tempat yang tenang, hindari suara-suara yang dapat mengganggu, misalnya suara radio, tape recorder, dan lain-lain.
3.Tenangkan hati dan harapkan kehadiran Tuhan. Tujuan waktu teduh adalah untuk memenuhi kebutuhan kita akan Tuhan, mengisi “tangki” rohani kita se-belum perjalanan pada hari itu dimulai.
4.Bacalah Alkitab dengan mengikuti buku penuntun seperti Renungan Harian, Santapan Harian, Saat Teduh, yang dapat Anda peroleh di toko-toko buku kristiani. Atau renungkanlah satu bagian dari Alkitab selama satu minggu, misalnya Matius 5-7, Yohanes 15, 17, dan lain-lain.
5.Tanyakan kepada diri kita pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
•Adakah firman Tuhan hari ini berbicara tentang sifat-sifat Allah, hubungan kita dengan-Nya, atau hubungan kita dengan sesama?
•Apakah hal-hal praktis yang harus saya ingat dan taati sepanjang hari ini dan hari-hari selanjutnya?
•Adakah sifat-sifat buruk dan dosa yang harus kita buang?
•Apakah bagian Alkitab ini memberikan suatu teladan kepada kita untuk menghadapi kehidupan?
•Apakah bagian Alkitab ini memberi peringatan atau larangan tertentu kepada kita?
•Tindakan-tindakan konkret apa yang harus kita lakukan?
6.Tulis dalam buku khusus apa yang Tuhan ajarkan setiap hari. Catatan khusus ini membantu kita untuk mengingat kembali dan meneguhkan apa yang telah kita dapat pada waktu teduh. Catatan ini juga membantu kita saat mengevaluasi diri.
7.Doakan apa yang telah kita dapatkan melalui waktu teduh hari itu, juga bawa dalam doa segala tindakan konkret yang akan kita lakukan hari itu dan serah-kanlah diri kita pada pimpinan Tuhan.
8.Biasakan untuk mengevaluasi setiap hari (sebelum tidur atau keesokan harinya) apa yang Tuhan lakukan dalam diri kita. Evaluasi akan membantu kita melihat sejauh mana kita telah melakukan perintah-Nya, dan menyerahkan segala kelemahan kita kepada-Nya.
Saran bacaan lebih lanjut:
-Bagaimana Bersaat Teduh (Warren & Ruth Myers), diterbitkan oleh Kalam Hidup.
(Dikutip dari buku “Aku Mau Bertumbuh” karya Panitia KATA Yogyakarta, hal 36-40)