Hampir semua agama di dunia memiliki tempat suci, baik umat Yahudi, Kristen, Islam, Hindu, ataupun agama yang lainnya. Tembok Ratapan (Tembok Barat) yang terletak di Yerusalem, yang juga dikenal sebagai Dinding Ratapan, adalah bangunan paling suci bagi umat Yahudi si seluruh dunia. Tembok ini dipuja sebagai peninggalan terakhir dari Bait Allah yang terakhir dibangun.
Tembok Barat yang ada saat ini adalah bagian dari tembok yang tersisa yang dibangun oleh Herodes di sekeliling Bait Allah yang kedua, dan dibangun pada tahun 20 SM.
Titus pada tahun 70 M menyelamatkan bagian tembok ini beserta dengan batu-batu besarnya untuk menunjukkan pada generasi mendatang kebesaran tentara Romawi. Mereka menghancurkan bagian lain dari bangunan yang ada sebelumnya. Selama periode pendudukan Romawi, orang Yahudi tidak diperkenankan untuk memasuki Yerusalem, namun selama periode Byzantinum, orang Yahudi diperkenankan untuk memasuki Yerusalem sekali dalam setahun yaitu pada waktu peringatan kehancuran Bait Allah untuk meratapi pemecahan bangsa mereka dan menangisi kehancuran Bait Kudus. Bagian tembok yang ada sekarang ini kemudian dikenal sebagai Tembok Ratapan. Kebiasaan berdoa di tembok ini berlanjut selama berabad-abad. Sejak tahun 1948 – 1967, orang Yahudi tidak diperkenankan untuk mendatangi tembok ini karena tembok yang berada di Yerusalem ini berada dalam kekuasaan pemerintahan Yordania. Setelah peperangan Arab – Israel tahun 1967 yang dikenal dengan Perang Enam Hari, di mana Israel menang besar dan wilayah kekuasaannya bertambah secara signifikan, Yerusalem termasuk dalam wilayah yang ditaklukkannya dan sampai saat ini berada dalam kekuasaannya. Sejak saat itu Tembok Ratapan menjadi tempat untuk bersukacita nasional sebagaimana layaknya tempat untuk peribadatan. Sebuah lapangan terbuka yang luas disediakan sebagai wadah bagi beribu-ribu orang yang ingin melakukan ibadahnya. Bersebelahan dengan tempat ini, berdiri Dome of the Rock (Kubah Batu) yang berseberangan dengan Mesjid Al Aqsa yang dipercaya sebagai salah satu tempat suci kaum muslim. (J. Husen Setiawan/St. Agnes-Sumber : Tanah Suci/Sami A)
Tembok Barat yang ada saat ini adalah bagian dari tembok yang tersisa yang dibangun oleh Herodes di sekeliling Bait Allah yang kedua, dan dibangun pada tahun 20 SM.
Titus pada tahun 70 M menyelamatkan bagian tembok ini beserta dengan batu-batu besarnya untuk menunjukkan pada generasi mendatang kebesaran tentara Romawi. Mereka menghancurkan bagian lain dari bangunan yang ada sebelumnya. Selama periode pendudukan Romawi, orang Yahudi tidak diperkenankan untuk memasuki Yerusalem, namun selama periode Byzantinum, orang Yahudi diperkenankan untuk memasuki Yerusalem sekali dalam setahun yaitu pada waktu peringatan kehancuran Bait Allah untuk meratapi pemecahan bangsa mereka dan menangisi kehancuran Bait Kudus. Bagian tembok yang ada sekarang ini kemudian dikenal sebagai Tembok Ratapan. Kebiasaan berdoa di tembok ini berlanjut selama berabad-abad. Sejak tahun 1948 – 1967, orang Yahudi tidak diperkenankan untuk mendatangi tembok ini karena tembok yang berada di Yerusalem ini berada dalam kekuasaan pemerintahan Yordania. Setelah peperangan Arab – Israel tahun 1967 yang dikenal dengan Perang Enam Hari, di mana Israel menang besar dan wilayah kekuasaannya bertambah secara signifikan, Yerusalem termasuk dalam wilayah yang ditaklukkannya dan sampai saat ini berada dalam kekuasaannya. Sejak saat itu Tembok Ratapan menjadi tempat untuk bersukacita nasional sebagaimana layaknya tempat untuk peribadatan. Sebuah lapangan terbuka yang luas disediakan sebagai wadah bagi beribu-ribu orang yang ingin melakukan ibadahnya. Bersebelahan dengan tempat ini, berdiri Dome of the Rock (Kubah Batu) yang berseberangan dengan Mesjid Al Aqsa yang dipercaya sebagai salah satu tempat suci kaum muslim. (J. Husen Setiawan/St. Agnes-Sumber : Tanah Suci/Sami A)
0 komentar