Memasuki tahun baru, apa yang ada dipikiran Anda? Bersyukur? Atau, justru gentar menghadapi tantangan zaman yang kian berat? Ancaman global warming, bencana alam, krisis ekonomi maupun politik, terus-menerus melanda. Bagaimana kita sebagai anak Tuhan menyikapi pergumulan-pergumulan pada tahun yang baru ini?
Keluaran 16 bercerita tentang bangsa Israel yang bersungut-sungut karena kehabisan perbekalan setelah dua bulan berjalan di padang gurun (ayat 2). Mereka menuduh Musa dan Harun membawa mereka ke padang gurun hanya untuk membunuh mereka dengan kelaparan (ayat 3). Tuhan mendengar keluhan dan omelan mereka. Sejak itu, Dia mengirimkan manna untuk mereka setiap pagi—kecuali pada hari Sabat—selama 40 tahun (ayat 35).
Ada dua hal yang bisa kita pelajari dari pengalaman bangsa Israel ini. Pertama, ketika masalah datang, janganlah kita bersungut-sungut dan menyalahkan orang lain. Itu tiada guna, bahkan mendukakan hati Tuhan. Kedua, krisis yang terjadi di hidup manusia merupakan kesempatan bagi Tuhan untuk menunjukkan pemeliharaan-Nya. Manna turun setelah perbekalan orang Israel habis. Tuhan kerap kali mengizinkan krisis mengimpit kita supaya kita lebih menyadari kasih dan kuasa-Nya. Tuhan melakukan itu karena secara manusiawi, kita cenderung tidak mau berserah kepada-Nya sebelum benar-benar terpojok.
Setiap pagi ketika kita bangun tidur dan pikiran akan beban-beban yang ada di hadapan memasuki otak kita, ingatlah bahwa Tuhan memberikan hari yang baru untuk sekali lagi Dia menyatakan kasih kepada kita lewat segala yang Dia izinkan terjadi.
Appreciate the information. Done well!