Tetap aktif
Salah satu cara yang dapat anda lakukan untuk mengurangi kebosanan adalah berolahraga. Meskipun hal itu sangatlah sulit untuk memulainya ketika anda lelah, olah raga dapat segera meningkatkan level energi. Aktivitas fisik capat menguntungkan bagi siapa saja yang menjalankannya, begitu juga penderita Hepatitis yang menjalankannya. Hal ini sangatlah penting, sebagai bagian untuk menghadapi kelelahan akibat penyakit kronis. Cobalah olah raga secara teratur, meskipun anda enggan melakukannya.
Selain meningkatkan energi level anda, olah raga juga dapat mengontrol berat badan anda, dimana sangat penting bila anda menderita Hepatitis. Pilih tipe dan level olah raga sesuai dengan anda sewaktu anda masih fit sebelum sakit dan berapa banyak aktivitas yang masih dapat anda toleransi. Jika dulunya anda bermain tenis lapangan, anda dapat juga melakukannya lagi, jika anda pikir menyukainya. Tetapi jika ternyata tenis lapangan menjadi begitu sulit buat anda, cobalah olahraga dengan bentuk lainnya yang lebih ringan. Walaupun bila anda sebelumnya tidak pernah olah raga, anda dapat memulainya sekarang. Ingatlah untuk menjalankannya secara perlahan-lahan. Olah raga pilihan yang baik diantaranya: Berjalan, Berenang, Bersepeda, Yoga atai Tai Chi, Aerobik ringan di kelas atau dengan video.
Berjalan adalah pilihan terbaik
Anda dapat melakukannya dimanapun, dan berjalan adalah
aktivitas yang baik untuk dilakukan bersama teman atau anggota keluarga lainnya. Sejalan waktu tingkatkan denyut jantung dan jarak tempuh anda. Perlengkapan khusus yang anda butuhkan hanyalah sepasang sepatu jalan. Jika anda melakukan olah raga jalan di luar rumah, gunakan sunscreen, gunakan pakaian yang berwarna cerah di hari yang panas dan sweater di hari yang dingin.
Keuntungan berolah raga
Mengurangi kelelahan, Memudahkan untuk tidur dan tidur lelap, Tidak mudah sakit,
Meningkatkan kekuatan otot untuk menjalankan aktivitas harian, Menghilangkan stress, Menguarangi depresi dan rasa cemas, Meningkatkan rasa percaya diri.
Cukup istirahat
Istirahat yang cukup dan tidak berlebihan adalah cara lain untuk menghadapi kelelahan. Cara terbaik untuk mendapatkannya adalah menjaga waktu tidur anda sehingga anda dapat tidur secara penuh di malam hari. Anda mungkin dapat melakukan tidur siang singkat (30 hingga 45 menit) di antara kegiatan anda atau di akhir kegiatan untuk menghindari kelelahan.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Wednesday, October 28, 2009 0 komentar

Saat ini terdengar lantunan Jingle Bell Rock dari si anak ajaib Connie Talbot. Juga segelas kopi menunggu panasnya berkurang untuk dapat diminum. Ah, kiranya natal sudah semakin dekat. Natal yang selalu membawa haru biru di hati. Melekatkan lagi semua peristiwa demi peristiwa yang pernah terjadi pada diri ini. Seperti sedang merekatkan kepingan-kepingan puzzle yang berserakan di lantai. Mengingat-ingat letak demi letak, sudut demi sudut.
Ketika orang-orang lain merayakan natal dengan penuh keceriaan, tak tau kenapa aku selalu merasa sedih. Bukan sedih karena kesendirian ataupun kesepian. Buatku natal seperti mengingatkanku pada diri sendiri. Waktu yang benar-benar tepat untuk bercermin dan merefleksikan kejadian-kejadian yang pernah dialami. Baik diperbuat dengan sengaja ataupun dibawa oleh sebuah kebetulan.

Saat natal aku selalu melihat lagi, tahun ini sudah berbuat apa saja. Sudahkah melakukan yang baik? Sudahkan menjadi lebih berarti bagi orang lain? Atau tahun ini sama saja dengan tahun-tahun sebelumnya? Tidak bertambah baik atau bahkan bertambah buruk?

Saat natal aku selalu berhitung dengan Tuhan. Berkat apa yang telah Dia berikan tahun ini kepadaku? Apakah sudah kusyukuri semua berkatnya? Apakah sudah kujalankan semuanya demi namaNya? Atau aku malah telah menyakiti hati kudusNya? Mengotori mulutku dengan menyebut namaNya secara tidak pantas?

Natal adalah sebuah cermin. Di mana aku bisa melihat gambaran diriku lagi secara utuh. Tidak terpotong-potong oleh amarah ataupun keragu-raguan. Di mana saatnya merangkum semua berkat dan menaruhnya di album pujian dan syukur. Di mana dosa dan kesalahan terkubur dalam sakramen tobat. Di mana kelegaan hati menjadi begitu lapang karena dimaafkan kembali.

Natal adalah sebuah teropong. Di mana aku bisa melihat gambaran tempat nanti kumenepi. Di mana arah dan tujuan kembali disusun. Menentukan satu tahun ke depan dengan segala rencana-rencana muluk. Yang mungkin saja akan terlupakan hilang bersama usainya musim penghujan. Di mana harapan terbentang luas kembali. Setelah tampaknya apa yang dicita-citakan tahun ini belum berhasil.

Ah, natal memang mencampurkan sejuta perasaan di hati... Hati yang percaya, yang rindu akan belai kasihNya. Hati si anak hilang yang kemudian lahir kembali...

Ditulis oleh GKPS DENPASAR 0 komentar

Apakah yang telah Anda katakana kepada diri sendiri mengenai apa yang harus Anda lakukan untuk memperoleh kebahagiaan?? Sejauh manakah Anda harus bekerja? Berapa jamkah Anda harus menyelesaikannya?? Menurut pendapat Anda, berapa lamakah Anda memerlukan kerja lembur?
Banyak di antara kita yang terperangkap pada pendapat bahwa Anda harus mencari kebahagiaan, misalnya, “Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada makan siang gratis.” Kita sering berprasangka.

Kita sering berpikir yang bukan-bukan. Akibatnya kita harus bekerja keras agar dapat memperoleh kebahagiaan. Anda harus berpikir tentang kemungkinan bahwa kabahagiaan itu tidak perlu dibeli, karena kebahagiaan itu gratis. Kebahagiaan itu telah ada dalam diri Anda.
Jadikan gagasan ini untuk menyingkirkan hambatan-hambatan yang menghalangi Anda. Katakan kepada diri sendiri, “Penghalang bagi kebahagiaan adalah…” Kemudian dengarkanlah jawaban Anda. Tekad Anda. Tekad Anda untuk menyingkirkan hambatan tersebut mak akan membebaskan diri Anda. Kebahagiaan itu gratis, Anda tidak perlu membelinya. Ben Renshaw.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Wednesday, October 21, 2009 0 komentar

Vic. Pdt. Jan HA Purba, Domma laho salpu ma Tahun wanita. Sadalan hujai sungkun-sungkun ope ibagas uhur aha do nani na boi ibuat wanita kuria on na boi gabe sada joloman bani sidea. Halani ai ipungkah bani Bulan Juni ibahen hanami do kuis-kuis Alkitab bani wanita tiap minggu, janah bani rencana bulan November ibuat do juara umum.

Tarima kasih bani Kristus Jesus, aktif do wanita mandihuti kuis on, janah ibere do panorang bani sidea mangisi ibagas saminggu. Itambah homa penekanan-penakanan sanggah PA wanita na ilaksanahon 2 kali sabulan. Tujua ibahen kuis Alkitab on aima ase roh rajin sidea mambasa Alkitab janah martambah homa pambotoh ni sidea pasal Hata ni Naibata. Kuis on ibahen Bp. St. W. Saragih pakon Vic. Pdt. 
Jan HA. Purba. Setiap minggu adong do 8 pemenang kuis. Janah salosei kebaktian ibagi ma hadiah bani sidea. Tarima kasih bani haganup Majelis Jemaat GKPS Denpasar na gabe sponsor hadiah.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR 0 komentar

Tidak terasa kita sudah berada di penghujung tahun 2009. Kembali toko-toko, gedung-gedung, dan hotel-hotel diwarnai dengan berbagai hiasan natal, indah sekali. Kantor pos ramai dikunjungi orang yang ingin mengirim kartu ucapan “ Selamat Natal” Gereja-gereja, persekutuan doa dan yayasan-yayasan Kristen mulai sibuk mengadakan persiapan untuk merayakan hari besar ini. Dirumah-rumah orang Kristen sibuk menyiapkan natal bagi keluarganya dengan sebaik-baiknya. Tanpa sadar sikap tersebut mengesankan natal adalah sebuah pesta duniawi yang serba wah, serba hura-hura, sampai lupa pada makna natal itu sendiri, ini bertentangan dengan sikap orang majus, mereka menyambut natal dengan cara datang dan menyembah Dia. Allah dapat memakai apa saja dan semua cara untuk mewujudkan kehendakNya.

Salah satunya Tuhan memakai bintang yang telah menjadi penuntun bagi orang majus.Pernahkah saudara, kenapa bintang cuma ada kalau malam? Sebab bintang baru bisa memancarkan sinarnya ditengah kegelapan malam.
Kalau tidak ada bintang di langit yang gelap, maka malam itu tidak akan indah. Sebaliknya kalau malam yang gelap, banyak bertabur bintang-bintang yang gemerlap, malam itu akan menjadi indah. Demikian juga dengan hidup kita, jika hidup kita memancarkan sinar terang ditengah kegelapan, yaitu sinar kemuliaan Kristus, maka hidup kita akan jadi lebih indah. Setiap orang ingin menjadi bintang. Banyak orang yang memakai berbagai cara untuk menjadi bintang misalnya bintang film, bintang lapangan, bintang TV, bintang radio, dan lain lain. Sepertinya bintang ini penting sekali dalam kehidupan seseorang. Mereka berpikir kalau mereka menjadi bintang, mereka akan disukai oleh banyak orang, mereka akan diterima oleh banyak orang, mereka bisa mendapat segala-galanya. Sebenarnya itu semua semu, tidak ada bintang film, bintang lapangan yang kekal ada masanya mereka harus digantikan oleh orang lain, oleh generasi yang lebih muda. Jadi apa yang mereka kejar sifatnya sementara dan akhirnya menjadi sia-sia. Semua usaha kita untuk menjadi bintang akan sia-sia diluar Tuhan Yesus. Cuma karena anug’rahNya kita bisa menjadi bintang yang bercahaya ditengah kegelapan, bintang yang memancarkan terang kasih Tuhan. Bagaimana kita bisa menjadi bintang yang memancarkan terang kasih Tuhan ? Bukan dengan kekuatan kita sendiri tapi oleh karena anug’rahNya. AnugrahNya cukup bagi kita bahkan berlimpah.
Kita dipanggil bukan karena kelebihan kita
Kita dipanggil bukan karena kekayaan kita
Kita dipanggil bukan karena kebaikan kita
Kalau Tuhan pilih yang terbaik mungkin kita tidak ada yang terpilih, banyak orang yang lebih baik dari kita, tapi kita dipanggil oleh karena anug’rahNya.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR 0 komentar

Tidak terasa, kita telah memasuki masa-masa akhir dari tahun 2009. Seperti biasa, hal ini menandakan bahwa Natal sudah dekat. Apakah natal tahun ini akan tetap bermakna bagi kita semua?? Ada sedikit cerita tentang siapa yang merupakan inti utama dari perayaan Natal itu sendiri, agar kita tidak lupa...




Salah seorang artis terbesar yang karyanya dikagumi orang sejagad adalah
Leonardo da Vinci. “The Last Supper” - karya lukisannya yang menggambarkan
suasana perjamuan antara Yesus dengan murid-murid-Nya diyakini sebagai karya
terbesar di dunia. Diceritakan, setelah da Vinci menyelesaikan karyanya itu, ia
mengundang salah seorang kawan untuk melihat lukisan tersebut.
Setelah diamati dengan seksama, kawannya itu berkata kepada da Vinci,
“Cawan di atas meja itu begitu indah. Inilah yang terindah dari semua obyek dalam
lukisan ini.” Setelah kawannya pergi, da Vinci mengambil palet, kuas, dan
beberapa alat lukis lainnya, kemudian ia menyingkirkan cawan yang indah tersebut.
Saat ditanya alasannya, da Vinci menjawab bahwa ia tidak ingin orang
mengalihkan perhatiannya dari Yesus. “Haruslah Kristus yang menjadi pusat
perhatian pada lukisanku,“ jawab da Vinci.
Bagi Leonardo da Vinci, Yesus harus menjadi pusat dari segalanya. Ia
menganggap bahwa Yesus adalah yang terutama. Jika da Vinci tidak mengenal
Tuhannya dengan baik atau menganggap Yesus hanyalah manusia biasa yang sama
saja dengan nabi-nabi lainnya, ia tidak akan menaruh perhatian yang begitu serius
untuk menempatkan Yesus sebagai pusat perhatian dalam lukisannya.
Saudara, seberapa penting Kristus dalam hidup kita, tergantung dari
pengenalan kita akan Dia. Bila kita menganggap Yesus tidak lebih dari seorang
Guru yang baik, kita tidak dapat memberikan penghargaan yang tertinggi kepada-
Nya. Kita akan ragu-ragu untuk menyerahkan hidup sepenuhnya kepada-Nya.
Pengakuan Petrus bahwa Dia adalah Mesias merupakan jawaban yang
tepat. Mesias berasal dari bahasa Ibrani yang berarti “Yang Diurapi” atau dalam
bahasa Yunani: Kristus. Mesias merupakan pengharapan orang Yahudi, sebab
melalui Mesiaslah bangsa Israel akan mencapai puncak kejayaannya. Nah, bangsa
Israel yang dimaksud di sini adalah bangsa Israel secara rohani. Tetapi bagi
sebagian orang Yahudi, arti Mesias adalah pemimpin politik yang akan melepaskan
mereka dari penjajahan bangsa Romawi. Padahal Yesus sendiri berkata bahwa
kerajaan-Nya bukanlah berasal dari dunia ini (Yoh. 18:36). Karena itulah mengapa
Ia melarang murid-murid-Nya memberitahukan orang Yahudi bahwa Dia adalah
Mesias, sebab Ia tidak ingin orang-orang memaksanya menjadi raja yang akan
memimpin pemberontakan melawan bangsa Romawi. Saudara, pengakuan
bahwa Yesus adalah Mesias kiranya menjadi pengakuan kita. Mesias yang kita akui
ini adalah Tuhan yang telah mengorbankan diri-Nya untuk menebus manusia. Jadi
janganlah ragu untuk menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada-Nya.
Renungan:
Berapa tahun Anda telah mengiring Tuhan, namun Anda masih sulit
mengakui Dia sebagai Tuhan dan Juru Selamat? Jangan samakan Dia dengan
pemimpin agama lainnya, sebab Dia adalah Allah yang telah mengosongkan diri-
Nya dan menjadi manusia.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Monday, October 19, 2009 0 komentar

Kembalikan ingatan Anda pada suasana pagi hari ketika Anda bangun tidur pada hari ini. Anda bangun pagi dengan perasaan ceria atau murung?? Anda menyapa pagi hari dengan ‘Selamat pagi Tuhan,’ atau ‘Astaga!’ Pagi hari? Jelasnya, pilihan apakah yang Anda lakukan ketika mula-mula terbangun? Ketika saya mengajukan pertanyaan ini kepada orang banyak, jawabannya antara lain: “Kancingkan baju saya.”,

“Memberi makan anjing.” Ini merupakan bahan inspirasi. Kemudian ketika saya bertanya apakah mereka dengan sadar memilih kebahagiaan, ini merupakan peristiwa langka.
Sangat mudah melupakan kebahagiaan sebagai pilihan kita. Sebagaimana kita memilih pakaian dari lemari kita, kita juga dapat melakukan pilihan dalam kehidupan ini. Memilih kebahagiaan bagaikan mengancingkan kancing baju dengan sengaja. Niat yang kuat, jika dilakukan dengan sungguh-sungguh, akan menuai kegembiraan yang luar biasa.
Jangan sia-siakan peluang yang akan datang. Sambut pagi besok, pilihan kebahagiaan dan saksikan, betapa pilihan itu akan memberikan inspirasi kepada Anda sepanjang hari. Kebahagiaan adalah pilihan. Ben Renshaw.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Thursday, October 15, 2009 0 komentar

Bulan September ini adalah masa-masa kita merayakan 106 tahun Injil di Simalungun, sebuah peristiwa penting 2 September 1903, saat August Theis menyampaikan khotbah pertama dari kitab Yohannes 4:35 di bumi Simalungun, persisnya di Pematangraya. Berita kesukaan dan damai itulah yang kemudian hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat Simalungun. Babtisan pertama pada 1909, disusul berdirinya jemaat-jemaat sebagai wadah persekutuan, kesaksian dan pelayaanan, adalah panenan dari semaian Injil tersebut.

Fakta sejarah menunjukkan, bahwa banyak orang Simalungun kemudian berperan dalam meluaskan berita damai dan kesukaan itu. Mendirikan Kongsi Laita, bersaksi dari rumah ke rumah, meterjemahkan buku-buku atau Bibel ke dalam bahasa Simalungun. Bahkan untuk membiayai kegiatan mereka dibentuk Fonds Saksi Kristus. Bahkan Firman itu tidak berhenti di lokasi tertentu, tetapi menyebar ke seluruh wilayah Simalungun.

Kehadiran Injil tidak hanya membuka mata orang Simalungun tentang arti Tuhan dalam kehidupannya, tetapi juga menumbuhkan kesadaran pentingnya ilmu pengetahuan. Hal yang memberinya bekal pemahaman pengelolaan alam dan lingkungannya bagi kehidupan sehari-hari, serta pengaturan hubungannya dengan sesama manusia. Bisa kita baca berbagai literatur bagaimana pada awalnya berbagai sekolah yang berdiri dan sekaligus sebagai tempat-tempat kebaktian. .

Berita damai dan kesukaan dan pengetahuan yang mereka peroleh merubah cara pikir dan kehidupan orang Simalungun : keluar dari cara berfikir kuno, dari kehidupan ”hadatuon” menjadi hidup yang ”percaya kepada Kristus”, dari pendewaaan benda, atau manusia, berubah menjadi masyarakat yang percaya bahwa Tuhanlah yang berkuasa atas hidupnya. dari penyelesaian masalah kehidupan dengan ”perang” berubah dengan pendekatan damai, dari masyarakat buta huruf menjadi masyarakat yang tau baca, dari masyarakat kuno yang statis menjadi berfikiran modern, dinamis dan ingin terus berubah ke arah kehidupan yang lebih baik. Dari keinginan saling membenci, bahkan ”perang” sebagai sebuah solusi, berubah menjadi masyarakat yang saling mengasihi sesamanya bahkan mahluk hidup di sekitarnya.

Secara kelembagaan gereja, lima puluh tahun kemudian, telah memampukan para tokoh-tokoh Simalungun memimpin wilayah Simalungun dalam penyebaran Firman sekaligus memimpin lembaga-lembaga yang ada di bawahnya dengan cara-cara yang berlandaskan kasih dan cinta damai.
Sebuah proses yang berlangsung damai dan penuh kasih. Kemudian terbentuk sebuah Distrik pada 26 September 1940 dan HKBPS (Huria Kristen Batak Protestan Simalungun) pada 5 Oktober 1952, dibawah seorang pemimpin rohani Pendeta Pendeta. J Wismar Saragih—pendeta pertama orang Simalungun, yang menjadi Praeses/Wakil Ephorus HKBPS. Akhirnya, HKBPS manjae menjadi Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) pada 1 September 1963.

GKPS memiliki Ephorus dan mandiri, terlepas dari HKBP. Sejak itu, para pemimpin GKPS mulai dari J Wismar Saragih (1952-1960), Pdt A Wilmar Saragih (1960-1962), Pdt JP Siboro (1962-1970), Pdt Lesman Purba (1970-1972), Pdt Samuel P Dasuha (1972-1977), Pdt Armencius Munthe (1977-1990), Pdt Jansiman Damanik (1990-2000), Pdt Edison Munthe (2000-2005) dan kini Pdt Belman P. Dasuha (2005-2010). Mereka didampingi sekjen seperti Pdt Hamonangan Girsang, Pdt Sahala Girsang dan Rumanja Purba, dan pernah ada tiga sekjen yang kemudian menjadi Ephorus, yakni Pdt A.Wilmar Saragih, Pdt Lesman Purba dan Pdt Armencius Munthe. Tanpa mengabaikan nama-nama lain yang perannya juga sangat besar dalam pekerjaan Tuhan, tetapi tidak mungkin disebut satu per satu dalam artikel pendek ini.

Dibawah kepemimpinan para pemimpin di atas, secara fisik GKPS sudah bertumbuh pesat. Kini kita bisa menyaksikan lebih dari 210 ribu jemaat tersebar di lebih dari 600 jemaat, tersebar tak kurang dari 20 provinsi dari 33 provinsi di Indonesia. Mewujudkan pelayanannya di tengah-tengah jemaat dan masyarakat luas, GKPS didukung lembaga-lembaga seperti pendidikan (Badan Pendidikan GKPS), kesehatan (Badan Kesehatan GKPS) dan pengembangan masyarakat (Pelpem GKPS, Panti Karya GKPS, Panti Karya Bumi Keselamatan Margaretha GKPS) dan Women Crisis Center GKPS. Bahkan GKPS sudah mendirikan Badan Usaha GKPS dengan tujuan menciptakan pendapatan lain mendukung pelayanan yang semakin meningkat.

Merayakan 106 tahun GKPS, tentu kita tidak terlepas untuk merenungkan kembali cara-cara bertindak dalam mengambilan keputusan di masa lalu. Baik oleh para pemimpin kita serta tokoh-tokoh gereja GKPS yang mampu membawa warga pada keadaan sekarang ini. Ada pesan yang perlu disimak dari nilai-nilai yang disampaikan August Theis 2 September 1903 dan bagaimana proses ”manjae” nya GKPS 1963 sampai sekarang ini.

Pesan damai dan saling mengasihi dengan ditaburnya Injil pertama kali 2 September 1903 dan berbagai cara damai yang ditempuh para pemimpin GKPS di masa lalu, seyogianya menjadi prinsip hidup di dalam jemaat kita saat ini. Sebuah pendekatan yang berbeda dengan cara-cara ”perang”—mengandalkan otot, kekuasaan dan kekayaan. Pendekatan damai dan saling mengasihi, sebuah nilai yang harus terus dipertahakan dalam kehidupan GKPS masa kini.

Sebuah catatan penting dan kadang kita lupakan!. GKPS ”manjae” (berdiri sendiri) dari HKBP-- induknya selama enampuluh tahun, melalui proses damai. Sebuah cara khas Simalungun di bawah bimbingan Tuhan. Banyak orang memuji pendekatan ini. Tidak sedikit orang di luar GKPS hingga sekarang memuji cara terbaik yang dilakukan masyarakat GKPS dalam memelihara perdamaian. Buah dari Injil yang memberi kita sebuah kebijakan dalam mengambil keputusan.

GKPS dianugerahkan Tuhan memberikan warna kepada sekitar kita berupa kehidupan warga yang rukun dan damai. Sekaligus sebagai sebuah ”cahaya” di tengah hingar bingarnya pertikaian di sekitar kita. Tidak hanya itu, sebuah jemaat kecil yang berangota hanya 210 ribu, telah memberi andil yang walaupun ”kecil” di tengah-tengah bagsa yang berpenduduk lebih dari 230 juta ini. .

Tentu, jemaat GKPS harus mensyukuri nikmat dari Tuhan. Bahwa peran ”jemaat kecil” ini adalah nyata di tengah-tengah bangsa ini--baik secara lembaga maupun secara individu. Kita menyaksikan bagaimana anggota-anggota jemaat GKPSpun bertumbuh dalam intelektual, berperan sebagai pelaku ekonomi, aktor-aktor politik, dan pelaku dalam berbagai bidang kehidupan lainnya.

Berbagai penghargaan seperti ”Kalpataru”, serta berbagai penghargaan bangsa ini, serta kesempatan bagi beberapa anggota jemaat GKPS memimpin lembaga-lembaga penting, dan berkarya memberi yang terbaik membuktikan hal itu.

Satu hal yang perlu menjadi catatan, bahwa kita tidak boleh berhenti dan mengabaikan perubahan yang terjadi, yang akan berjalan abadi. Seorang ahli, Will Roger memperingatkan kita. "Biarpun Anda berada di jalur yang benar, Anda akan tergilas jika Anda hanya duduk di sana." Kita harus memahami perubahan secara benar, merencanakan respons terhadap perubahan dengan tepat dan menciptakan kedamaian dan terang di tengah-tengah perubahan itu sendiri.

Ke depan kita berhadapan dengan perubahan sekaligus memelihara kedamaian dan ”hahomion” di tengah-tengah jemaat, dan tengah-tengah para pemimpin dan tokoh-tokoh gereja. Memasuki era globalisasi dan informasi yang demikian pesat, tidak bisa dihindari terjadinya perubahan-perubahan yang kadang tidak mampu kita baca. Bahkan sering memunculkan perbedaan cara pandang yang mempengaruhi kehidupan jemaat GKPS. Khususnya perubahan di bidang teknologi informasi yang sedemikian pesat, yang bisa memperlebar kesenjangan pengetahuan, taraf hidup jemaat. Tidak kalah pentingnya adalah perubahan perpolitikan negara ini yang setiap pemilu bisa mengundang potensi konflik di tengah-tengah jemaat.

Memang, harus disadari, dalam proses menilai perubahan dan cara mengantisipasinya, tidak tertutup kemungkinan adanya perbedaan pandangan. Sebuah hal yang yang wajar. Perbedaan pandangan adalah akibat dari perkembangan pengetahuan masing-masing yang tidak seragam, latar belakang kehidupan yang berbeda. Tapi kita tidak boleh berhenti dalam sebuah perbedaan yang bisa menyebabkan kita berbeda visi dan missi yang benar berdasarkan Firman yang tertulis dalam Kitab Suci kita.

GKPS harus membuka ruang yang lebih lebar wadah yang bisa mengakomodasi menjadikan perbedaan sebagai sebuah kekayaan untuk menghasilkan kreativitas jemaat, dengan tetap bersandar pada prinsip kebenaran dari Firman Tuhan.Di masa lalu, selain synode-synode resort dan jemaat, kita mengenal KGM (Konferensi Gereja dan Masyarakat). Hasil-hasil KGM (Konsultasi Gereja dan Masyarakat) menjadi salah wadah yang bisa menjembatani perbedaan-perbedaan dan menjadi salah satu input yang berharga bagi penyelenggaraan Synode Bolon (bagi anggota yang mau membacanya) dalam merencanakan program, dan juga bagi resort dan jemaat. Bahkan pada 2001 KGM pernah pernah dilaksanakan sampai di tingkat Distrik. Mudah-mudahan keputusan-keputusan yang akan diambil Synode berikut bisa mengakomodasi hal ini.

Selain itu, untuk merespon perubahan, GKPS harus mampu meninggalkan cara-cara kuno dan tradisionil dalam merencanakan atau melaksanakan program-program, kita harus mampu menghilangkan hal-ha primordial yang menghambat kemajuan. Kita harus bercermin bagaimana ketika nenek moyang kita meninggalkan cara tradisional di bidang pertanian, kesehatan, memiliki pandangan yang berbeda, setelah mereka menerima Injil dan pendidikan. Pemanfaatan teknologi perbankan yang sudah sangat maju, email dan penggunaan website bagi daerah-daerah yang sudah memungkinkan harus ditingkatkan pemanfaatannya. Semua sumberdaya yang ada dioptimalkan mewujudkannya.

Memasuki usianya ke 106 tahun ini, Synode Bolon dan Majelis Gereja dapat meningkatkan kualitas hasil-hasil keputusan-keputusan dan pengawasan atas pelaksanaan keputusan-keputusan itu. Perumusan GBKU dan pelaksanaannya harus menghindari kata-kata ”siparayakon”, sebuah kata-kata kuno yang seyogianya tidak kita dengar lagi di era modern sekarang ini. Para anggota Synode bersama jajaran di Resort dan jemaatnya, harus lebih aktif mengamati perubahan dan tindakan-tindakan yang diperlukan.

Satu hal yang perlu diingat, bahawa Synode Bolon dan Sidang-sidang Majelis Gereja, harus menjadi wadah yang mampu menghasilkan keputusan yang bermanfaat bagi keagungan Tuhan, bagi penguatan iman jemaat. Seorang utusan LWF pada era 50-an mengingatkan : ”Sidang-sidang kita tidak sama dengan sidang Parlemen”.

Injil tidak hanya membuat melek mata jemaat, tetapi juga membawa perubahan makna kekuasaan dan pengembangan kepemimpinan. Injil mengajarkan kepemimpinan yang bersandar pada Yesus sebagai kepala gereja. Tidak ada seorangpun yang akan pernah menjadi ”raja” di gereja. Mereka yang memimpin adalah pelayan, menjalankan kepemimpinan rohani, kepemimpinan pelayan (servant leadership) yang sasarannya adalah kedamaian dan kesatuan jemaat.

Kita berharap, Pimpinan Pusat beserta seluruh jajarannya sampai ke jemaat, harus mampu mewujudkan hasil kerja yang meunjukkan keagungan (greatness), tidak lagi hanya soal efisisensi dan efektivitas tindakan yang menghasilkan performansi yang terlihat--uang atau prestasi fisik. Semua pekerjaan kita mampu meningkatkan kemampuan menciptakan pendekatan damai dan rasa saling mengasihi, serta meningkatkan tingkat kepedulian satu dengan yang lain. Atau dengan kata lain, mengutip Steven R Covey ”Mampu menyuarakan suarana dan memotivasi orang lain mengungkapkan suaranya”. Bukan saling meredupkan satu dengan yang lain.

Sebuah tantangan besar berada di depan kita. Missi Tuhan yang disampaikan melalui August Theis, kemudian dicanangkan dalam bentuk fundasi organisasi gereja oleh Pendeta J Wismar Saragih dan seluruh pimpinan sesudahnya, menjadi tugas kita seluruhnya lebih memahami situasi dengan benar, merencanakan dengan benar, melaksanakan dengan benar dan menikmati hasil-hasil pelayanan kita dengan benar. Tentu, semuanya dilaksanakan beradasarkan prinsip-prinsip kebenaran Firman Tuhan.

Satu hal yang membuat kita optimis ke depan adalah bahwa semua jemaat merindukan kehidupan yang rukun, kita semua menginginkan kehidupan yang damai, seperti tertulis: ”Alangkah baik dan indahnya bila sesama saudara hidup rukun, karena kesanalah Tuhan akan memberitakan berkat dan kehidupan sampai selama-lamanya. (Mazmur 133). Selamat merayakan 106 Tahun Injil di Simalungun.
Oleh: Jannerson Girsang

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Monday, October 12, 2009 1 komentar

“Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah, bersorak-sorailah dan bermazmurlah!” (Mazmur 98:4). “Gembira” atau “Joy” adalah kata yang tepat untuk menggambarkan suasana hati orang Kristen pada masa Adven (meyongsong Natal). Selama masa Adven, gereja di Eropa pada abad ke-17 memiliki tradisi membaca kitab Mazmur. Isaac Watts (18 tahun) merasa bosan dengan cara jemaat menyanyikan ayat-ayat Mazmur.

Ayahnya melihat hal ini. Maka dia memeberikan tantangan kepada Watts: “Anak muda, kalau kamu bosan dengan lagu Mazmur ini, mengapa kamu tidak menciptakan lagu yang lebih baik?” Tertantang oleh ucapan ayahnya, bocah Inggris yang sejak usia 5 tahun sudah fasih bahasa Latin ini segera membuka Mazmur 98:4-9. Maka terciptalah lagu yang aslinya berjudul “The Messiah’s Coming and Kingdom”.
Untuk melodinya, Lawol Mason, seorang musisi dari Amerika mengadaptasikannnya dari komposisi George Frederick Handel, dari Jerman. Lagu ini kemudian popular dengan judul “Joy to the World” atau “Hai Dunia, Gembiralah”.
Perikop dalam Mazmur 98:4-9 menceritakan janji Tuhan yang akan memulihkan dan melindungi umat-Nya. Janji itu sudah digenapi dengan kedatangan Yesus ke dunia ini. Waktu remaja, saya mendapat janji dibelikan sepeda balap. Saya begitu menantikan janji itu digenapi. Dan ketika orang tua membelikan sepeda balap itu, hati saya meluap sukacita. Selama berabad-abad Allah menjanjikan keselamatan kepada umat manusia. Allah telah menggenapi janji itu. Maka, layaklah kita bergembira dan bersorak-sorai dalam memperingati penggenapan janji Allah itu.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Sunday, October 11, 2009 0 komentar

Hak kesulungan menunjuk kepada hak-hak istimewa atau keuntungan-keuntungan yang dimiliki oleh seorang anak sulung. Dalam sejarah kehidupan bangsan Israel, paling tidak ada tiga keistimewaan atau keuntungan yang dimiliki anak sulung, yaitu: pertama, dialah yang berhak menjadi imam dalam keluarga. Karena kesalahan Ruben maka Allah

menetapkan orang Lewi sebagai pengganti anak sulung dan berhak menerima jabatan imam (Bil. 3:12-13; 8:18). Kedua, anak sulung mendapa dua bagian warisan ayahnya (Ul. 21:15-17). Ketiga, anak sulung mendapat warisan kekuasaan ayahnya (2 Taw. 21:3). Daud menyerahkan kekuasaannya kepada Salomo dan bukan kepada Adonia. Dalam perkembangan pewahyuan, maka yang disebut yang sulung dari segala yang ada adalah Tuhan Yesus, Anak Allah.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Friday, October 9, 2009 0 komentar

10 Oktober 2008 yang lalu, di GKPS Denpasar telah dilaksanakan Pentas Seni dan Budaya Simalungun. Pentas Seni tersebut telah berlangsung dengan baik. Bagi kita semua yang ingin mengetahui bagaimana konsep acara tersebut dapat klik link berikut ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR 0 komentar

Simalungun merupakan daerah dengan julukan Lumbung beras di Prov Sumatera Utara yang didukung dengan sejumlah prasarana irigasi yang baik. Untuk mempertahankan julukan tersebut dan untuk mendukung tujuan pembangunan sector pertanian yakni melestartikan ketahanan pangan nasional yang didukung oleh prasarana irigasi yang mantap yang mantap.

Untuk itu, sejak tahun 2006 hingga saat ini Kab. Simalungun menjadi pilot project Water Resources and Irrigatio Sector Management Program (WISMP), dengan tujuan mengkonsolidasikan sector sumber daya air dan irigasi yang sudah disentralisasi serta lembaga pengelola irigasi di tingkat masyarakat yang telah dibentuk dalam rangka reformasi watsal.

Hal tersebut di katakana Bupati Simalungun dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Ir. Mahrum Sipayung, MS saat membuka sosialisasi SK Bupati Simalungun No. 188.45-229/Bppd tahun 2009 tentang redefenisi tugas kelembagaan pengelola irigasi Kab. Simalungun, bertempat di Siantar Hotel Pematang Siantar, Kamis kemarin.

Dikatakan, program WISMP ini dilaksanakan melalui penyelenggaraan proses penguatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah dan masyarakat (Panriahan Pamokkahan, P3A, GP3A/IP3A) dalam mencapai peningkatan kinerja pengaturan dan perencanaan sector sumber daya air dan irigasi serta untuk meningkatkan kemampuan dan pendanaan dari instansi-instasi pemerintah terkait dan masyarakat petani pemakai air dalam menjaga keberlanjutan sector sumber daya air.

Selanjutnya dalam sambutan terbut Bupati mengatakan, SK ini juga merupakan salah satu kegiatan dari WISMP. Dalam SK ini redefinisi tugas kelembagaan irigasi meliputi instansi pemerintah, Panriahan Pamokkahan, P3A, GP3A/IP3A dan komisi irigasi.

Sedangkan penyusunan SK ini menurut Bupati, dilatarbelakangi pengembangan dan pengelolaan sisitem irigasi yang bertujuan mewujudkan kemanfaatan air dalam bidang pertanian yang diselenggarakan secara terpadu.

Di akhir sambutannya Bupati mengharapkan, kepada para peserta dalam sosialisasi ini diharapkan agar dapat mengikutinya dengan sungguh-sungguh dan dapat lebih memahami tentang redefinisi tugas kelembagaan pengelolaan irigasi Kab. Simalungun, sehingga dapat menghasilkan out put dan out come terhadap kesejahteraan masyarakat.

Kepala Bappeda Simalungun Drs Jumsadi Damani, SH, M.Hum melaporkan sosilaisasi SK ini diikuti oleh 100 orang peserta yan terdiri dari unsure instasni pemerintah terkait, akademisi, PMS, penguru dan perwakilan anggota Panriahan Pamokkahan, (Perkumpulan Petani Pemakain Air) dan stakeholders.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Thursday, October 8, 2009 0 komentar

Seorang wanita pengusaha yang sangat sukses berkunjung kepada saya. Sekalipun rumahnya sangat megah, memiliki seorang anak yang rupawan, dan kehidupan yang nyaman, ia sangat menderita, putus asa, dan tidak berbahagia. Ia mengakui bahwa ia merasa kehilangan sesuatu: kebahagiaan.
Kita semua memiliki kisah tentang kebahagiaan dan bagaimana kebahagiaan itu menghilang dari diri kita.

Sejujurnya saja, siapapun orang kaya, cantik/tampan, atau orang terkenal. Persoalannya adalah, karena kita mencari kebahagiaan di tempat yang salah.
Kebahagiaan tidaklah bersifat lahir, tetapi ia merupakan suasana batin. Belajarlah mengembangkan suasana batin yang memunculkan kebahagiaan. Bayangkanlah diri Anda terbebas dari kekhawatiran, belenggu, dan gangguan. Bayangkanlah hati Anda adalah sebuah danau yang tenang. Berusahalah untuk mengenyahkan pikiran-pikiran yang menggangu dan lihatlah gelembung-gelembung kebahagiaan akan muncul dari hati Anda. Jangan lagi mencari kebahagiaan di tempat yang salah. Ben Renshaw.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR 0 komentar


Sungguh baik untuk menyadari bahwa Anda telah dibebaskan dari hukum dosa dan maut. Sungguh mulia mengetahui bahwa Anda tidak perlu lagi tunduk pada perbudakan dosa. Tetapi apakah yang akan Anda lakukan ketika Anda masih luput dari kebenaran meskipun Anda sebenarnya telah hidup di dalam kebenaran yang baik dan mulia? Apakah yang akan Anda lakukan jika Anda tersandung dan jatuh ke dalam dosa? Berlarilah kepada Bapa dan bertobatlah!


Hal itu terdengar sederhana bukan? Tetapi anehnya kita sering melakukan hal yang sebaliknya. Kita sering membiarkan rasa takut dan rasa bersalah mendorong kita untuk semakin menjauh saja dari Dia. Bukannya berlari kepada Tuhan, kita malah mulai berpikir seperti ini, "Waduh, aku jatuh lagi. Sudah terlanjur seperti ini, lebih baik basah aja sekalian."

Janganlah melakukan kesalahan itu. Jangan biarkan iblis membujuk Anda untuk berdosa di segi kehidupan yang lain hanya karena Anda telah melakukan kesalahan di satu segi kehidupan. Bila Anda menyimpang dari Tuhan, akuilah saja dan kembalilah pada jalur yang benar.

Mungkin Anda berkata, "Tetapi saya sungguh-sungguh dipenuhi rasa bersalah sehingga rasanya saya tidak mampu untuk mengakuinya di hadapan Tuhan." Saya tahu. Dahulu saya juga merasa demikian. Kemudian, pada suatu hari, Tuhan berkata kepada saya, "Ketika engkau mengakui dosa itu di hadapan-Ku, itu bukanlah saat Aku mengetahui tentang dosa itu. Aku sudah mengetahuinya! Namun saat engkau mengakuinya, itu adalah saat engkau melepaskan diri dari dosa itu, saat engkau disucikan dari akibat-akibat dosa dalam hidupmu."

Bila Anda melakukan kesalahan, bila Anda menjauh dari kebenaran, ingatlah, Anda memiliki seorang pengantara pada Bapa yaitu Yesus Kristus yang adil (1 Yohanes 2:1). Berlarilah kepada-Nya! Dia tahu apa yang Anda alami. Anda tidak perlu takut. Sebelum Anda menjadikan Dia Tuhan atas hidup Anda, Dia tidak mencabik-cabik Anda untuk dosa-dosa yang telah Anda lakukan, bukan? Kalau begitu betapa lebih lagi Dia berkemurahan dan mengasihi Anda sekarang sejak Anda menjadi milik-Nya. Ya, sekarang sejak Anda menjangkau Dia dan mengasihi Dia.

Jangan berlari dari Tuhan. Berlarilah kepada-Nya. Terimalah pengampunan-Nya. Terimalah penyucian-Nya. Tidak peduli betapa buruknya perbuatan dosa Anda, Dia selalu mengampuni dan menyucikan Anda dari semua kejahatan.

Jangan jadikan dosa sebagai tameng untuk menjauh dari Allah, namun temukan kasih-Nya dan kenalilah pribadi-Nya secara nyata dalam hidup Anda.

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Wednesday, October 7, 2009 0 komentar

Pernahkah anda mengalami tidak yakin akan makna diri anda, tidak yakin apa prestasi
anda, tidak yakin untuk apa hidup anda, tidak yakin ke mana saat ini anda akan berjalan? Kalau mengalami hal seperti ini berarti anda sedang mengalami disorientasi, sebuah gejala batin di mana kita kehilangan arah dan pegangan hidup. Disorientasi bisa terjadi karena tekanan yang terlalu berat

pada saat terterntu, tetapi juga bisa dialami karena tidak mendisiplinkan hidup dalam kurun waktu yang cukup panjang. Disorientasi juga terjadi ketika membiarkan hidup kita di renggut dosa terus menerus tanpa membuka hati pada jalan Tuhan. Hidup yang sehat dipandu oleh nilai-nlai yang kita kejar, ditata dengan urutan prioritas, dikuatkan dengan semangat hidup. Untuk menghidarinya. Karena itu kalau anda mengalami diesorientasi, atau tidak mau mengalaminya, perhatikan beberapa langkah penting ini. Pertama, sadari betapa hidup kita berharga bagi Allah. Masmur 8 merefleksikan dengan mengatakan: apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? (Mazmur 8:5). Kedua, cari mutiara atau nilai nuhur apa yang kita cita-citakan dalam hidup ini? Ketiga, susun prioritas untuk memastikan bahwa hidup kita sunggu demi impian itu. Perhatikan pengalaman pencari mutiara: “setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu (Luk 13:46).” Dan jangan lupa mitalah kekuatan Roh Kudus untuk menguatkan perjalanan kita. Jadikan Tuhan pedoman untuk menemukan orientasi hidup anda. “Tuhan, kepadaMu kupercayakan hidupku.”

Ditulis oleh GKPS DENPASAR Tuesday, October 6, 2009 0 komentar

Subscribe here

Tentang Kami

My photo
Denpasar, Bali, Indonesia
WELLCOME to Gereja Kristen Protestan Simalungun Bali... Di sini tempat kita memuji Tuhan Yesus Kristus, tempat kita belajar Firman Tuhan... Let's praise Jesus Christ..!!Haleluya...

Pengurus Gereja

Pendeta
Pdt. Melena br. Turnip

Pimpinan Majelis

Vorhanger : St. Jansen Purba Sidagambir
Wapeng : St. Rajalim Saragih Simarmata
Sekretaris : Sy. Johny Damanik
Bendahara : St. W. Saragih Simarmata

Anggota Majelis
St. Rajalim Saragih
St. H. F. Sinaga
Sy. HJ. Sipayung
Sy. Enrico Purba
Sy. Doni F. Sinaga
Sy. Jayansen Sipayung
Sy. E. H. Sinaga
Sy. Jadima Purba Sidagambir
Sy. Benny Saragih
Sy. Jonrianto Purba

Seksi-seksi/Koordinator
Bapa: Sy. Jayansen Sipayung
Wanita: Ny. M. Lisbeth Br. Saragih
Pemuda: Sy. Donny Sinaga
SM: Ny. Evi K. Br. Girsang

Pembimbing
Bapa: St. H. F. Sinaga
Wanita: St. W. Saragih Simarmata
Pemuda: Sy. Jadima Purba Sidagambir
SM: Sy. Jonrianto Purba

Translate

GKPS Denpasar's Moments

Pensi Pgkps Denpasar

Ianan, Lokasi


View Tanjung Benoa in a larger map