Dekat dengan Kristus atau jauh dari-Nya, bukanlah hal yang mustahil terjadi. Kita lihat contoh dari kedua belas rasul. Mungkin kita selalu membayangkan bahwa mereka memiliki kesempatan terbesar untuk menjalin hubungan pribadi dengan Kristus. Tetapi dalam kelompok kecil itu, ada satu orang, mungkin yang paling dipercaya (karena ia menjadi bendahara), yang sesungguhnya tidak pernah memiliki hubungan pribadi dengan Kristus. Faktanya, ia mengenal kebiasaan Yesus dengan cukup baik sehingga dapat memimpin orang-orang yang akan menangkap Yesus ke tempat Dia berdoa di taman. Bahkan ia cukup dekat dengan Kristus sehingga dapat mencium-Nya. Tetapi ia tidak menenal Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhannya.
Akibatnya, “bendahara” itu tidak pernah memiliki hubungan pribadi dan berpusat pada Kristus yang tersedia bagi kita saat ini. Ia adalah contoh orang yang Yesus ceritakan ketika berkata:
Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan…Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mukjizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah daripada-Ku kamu sekalian pembuat kejahatan (Matius 7:13,22,23)
Pastikan bahwa dalam pengenalan Anda akan Allah, Anda tidak sekadar tahu tentang Allah.
(Dikutip dari buku Seri Mutiara Iman “Apakah Hubungan Pribadi dengan Allah Itu?” karya Martin R. De Haan II, hal 52 - 53)
Akibatnya, “bendahara” itu tidak pernah memiliki hubungan pribadi dan berpusat pada Kristus yang tersedia bagi kita saat ini. Ia adalah contoh orang yang Yesus ceritakan ketika berkata:
Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan…Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mukjizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah daripada-Ku kamu sekalian pembuat kejahatan (Matius 7:13,22,23)
Pastikan bahwa dalam pengenalan Anda akan Allah, Anda tidak sekadar tahu tentang Allah.
(Dikutip dari buku Seri Mutiara Iman “Apakah Hubungan Pribadi dengan Allah Itu?” karya Martin R. De Haan II, hal 52 - 53)
0 komentar