Simalungun merupakan daerah dengan julukan Lumbung beras di Prov Sumatera Utara yang didukung dengan sejumlah prasarana irigasi yang baik. Untuk mempertahankan julukan tersebut dan untuk mendukung tujuan pembangunan sector pertanian yakni melestartikan ketahanan pangan nasional yang didukung oleh prasarana irigasi yang mantap yang mantap.
Untuk itu, sejak tahun 2006 hingga saat ini Kab. Simalungun menjadi pilot project Water Resources and Irrigatio Sector Management Program (WISMP), dengan tujuan mengkonsolidasikan sector sumber daya air dan irigasi yang sudah disentralisasi serta lembaga pengelola irigasi di tingkat masyarakat yang telah dibentuk dalam rangka reformasi watsal.
Hal tersebut di katakana Bupati Simalungun dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Ir. Mahrum Sipayung, MS saat membuka sosialisasi SK Bupati Simalungun No. 188.45-229/Bppd tahun 2009 tentang redefenisi tugas kelembagaan pengelola irigasi Kab. Simalungun, bertempat di Siantar Hotel Pematang Siantar, Kamis kemarin.
Dikatakan, program WISMP ini dilaksanakan melalui penyelenggaraan proses penguatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah dan masyarakat (Panriahan Pamokkahan, P3A, GP3A/IP3A) dalam mencapai peningkatan kinerja pengaturan dan perencanaan sector sumber daya air dan irigasi serta untuk meningkatkan kemampuan dan pendanaan dari instansi-instasi pemerintah terkait dan masyarakat petani pemakai air dalam menjaga keberlanjutan sector sumber daya air.
Selanjutnya dalam sambutan terbut Bupati mengatakan, SK ini juga merupakan salah satu kegiatan dari WISMP. Dalam SK ini redefinisi tugas kelembagaan irigasi meliputi instansi pemerintah, Panriahan Pamokkahan, P3A, GP3A/IP3A dan komisi irigasi.
Sedangkan penyusunan SK ini menurut Bupati, dilatarbelakangi pengembangan dan pengelolaan sisitem irigasi yang bertujuan mewujudkan kemanfaatan air dalam bidang pertanian yang diselenggarakan secara terpadu.
Di akhir sambutannya Bupati mengharapkan, kepada para peserta dalam sosialisasi ini diharapkan agar dapat mengikutinya dengan sungguh-sungguh dan dapat lebih memahami tentang redefinisi tugas kelembagaan pengelolaan irigasi Kab. Simalungun, sehingga dapat menghasilkan out put dan out come terhadap kesejahteraan masyarakat.
Kepala Bappeda Simalungun Drs Jumsadi Damani, SH, M.Hum melaporkan sosilaisasi SK ini diikuti oleh 100 orang peserta yan terdiri dari unsure instasni pemerintah terkait, akademisi, PMS, penguru dan perwakilan anggota Panriahan Pamokkahan, (Perkumpulan Petani Pemakain Air) dan stakeholders.
Untuk itu, sejak tahun 2006 hingga saat ini Kab. Simalungun menjadi pilot project Water Resources and Irrigatio Sector Management Program (WISMP), dengan tujuan mengkonsolidasikan sector sumber daya air dan irigasi yang sudah disentralisasi serta lembaga pengelola irigasi di tingkat masyarakat yang telah dibentuk dalam rangka reformasi watsal.
Hal tersebut di katakana Bupati Simalungun dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Ir. Mahrum Sipayung, MS saat membuka sosialisasi SK Bupati Simalungun No. 188.45-229/Bppd tahun 2009 tentang redefenisi tugas kelembagaan pengelola irigasi Kab. Simalungun, bertempat di Siantar Hotel Pematang Siantar, Kamis kemarin.
Dikatakan, program WISMP ini dilaksanakan melalui penyelenggaraan proses penguatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah dan masyarakat (Panriahan Pamokkahan, P3A, GP3A/IP3A) dalam mencapai peningkatan kinerja pengaturan dan perencanaan sector sumber daya air dan irigasi serta untuk meningkatkan kemampuan dan pendanaan dari instansi-instasi pemerintah terkait dan masyarakat petani pemakai air dalam menjaga keberlanjutan sector sumber daya air.
Selanjutnya dalam sambutan terbut Bupati mengatakan, SK ini juga merupakan salah satu kegiatan dari WISMP. Dalam SK ini redefinisi tugas kelembagaan irigasi meliputi instansi pemerintah, Panriahan Pamokkahan, P3A, GP3A/IP3A dan komisi irigasi.
Sedangkan penyusunan SK ini menurut Bupati, dilatarbelakangi pengembangan dan pengelolaan sisitem irigasi yang bertujuan mewujudkan kemanfaatan air dalam bidang pertanian yang diselenggarakan secara terpadu.
Di akhir sambutannya Bupati mengharapkan, kepada para peserta dalam sosialisasi ini diharapkan agar dapat mengikutinya dengan sungguh-sungguh dan dapat lebih memahami tentang redefinisi tugas kelembagaan pengelolaan irigasi Kab. Simalungun, sehingga dapat menghasilkan out put dan out come terhadap kesejahteraan masyarakat.
Kepala Bappeda Simalungun Drs Jumsadi Damani, SH, M.Hum melaporkan sosilaisasi SK ini diikuti oleh 100 orang peserta yan terdiri dari unsure instasni pemerintah terkait, akademisi, PMS, penguru dan perwakilan anggota Panriahan Pamokkahan, (Perkumpulan Petani Pemakain Air) dan stakeholders.
0 komentar