Pernahkah saudara memandang wajah sendiri di dalam cermi, kemudian berkata dalam hati: “Aduh, jelek sekali!” “Saya selalu gagal..!” Pernahkan saudara menyatakan hal seperti ini pada diri sendiri? “Prestasi sekolah payah!” Prestasi olahraga lebih payah lagi..!” Mungkin saudara ingin menjadi tokoh tersohor, atlit ngetop, atau seniman music ternama. Mungkin ada tokoh idola yang ingin saudara tiru. Kalau demikian, tersenyumlah karena ini adalah hal yang biasa.
Orang-orang di sekeliling kita mungkin memiliki suatu keinginan untuk mengganti model hidung mereka…. Membesarkan mata sipit… meluruskan rambut keriting dan mengeritingkan rambut yang lurus, kaku bak duri landak. Yang kurus ingin sedikit gemuk. Yang tambun sangat ingin langsing seperti seorang atlit. Kulit yang sedikit putih. Jerawat yang sebaiknya hilang. “Sayonara”.
Tetapi orang-orang terkenal juga mempunyai kekurangan, dan bisa merasa minder. Orang yang kaya bisa juga merasa tidak aman. Mereka kuatir kalau-kalau uang mereka lenyap, atau harta mereka musnah. Setan pernah menawari Yesus semua kekayaan, kemewahan, dan kemegahan, dengan syarat…menyembah setan! Yesus menjawab, “Engkau harus menyembah Tuhan Allahmu, dan hanya kepadaNya saja engkau berbakti…”
Yesus mengerti betul strategi setan yaitu mengalihkan pusat perhatian manusia dari Allah dan mengarahkannya kepada keindahan-keindahan lahiriah. Oleh karena itu, Yesus mengajar murid-muridNya perihal kemurnian batin dan watak. Dia menegaskan bahwa berkat-berkat, kebahagiaan sejati, dan keuntungan kekal akan diperoleh mereka yang “mencari dahulu Kerajaan Allah dan Kebenarannya”.
Kalau kita bersandar kepada keindahan, kekayaan, persahabatan dan hal-hal lahiriah semata, kita hanya akan menerima kepuasan sesaat. Seseungguhnya, sesuatu yang kekal hanya dapat dilihat dengan pengertian rohani. Allah memberkati orang-orang yang bergantung padaNya, mereka yang empunya Kerajaan Sorga.
0 komentar